chapter seven

934 27 0
                                    

Keputusanku sudah bulat. Mengusir perasaan lain, sempat membuatmu tak nyaman. Berharap kembali seperti cerita dimana kita berteman tanpa ada rasa canggung.


Segerombolan anak lelaki itu berkumpul di salah satu meja tempat favoritnya yaitu pojok belakang. Tempat itu biasa di pakai untuk anak Vertagoz. Karena Juventus telah mengklaim meja tersebut menjadi milik dirinya dan anak Vertagoz yang lain. Ada juga beberapa siswa golongan anak nakal pun memilih menempati kawasan tersebut.

Tahu diri saja lah anak Vertagoz memang terkenal di Sma Lafonte, geng itu juga terkenal di luar Sekolah. Jadi tidak heran jika banyak yang mengenalinya. Jangan salahkan jika anggota nya cogan-cogan!

"Kenapa lo pindah kesini? Nggak betah lo?"tanya Halu.

"Nggak ada temen disono, mending disini ada lo semua."balas Dimas.

Mereka sudah berteman lama sejak masa SMP, itupun terjadi ketidak sengajaan, jadi tidak salah Dimas anak baru sudah sangat akrab dengan anak Vertagoz.

"Baguslah lo di London juga nggak bakal bisa punya pacar bule."ucap Gavin.

"Ye dasar jin tomang."Juventus menoyor kepala Gavin membuat sang pemilik meringis. "Sakit bego."

Dari kejauhan seseorang menatap cewek itu dengan intens meneliti wajah bulat tersebut yang sesekali cewek itu tertawa manis dilihat dari samping.

Dimeja Geby mereka berdua sedang membicarakan hal lucu yang membuat mereka tertawa lepas. Tanpa sadari Geby sedang diperhatikan oleh seseorang dari kejauhan.

"Geb kayanya lo lagi diperhatiin deh."ucap Ellen yang pertama menyadari ada seseorang tengah memperhatikan mereka berdua lebih tepatnya ke arah Geby.

"Siapa?"heran Geby menyerngit.

"Tuh cowok daritadi ngeliatin lo mulu sampe nggak kedip."tunjuk Ellen dengan dagunya.

Geby mengedarkan pandangan lalu mata bulatnya menangkap sosok lelaki berpenampilan acak-acakan sedang menatap dirinya.

Geby memperhatikan cowok tersebut meneliti wajahnya. Mereka saling bertatapan dalam diam tapi tak lama dari itu Geby langsung membuang mukanya ke depan lagi,mencoba menghiraukan orang tersebut tapi dalam hati Geby rasanya ingin menatap cowok itu lebih lama.

Mata indah itu.

Setelah mereka selesai makan Geby dan Ellen pergi menuju kelas karna bel masuk berbunyi.

Mereka berjalan beriringan sambil mengobrol ringan,saat Geby hampir sampai dipintu kelas ips 4 tiba-tiba ada yang menarik tangan Geby secara paksa. Geby tersentak kaget lalu menoleh siapa pelakunya dan ternyata........

"I come."ucapnya tersenyum manis.

Geby menepis tangan itu dengan kasar lalu melangkah meninggalkan cowok tersebut,saat ingin melangkah tangan Geby dicekal lagi oleh cowok tadi. Dia membawa Geby ke taman belakang secara paksa.

"Lo nggak kangen sama gue bi"ucap Dimas tersenyum manis.

Ya, Orang itu Dimas

"Apaan sih lepasin nggak."sentak Geby manatapnya tajam.
"Segitunya lo sama gue bi?"Geby membuang mukanya sembarang.

"Gue kangen banget sama lo bi. Gue mau kita baikan seperti biasa kaya dulu,kita bisa jadi teman atau nggak sahabat kalo lo mau."ucap Dimas lembut.

"Jangan panggil gue dengan sebutan bi sekarang gue itu Geby."ucap Geby tegas.

Bi itu panggilan sayang dimas kepada Geby, dan sebaliknya Geby memanggil Dimas dengan sebutan Bas, tapi itu dulu tepatnya 2 tahun yang lalu.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang