chapter twenty five

572 23 0
                                    

Mengapa aku bisa segila ini? Karna kamu. Kamu adalah alasan mengapa aku tidak bosan walaupun tanpa kejelasan.


Jika sedang libur panjang seperti ini di hari yang begitu panas di kota Jakarta, membuat orang-orang malas untuk keluar rumah.

Rakan memilih untuk dirumah saja selama liburan, tanpa berniat untuk berlibur di luar kota ataupun tempat hiburan lainnya untuk menyenangkan hati dan pikiran.

Hari ini sahabat-sahabatnya akan berkunjung ke rumah Rakan, selama dua minggu berlibur mereka berempat menghabiskan waktu untuk bermain dirumah secara bergilir ataupun pergi ke cafe sekedar nongkrong ala anak remaja.

Kamarnya sedikit berantakan dan kotor, sebelum sahabatnya datang Rakan membersihkan dahulu kamarnya agar nyaman saat dipakai bermain oleh para sahabat gesrek nya.

Tak sengaja Rakan menemukan map berwarna biru yang tertindih oleh tumpukan buku. Seingatnya Rakan tidak pernah memiliki atau menyimpan sebuah map yang biasanya berisi berkas-berkas penting.

Karna penasaran takut itu adalah milik Marlin akhirnya Rakan memutuskan untuk membuka map tersebut.

Dua buah kertas manila putih berukuran A4 yang terdapat coretan pensil membentuk gambar wajah seseorang yaitu satu laki-laki dan satu perempuan dengan gambar terpisah masing-masih kertas.

Rakan juga menemukan sticky note berwarna orange tapi tidak ada nama penulisnya disana.

Semoga Rakan suka sama gambarannya. Itu adalah gambar wajah gue dan lo Rakan, Tapi bagus kan gambarnya? Kalo nggak bagus jangan dibuang ya simpen aja itu kenangan dari gue:)

Salam manis.
Cewek cantik calon Istri Rakan:")

Setelah membaca sticky note tersebut Rakan baru ingat bahwa ini semua dari Geby. Saat dia menghampirinya di depan kelas waktu itu, dan setelah menerima ini Rakan memang membiarkannya tergeletak tidak sempat untuk membukanya.

Geby sengaja memberikan sebuah gambaran wajah dirinya dan Rakan itu beralasan agar Rakan tidak akan rindu pada Geby selama liburan satu bulan ini. Aneh memang.

Sebenarnya hanya gambar wajah Geby saja yang akan dikasih pada Rakan, tapi setelah menimbang lebih baik memberikan keduanya langsung takut jika Geby yang menyimpan gambar wajah Rakan bisa-bisa Geby uring-uringan tertahan pada rindu beratnya dan itu sangat berbahaya baginya.

"Hello epribadi! Erlando cowok paling ganteng se Indonesia datang."

Teriakan Erlando secara tiba-tiba membuat Rakan yang sedang menatap kertas ditangannya itu gelagapan, secepatnya menyembunyikan kertas tersebut agar sahabatnya tidak melihat dan mengetahuinya.

"Berisik lo Ndo inget ini rumah gue bukan hutan!"celetuk Rakan mencoba menyembunyikan rasa gugupnya.

"Maklumlah lo tau sendiri Lando itu norak, makanya gue suka malu jalan sama dia."ucap Gavin menatap malas pada Erlando yang cengengesan tidak jelas.

"Iya, malu karna gue lebih ganteng dari pada lo."

"Idih PD banget lo Ndo, eneg gue liat muka lo."ucap Gavin menatap Erlando dengan tatapan tajam.

Erlando tidak menggubris ucapan Gavin tadi, dia sudah rebahan diatas kasur milik Rakan.

"Lo ngapain Rak."tanya Dimas.

"Baru beresin kamar doang kok. Yaudah yuk katanya mau main, ambil PS nya tuh di atas meja."ucap Rakan kembali membersihkan meja belajarnya.

"Untung aja, nyaris banget tadi." - gumam Rakan.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang