"Mami buruan! Katanya mau belanja."teriak Geby dari luar rumahnya.
"Iya-iya nih Mami baru ambil dompet."
Liza muncul dari arah pintu, lihatlah betapa repotnya mama muda itu. Padahal mereka hanya ingin berbelanja keperluan rumah di supermarket. Namun Geby harus menunggunya berdandan terlebih dahulu.
"Mami inget masih ada Papi! Jangan genit kalo keluar rumah."
"Ah biarin, salah siapa Mami jadi orang cantik. Jadi banyak yang ngelirik kan."balasnya dengan sangat percaya diri.
"Mi inget umur juga ya, Mami udah punya anak remaja loh."
"Ya terus kenapa? Mami tetap awet muda."
"Yuk ah Geby males nih kalo kemaleman, abis ini mau ngedrakor."
Geby berjalan terlebih dahulu menuju mobil, Liza hanya menggelengkan kepalanya sambil terkikik geli.
***
Geby hanya menatap sebuah rak yang berisi makanan ringan, di ujung sana Liza tengah memilih buah-buahan untuk persediaan di kulkas. Liza itu tipikal ibu-ibu yang teliti, setiap memilih makanan harus benar-benar dengan keadaan bagus, terlihat segar, dan yang lainnya. Mama muda itu malah terlihat senang jika sedang kerepotan.
"Milih buah aja sejam! Bisa seabad gue nunggu kaya anak kambing gini."gerutunya.
Bahkan Geby sudah memilih banyak makanan ringan dan coklat yang sudah dimasukan di dalam keranjang. Namun Maminya itu masih betah untuk memilih-milih, tanpa mempedulikan nasib anaknya yang mulau jenuh.
Tadi saja Liza sempat berebut sayuran dengan ibu-ibu lain. Memalukan bagi Geby.
"Hai."
Geby mendongak, menatapnya dengan teliti dari atas hingga bawah. Seakan menilai seseorang di depannya ini.
"Apa ada yang salah?"tanyanya ikut memperhatikan penampilan dirinya.
"Lo siapa?"tanya Geby sedikit bernada judes. Ketularan Rakan nih pasti.
Namun pria itu malah terkekeh geli, tentu saja Geby semakin menatapnya aneh. "Jadi lo gak inget gue?"
"Cafe di Mall, Hp lo ilang dan gue yang nemuin."jelasnya.
Geby langsung berdiri tegak, dia ingat pada seorang pria yang baik hati telah menemukan ponselnya saat itu. "Oh iya gue inget."
"Yugo. Dan lo?"pria itu mengulurkan tangannya mengajak berkenalan. Tentunya Geby menyambutnya dengan senang.
"Geby."
Yugo tersenyum lebar. Ada yang aneh dengan pria itu, iya dia semakin tampan dengan hanya memakai kaos polosnya. Geby mengakui itu, jika Yugo sangatlah tampan.
"Lo sendiri disini?"
"Gue sama Mami tuh lagi belanja."jawab Geby seadanya.
Yugo mengangguk pelan. "Gak nyangka gue bisa ketemu lagi sama lo disini."
"Kayanya gue gak asing sama muka lo, lo anak Lafonte bukan sih?"
Dengan semangat Geby menganggukkan kepalanya. "Wah iya kok lo bisa tau?"
"Ah gue kan sering lewat Sekolahan lo, ya ngira-ngira aja sih cewek modelan lo itu anak Lafonte."
"Emangnya modelan gimana?"
"Cantik-cantik. Kaya lo ini, hehe."
Geby tertawa ringan mendengar pujian dari Yugo, ternyata pria itu sangat ramah dan menyenangkan. Apalagi mereka cepat akrab hanya dengan mengobrol ringan seperti ini. Yang bahkan mereka baru bertemu dua kali. Itupun tak disengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERA
Teen FictionDia bukan manusia es bermuka tembok, dialah pangeran bengis yang berhasil ditaklukkan oleh gadis berhati baja. Berbagai cara yang ia lakukan demi mendekati seorang most wanted tampan yang super jutek. Sesuatu yang menjadi bebannya akhir-akhir ini, d...