chapter seventeen

584 23 0
                                    

Kebanyakan remaja jaman sekarang mengisi waktu luang mereka untuk nongkrong bareng teman, bukan membaca buku diperpustakaan. Seperti Geby, Ellen dan Melly mereka bertiga lebih memilih pergi ke cafe andalannya.

"Mel kenapa lo nggak mau kalo kita ngajak Nita kesini?"tanya Ellen.

"Gue mau punya waktu sama kalian berdua kaya dulu, kita kan udah lama nggak kumpul bertiga."

"Tumben banget, ceritanya lagi ngadain acara kangen-kangenan?"ucap Geby heran.

"Bisa dibilang gitu."

"Eh gue mau bilang, gue pengen pindah tempat duduk yah. Besok gue bareng Iyan."ucap Melly.

"Emang kenapa kalo duduk sama Nita?"tanya Ellen.

"Gue belum nyaman sama orang baru, apalagi kalo cewek."balas Melly tersenyum kikuk.

"Lah Dimas mau sama siapa coba?"

"Nita juga bisa kan? Dia kayanya suka deh sama Dimas."

"Kok lo ngomong gitu sih Mel? Tau dari mana lo."tanya Geby.

"Gue cuma nebak."balas Melly sekenanya.

Sebenarnya mereka akan mengajak Nita, tapi karna Melly menolaknya jadilah mereka disini bertiga. Entah mengapa Melly seperti tidak suka dengan Nita, padahal setahu Geby dan Ellen kalau Melly itu orangnya tidak pilih-pilih,apalagi soal teman.

Mungkin dia masih merasa canggung dengannya karna Melly masih anak baru dan baru mengenal Nita. Ya kini Nita adalah bagian dari sahabat mereka bertiga lebih tepatnya sebelum Melly ada di jakarta.

Kita hidup memang dengan aturan tapi bukan untuk memilih-milih.
Orang yang suka pilih-pilih teman,justru mereka sendirilah yang tidak akan ada yang mau berteman.

"Hai gaes, kita boleh gabung nggak."ucap seseorang.

Ellen menatap tajam orang yang kini sudah duduk dihadapannya. "Suruh siapa kalian duduk disini hah?!"

Siapa lagi kalau bukan Rakan dkk, dengan santainya sudah mengambil duduk bersama Geby dkk.

"Yah kita itu nggak kebagian tempat, penuh semua tuh meja."ucap Erlando.

Hari ini adalah hari minggu dan biasanya hari libur digunakan untuk pergi jalan-jalan bersama keluarga atau teman,seperti ini cafe penuh dengan pengunjung keadaan menjadi padat dan begitu ramai.

"Gapapa kok kalian disini jangan dengerin kata Annabel."ucap Melly. Ellen hanya mendengus.

"Eh Kan ada Geby nih ternyata."ucap Gavin menepuk pundak Rakan.

"Dimas nggak ikut kalian?"tanya Geby.
"Enggak tau tuh anak katanya ada urusan."balas Gavin.

"Kok lo malah nyarinya Dimas sih Geb,disini tuh udah ada Rakan loh."ucap Erlando.

Sebenarnya Rakan sudah menolaknya tegas, agar tidak satu meja dengan Geby. Tapi sahabatnya itu terus memaksakan Rakan. Alhasil Rakan kalah, memilih bergabung.

Rakan bangkit dari duduknya akan pergi meninggalkan teman-teman yang lain. Dia sudah jengah mendengar godaan dari sahabat-sahabatnya.

"Rakan lo mau kemana?"tanya Geby melihat Rakan bangkit dari duduknya dan akan pergi keluar dari cafe.

"Geby jangan kejar!"seru Ellen tegas.

Geby menoleh ke arah Ellen yang sudah memasang wajah merah. Ellen marah.

Tanpa pikir panjang Geby ikut menyusul Rakan keluar dari cafe.

Disana ada Rakan berjalan cepat menuju parkiran. Geby mempercepat langkahnya agar dapat mencapai ditempat mobil Rakan terparkir.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang