chapter twenty two

548 21 0
                                    

Di pagi hari kamis yang begitu cerah dan sejuk, Geby menyapanya dengan senyum sumringah di bibir merah mudanya. Menyapa ramah siswa siswi yang sempat berpapasan, bersenandung ria sembari membawa kotak di tangannya. Geby berjalan dengan santai menuju kelas IPS 3.

Senyum manis dibibir merah muda itu semakin merekah saat melihat lelaki yang akhir-akhir ini rutin dia datangi setiap pagi dengan tujuan memberikannya bekal, hal itu tidak pernah dia lewatkan sekalipun yang menurutnya itu adalah wajib.

"Morning Rakan."

Rakan tidak berbalik ataupun menoleh karna dengan begitu dia sudah tahu siapa pemilik suara cempreng tersebut, masih diam Rakan enggan menatap Geby sedikit pun yang saat ini sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Spesial buat my Quackers."ucapnya menyodorkan kotak makan yang dibawanya tadi tak lupa menampilkan senyum termanisnya.

"Betah banget senyum, sampe nggak ilang-ilang jadi gemes pengen nyium."goda Jono sambil mengedipkan satu matanya ala cowok genit.

"Heh, jigong kuda! Geby poenya Rakan. Sembarangan lo berani sama Raja lo sendiri."ucap Gavin menjitak keras kepala Jono membuatnya meringis kesakitan.

"Makasih banyak Geb repot banget lo ah."ucap Erlando yang sudah merebut kotak makan dari tangan Geby.

Geby membelalakan matanya menatap Erlando yang seenak jidat. "Itu kan buat Rakan, awas aja kalo lo yang makan! Gue giling terus jadiin gorengan Teh Lilis baru tau rasa."

Erlando memutar bola matanya. "Iya kagak, gue cuma ngambil nih bekal buat gue kasih ke Rakan biar dia makan."

Geby berdecak menatap Erlando tidak suka.

"Yaudah Rakan gue mau ke kelas dulu bentar lagi bel masuk, nanti jangan lupa bekalnya di makan sampe habis. Jangan mau join sama yang lain apalagi sama Erlando jelek."ucap Geby tersenyum simpul ke arah Rakan.

Erlando yang mendengar dirinya diejek menekuk wajahnya masam. Bibirnya pun sudah berbentuk seperti mulut bebek.

Geby segera meninggalkan kelas Rakan, tapi sebelum itu dia memincingkan mata takut-takut Erlando akan memakan bekal Rakan yang tadi diberi. Menatapnya tajam, menunjukan dengan dua jari ke arah matanya lalu beralih ke arah mata Erlando seperti memberi peringatan.

"Cewek lo serem banget Kan."cicit Erlando yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Rakan.

"Dia bukan cewek gue!"

Rakan meletakan kotak makan milik Geby di dalam laci mejanya, dia akan memakannya saat istirahat nanti bila teman-teman yang lain tidak ada di kelas.

Hal itu sudah menjadi kebiasaan Rakan memakan bekal pemberian Geby secara diam-diam agar sahabatnya yang somplak tidak mengetahui, cukup aneh emang.

Rakan sangat menyukai roti bakar buatan Geby dibanding jika ia beli di pinggir jalan langganannya sudah jauh lebih enak menurutnya. Tidak bisa dipungkiri Geby selalu membawa roti bakar untuknya setiap hari, hal itu tidak pernah lupa bagi Geby.

"Uluh-uluh gue gemes bener sama tuh bocah, beruntung banget Dimas dapetin cewek secantik Geby."ucap Jono menggelengkan kepalanya pelan.

"Mereka pacaran?"tanya Gavin.

Tanpa diduga pujian yang terlontar dari bibir hitam Jono, membuat Rakan yang tengah sibuk bermain ponsel menghentikan kegiatannya. Entah mengapa Rakan merasa tertarik ingin tahu pada obrolan kedua temannya tersebut.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang