chapter forty six

471 19 0
                                    

Gadis yang masih bergulat di bawah selimut tebalnya itu menggeram kesal, suara berisik yang berasal dari pintu kamarnya terus mengusik indra pendengarannya.

Pasti disaat dirinya sudah berada di zona nyaman akan ada halangan datang tiba-tiba yang membuat dirinya harus terganggu. Seperti saat ini diluar sana Mbak Mimin terus mengetuk pintu kamar milik Geby sambil memanggil namanya.

Terpaksa Geby mem-pouse sebuah film yang berputar di laptop miliknya. Menyibakkan selimut yang membungkus tubuh Geby, segera turun dari ranjang membukakan pintu.

Kenop pintu diputar, terbukalah pintu cukup lebar. Di hadapan Geby sudah nampak Mbak Mimin berpakaian daster motif bunga menyengir lebar.

"Ada apa Mbak?"

"Ada temennya Non Geby di bawah."

"Hai GEBY!"teriaknya bersamaan.

Tiba-tiba kedua gadis itu muncul dari arah belakang Mbak Mimin. Teriakan cukup keras itu membuat Mbak Mimin serta Geby kaget bukan main.

Geby berdecak melihat tingkah kedua sahabatnya itu. "Kebiasaan, main nyelundup masuk rumah orang."

"Yaudah Mbak Mimin tinggal ya ciwi-ciwi."ucapnya terkekeh, meninggalkan ketiga gadis tersebut.

"Lo berdua ngapain ke sini?"

"Jahat lo Geb, temennya dateng bukannya seneng diajak masuk kek, suruh duduk kasih minum gitu."jawab Melly.

"Nih si Annabel katanya di rumah sendirian, terus ngajak gue main kesini."

"Yaudah masuk aja yuk, pegel nih kaki."Ellen menyerobot memasuki kamar Geby.

Lihatlah Ellen sudah tiduran di atas kasur miliknya, Geby hanya bisa menghela nafasnya panjang.

"Lo lagi nonton Geb?"tanya Melly sedang mengutak-atik Laptop milik Geby.

"Gak ngajak-ngajak nih, gak asik lo."

"Iya tadi, sekarang udah enggak karna ada lo berdua dateng."jawabnya malas.

"Sensi amat Mbaknya."goda Melly menonyor kening Geby pelan.

"Geb gue mau nge-drakor ya, pinjem Laptop lo."celetuk Melly.

"Terserah lo aja Mel."

"Eh minggu depan kita ujian ya? Berarti bentar lagi liburan dong."ucap Ellen masih sibuk menatap benda pipih yang dipegangnya.

"Jangan mikirin Liburannya doang Bel, pusing-pusing dulu pas ujian nanti gimana perjuangan kita."jawab Melly.

"Lah gue ngapain pusing, kan ada Geby yang setia bakal copy paste jawaban."

"Ngasal aja lo Bel, gue mana bisa pas ujian nanti. Yang ada gue bakal contek punya lo."

"Maksudnya gue bakal minta jawabannya Tari tapi perantara dari lo."jelas Ellen tersenyum penuh arti.

"Dasar pejuang contekan panitia Remed."cibir Melly.

"Lo juga Kudanil."jawabnya bersamaan.

"Gini-gini tapi mapel Olahraga gue lumayan loh."

"Kalo itu jangan diragukan, lagian Mapel Olahraga dapet nilai tujuh aja bangga. Sering bolos ke UKS dengan alasan panas takut skincare luntur."ucap Ellen meremehkan.

"Jelaslah, karna skincare itu mahal kata Melly."balas Geby lalu tertawa pelan.

"Betul! Geby aja sependapat sama gue."

Ellen berdecih menatap sahabatnya. Inilah yang dia tidak sukai, pasti gadis itu akan membanggakan diri jika sudah menyangkut masalah begituan.

"Muka lo mau diapa-apain juga bakalan sama, tetep jeleknya. Kucel."

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang