chapter forty eight

462 21 0
                                    

"Selamat pagi!"

Semua pasang mata menatap ke arah pintu, saat mendengar sapaan andalan tak lupa suaranya yang melengking. Di sana cewek bertubuh pendek berjalan santai, senyumannya yang manis tak pernah luntur di wajah berseri-serinya.

"Gak pegel tuh senyum mulu, kayanya ada yang lagi bahagia nih."sindir Melly.

Cewek tersenyum menyengir menampilkan gigi putihnya.

"Gimana kemarin pulang sama Bunglon PMS."tanya Ellen.

"Hm kalo diliat-liat dari wajahnya, lo dapet keberuntungan banyak pasti."tambah Melly.

"Untung banyak!"celetuk Sheli yang melewati meja mereka.

Cewek yang masih menggendong tasnya menduduki bangku yang kosong, tepat di depan kedua sahabatnya.

"Gue ditemenin makan sama Rakan di Cafe, plus ditraktir."jelas Geby.

"What! Serius Geb? Emangnya dia mau nemenin lo makan?"tanya Melly begitu hebohnya.

Geby mengangguk cepat mengangkat kedua alisnya keatas. "Gue aja nggak nyangka, tadinya sih dia nolak tapi akhirnya mau."

"Lo gak ada niatan buat morotin dia kan Geb?"tanya Ellen.

"Ya enggaklah, gue bukan cewe matre. Gue udah nolak nggak usah dibayarin, tapi Rakan kekeh sama kemauannya."

Ellen menghembuskan nafasnya. "Tapi emang seharusnya lo manfaatin aja si Rakan. Balasan karna Rakan udah sia-siain lo dulu."

Melly memandang Ellen jengah. "Ya nggak gitu juga kali balasannya Bel, licik tau nggak."

"Eh gue juga, kemarin adalah hari keberuntungan gue tau."pekik Melly.

Ellen menautkan kedua alisnya. "Dapet gratisan Mie Ayam dari Bang Jamal lagi?"

"Itu mah mainstream, ini fenomena langka!"

"Gue udah dapet nomor Kak Gio, dan kemarin gue chatan sama Kak Gio tauu!"pekiknya menggoyangkan tubuh Ellen yang berada di samping.

Ellen menepis tangan Melly agar menjauh darinya. Menatapnya tidak suka dengan tingkah Melly yang menurutnya terlalu berlebihan.

"Serius lo dapet nomor dia darimana?"tanya Geby tak percaya.

"Minta sama Kak Bisma."jawabnya menyengir.

Geby tau sosok Kakak Kelas yang bernama Bisma, dia adalah salah satu anggota Dancer yang ada di SMA Lafonte. Dan kebetulan Bisma satu Kelas dengan Gio. Bisma adalah sosok lelaki yang baik dan penyabar, ramah, dan tentunya akrab dengan Geby dan Melly.

"Lo nggak ada takutnya ya ngincer kakel, udah tau Kak Gio wajahnya serem gitu."omel Geby.

"Tapi ternyata Kak Gio itu orangnya baik banget, ramah. Gue pikir dia orangnya dingin tapi ternyata asik juga."

"Dia juga perhatian sama gue, nanyain udah makan belum. Terus dia nyuruh gue tidur gitu, soalnya kita chatingan hampir larut. Gue seneng banget sumpah, Baper anjir."

"Itu namanya dia Playboy."celetuk Ellen memutar bola matanya jengah.

"Kata siapa Playboy! Darimananya coba."

"Lo mikir dong, masa baru sehari chatingan aja udah ngasih perhatian gitu. Gimana gak dibilang Playboy."jelas Ellen.

"Tuh Mel bener yang dibilang Annabel, lo harus hati-hati kalo sama cowok."tambah Geby.

Melly sempat berpikir, ada benarnya juga yang dikatakan Ellen. Melly tidak mau terulang lagi saat dirinya berhubungan dengan Bayu yang berakhir di selingkuhi.
Tapi melihat dari sifat Gio, Melly meyakini bahwa Gio tak seburuk seperti Bayu. Karena Melly dapat melihat ketulusan dan kesetiaan Gio saat menatap matanya.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang