chapter forty four

454 22 2
                                    

"Woi Dim abis ini lo masuk! Siap-siap."teriak Rido.

"Aduhhh gue gak tahan lagi."Dimas mengaduh memegangi perutnya.

"Lo kenapa Dim?"tanya Mila-anak osis, khawatir.

"Gak tau nih perut gue sakit banget."

"Dimas! Buruan siap-siap, lo kan yang jadi Pangeran."seru Rido kembali mengintruksikan Dimas.

"Sorry Do, gue gak bisa ikut masuk. Tiba-tiba gue mules."ucap Dimas.

"Lah? Terus ini gimana? Lo itu pemeran utama loh Dim. Lo harus masuk."cerocos Rido nampak tak tenang.

Bagaimana tidak, sebentar lagi ini adalah bagian yang di tunggu-tunggu penonton. Dimana Pangeran akan datang menyelamatkan Puteri. Jika Dimas tidak bisa masuk ke atas panggung ikut serta bersama teman-teman lainnya, maka cerita dongeng yang dibawakan bisa hancur tanpa adanya Dimas.

"Do gue duluan ya! Gak tahan nih."teriak Dimas mengabaikan kekesalan Rido, berlari meninggalkan gedung.

"Eh Dim! Lo mau kemana?!"

"Siapa yang bakal gantiin Pangerannya?!"teriak Rido.

"Menurut gue Rakan! Iya, dia yang gantiin gue."jawab Dimas berteriak, meninggalkan Rido di tempat dengan muka cengo.

Dan benar, di depan sana Rido melihat ada Rakan yang tengah berdiri sendirian. Sepertinya cowok itu menganggur.

Mungkin tuhan baik pada Rido, meluruskan masalah yang ada dengan adanya Rakan sebagai perantara.

Dengan cepat Rido menghampiri pria itu yang ternyata masih teleponan dengan seseorang di pojok pintu masuk, ditariknya tangan Rakan tapi seketika dihempaskan begitu saja oleh Rakan.

"Lo apa-apaan sih Do!"kesal Rakan.

"Rak! Plis bantu gue, lo mau ya gantiin pemeran."ucap Rido memelas.

"Lo harus jadi Pangerannya."

"Ogah."tolak Rakan.

Rakan akan melangkah meninggalkan Rido, tapi belum sampai disitu Rido sudah mencegat Rakan agar tidak kabur. "Ayolah Rak, ini demi kelas gue. Bantu temen baik lo ini lah."

"Kenapa harus gue? Cowok lain kan banyak."

"Ck, gak bisa. Tinggal lo mau aja lah Rak, biar cepet ini."paksa Rido.

"Gue sibuk."jawabnya enteng.

"Lo suka gitu, ayolah Rak kali ini aja. Cuman lo doang harapan gue."

"Kalo gak akan terjadi halangan gini, gue gak seharusnya maksa lo."

"Harusnya itu Geby sama Dimas di atas panggung, tapi berhubung Dimas sakit tiba-tiba jadi gak ada yang gantiin Pangerannya Putri."jelas Rido.

"Gak lucu dong kalo Putri tanpa Pangeran? Ratu tanpa Raja? Cewek tanpa Cowok. Aelah pokoknya gitu lah."ucapan Rido semakin ngelantur.

Entah dapat siraman darimana sampai Rakan dapat mudah menyetujui permintaan Rido. Tidak ada yang tahu asalan Rakan mau menggantikan posisi Dimas menjadi Pangeran. Padahal ini terlalu mendadak baginya, tapi dia menerimanya dengan santai.

"Oke. Gue mau."

***

Sudah berapa kali Geby mencari seseorang di setiap sudut Gedung, tapi dia tidak menemukan keberadaannya sama sekali.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang