Geby menangis tersedu-sedu dikamarnya,dirinya terlihat kacau berantakan tidak mau berhenti menangis. Sejak pulang Sekolah tadi Geby memang langsung mengurung dirinya dikamar,tangisnya langsung pecah.
Padahal sudah ia tahan sebisa mungkin tapi bulir air matanya terus mengalir tak mau berhenti. Pembantunya pun bingung melihat majikannya pulang dalam keadaan kacau,Mami nya kebetulan tidak sedang ada dirumah. Salah geby apa? - batinnya.
Apakah Geby cengeng? Dia tidak pernah secengeng ini. Apakah Geby lebay? Entahlah karna dia sudah tergila-gila oleh Rakan.
Semua ini karna Rakan. Yah Rakan.
Seseorang yang telah membuatnya gila oleh wajah tampannya dan membuat dirinya lupa bernafas saat melihat pesonanya. Tapi balasan Rakan? Cuek, Jutek, Jahat mungkin?
Setelah lelah menangis Geby tertidur dikasur dengan seragam lengkap yang masih melekat ditubuhnya. Ternyata Geby tertidur cukup lama sekarang saja sudah malam, pasti Liza sudah pulang dan akan menanyakan dirinya.
( Tok Tok Tok )
"Sayang?buka pintunya."
"Bangun Geby, kamu belum makan dari tadi siang."panggil Liza dari luar kamar.
Geby menghela nafas, Liza sudah pulang. Nanti dia harus bicara apa jika ketahuan baru menangis?
"Iya Mih Geby udah bangun."teriak Geby.
"Mami tunggu di bawah ya sayang."
Geby bangkit dari kasur menatap dirinya didepan cermin sungguh kacau. Matanya sembab,hidungnya merah,rambut acak-acakan,seragam Sekolah kusut. Geby segera mandi merasa tubuhnya sangat lengket.
Geby menuruni tangga yang sudah mengganti baju menjadi piyama unicorn, disana ada Liza dan pembantunya menyiapkan makanan.
"Hai sayang,ayo kita makan."ajak Liza tersenyum, Geby pun mengangguk.
"Nanti aja ya Mih."ucap Geby lemah.
Karna paham Liza pasti akan bertanya mengapa Geby menangis. Liza tahu pasti dari Mbak Mimin karna tadi melihat Geby berlari ke kamar sambil menangis.
Liza tersenyum kecut melihat gadisnya. Sebelumnya Geby tidak pernah sekacau ini.
***
Diruang keluarga Rakan duduk bersandar di sofa,matanya menatap layar televisi menampilkan film kartun. Matanya terfokus kearah layar tapi pikirannya kosong, hatinya terasa ganjal.
Disamping Rakan ada Al masih cengengesan menatap ponsel digenggamannya. Paling lagi chatingan sama pacar barunya.
"Jadi gimana Kan? Lo mah nggak dengerin gue ngomong."kesal Al.
Pasalnya sejak tadi dia mengajak bicara dengan Rakan tapi cowok itu malah diam saja.Rakan melirik sekilas ke arah Al. "Lo kenapa sih?ditanya bukannya jawab malah melamun."
Rakan tidak berniat membalas pertanyaan Al, dia sendiri bingung dengan perasaannya. Rakan merasa seperti sedang bersalah dengan seseorang atau seperti sedang di uji emosionalnya.
Seperti berada di ambang dua dunia, pikirannya begitu kosong. Tapi hatinya bersikeras untuk melakukan sesuatu. Rakan pun tidak mempedulikan Al di samping nya yang sedari tadi mengoceh tak jelas.
Arrggghhhhh...
Rakan mengacak rambutnya frustasi.***
Murid SMA 3 Lafonte tengah melaksanakan Ulangan Tengah Semester.
Pada saat mengerjakan soal Erlando tidak bisa diam, padahal dia duduk dibangku paling depan,tau sendirilah nasib jadi orang bego bisanya ngemis jawaban sama orang pinter celingukan kek anak kambing kehilangan emak nya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
GERA
Teen FictionDia bukan manusia es bermuka tembok, dialah pangeran bengis yang berhasil ditaklukkan oleh gadis berhati baja. Berbagai cara yang ia lakukan demi mendekati seorang most wanted tampan yang super jutek. Sesuatu yang menjadi bebannya akhir-akhir ini, d...