chapter ten

779 29 0
                                    

Sepertinya bel masuk belum berbunyi, Geby mengeluarkan semua peralatan menggambarnya dari dalam tas. Geby lebih suka meluangkan waktunya untuk menggambar karena menurutnya menyenangkan,sejak kecil Geby pandai dalam hal seni seperti sekarang menggambar sudah menjadi bagian hoby Geby.

Geby memulai membuat pola awalan menggambar dengan pensil runcingnya, hingga dia terlalu asik dengan dunianya sendiri Iyan datang merusak suasana hati binar Geby membuatnya marah besar. Tentu saja Geby marah, Iyan menumpahkan Es Teh-nya tepat diatas kertas gambar milik Geby yang sedang ia gambar.

"YA AMPUN IYAN LO KAMPRET BANGET SIH!! GAMBARAN GUE JADI RUSAK!!!"teriak Geby dengan murka.

Jangan kaget dengan sifat Geby yang tampangnya kalem imut-imut kaya marmut, tapi mulut kalo udah bablas nggak ketulungan dari suara maha dahsyatnya yang bikin telinga seakan layu dan keriput.

Emang tuh mulut bebek minta di tabok dulu pake panci punya emaknya kali, baru bisa diem.

Semua orang yang ada dikelas menutup telinganya rapat merasa ngilu mendengar suara toa Geby sampai-sampai Ellen yang masih tidur terbangun mendengar teriakan Geby.

"Aduh sorry Geb gue nggak sengaja sumpah!"ucap Iyan menyengir sambil mengangkat tangannya membentuk huruf V dengan kedua jarinya.

"Woi kunyuk lo ngapa teriak-teriak hah?!!"kesal Ellen.

"Iyan udah bikin gambaran gue rusak tau nggak!"ucap Geby memberi tatapan membunuh ke arah Iyan.

Dengan santainya Iyan menimpal perkataan Geby. "Udahlah Geb lo kan pinter gambar tuh, ya lo ulang aja gambarnya."

Geby membulatkan matanya menatap penuh amarah ke arah Iyan. Seperti singa yang akan menerkam mangsanya.

"Heh,lo kira gambar itu gampang hah!?"

Dari pada mendengarkan dua makhluk aneh ini bercek-cok tidak jelas Ellen melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda tadi. Tidak peduli terhadap sahabatnya sudah murka yang sebentar lagi akan memakan iyan hidup-hidup mungkin.

"Ada apaan sih Geb,rame bener."tanya Nita yang baru datang.

"Tadi Iyan numpahin es tehnya dikertas gambar gue."

"Ya kan tadi gue udah minta maaf Geby yang cantiknya kaya bidadari."ucap Iyan semanis mungkin.

Nita yang mendengar Iyan berbicara seperti itu terkekeh. "Iya Geb gapapa kali biarin Iyan bebas,lagian dia udah mau minta maaf kan?"bujuk Nita.

Dengan rasa sedikit kesal terhadap iyan akhirnya Geby melepaskan Iyan bebas."oke kali ini gue maafin,awas aja kalo diulangi lagi."ucap Geby memandangnya sengit.

"Uluh-uluh Geby makasih ya sayang ku."ucap Iyan dengan nada imutnya. Geby bergidik ngeri menatap Iyan seperti ingin muntah.

Nita terkekeh melihat kedua temannya. "Nah gitu dong,kan enak diliatnya nggak berantem mulu."

"Bi ikut gue ke kantin yuk."ajak Dimas sambil meraih lengan Geby.
"Eh tapi buat apa?"tanya Geby.

"Mau ketemu sama bang Vero."ucapnya. Geby hanya menurut mengikuti Dimas.

"Eh kalian berdua mau kemana?"teriak Nita saat kedua remaja berbeda jenis kelamin itu akan sampai di ambang pintu.

"Bentar lagi bel masuk."

"Tenang aja, hari ini nggak ada guru!"balas Dimas.

Oh iya sekarang ini semua Kelas sedang free karena semua guru sedang rapat guna membahas pelaksanaan uts bulan depan dan persiapan ujian untuk kelas 12

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang