KECANDUAN 2

6. 这世界真奇妙 - Dunia Ini Sungguh Luar Biasa

"Aku binatang buas? Lantas kamu? Binatang juga?". Emosi Gu Yang meluap-luap. "Aku memang telah melakukan kejahatan, tapi ingat sudah berapa banyak kejahatan yang telah kamu lakukan? Aku memang menyakiti saudaraku, tapi kau juga menyakiti ayahmu! Ingat siapa yang selalu menjagamu sepanjang hari saat kau sakit? Apakah kamu tidak punya rasa syukur?!...".

"Jangan mengalihkan topik!". Tiba-tiba Gu Hai memotong ucapan Gu Yang. "Aku hanya ingin bertanya, apa yang terjadi setelah aku mengalami kecelakaan mobil?!".

"Ternyata kecelakaan itu tidak membuatmu hilang ingatan ya? Aku masih ingat ketika kau bangun ternyata kau masih memiliki kesadaran. Dan apa yang terjadi selanjutnya, bukankah kamu selalu menyaksikannya setiap hari dengan mata kepalamu sendiri? Jadi apa lagi yang ingin kamu ketahui?!".

"Aku ingin tahu apa yang terjadi sebelum aku bangun".

"Sebelum kamu bangun? Kenapa masih bertanya? Sudah pasti kau dibawa ke rumah sakit, dan kemudian menyelamatkanmu".

"Tidak bisakah kau berputar-putar?". Gu Hai hilang kesabaran. "Kamu sudah mengerti apa yang aku minta. Setelah kecelakaan sampai aku terbangun, apa yang kau katakan pada Bai Luoyin? Lalu dia mengatakan apa padamu? Cepat katakan secara rinci!".

"Saya harus memberitahumu apa lagi?". Gu Yang serius menatap Gu Hai, "Sudah delapan tahun berlalu, kalaupun sekarang kau tahu kebenarannya, apa yang bisa kau lakukan?".

"Aku memang tidak bisa melakukan apa-apa, aku hanya ingin tahu saja! Aku hanya ingin tahu detilnya!!".

"Baik, aku akan memberitahumu. Dengarkan baik-baik". Gu Yang kembali ke topik, "Ketika kau kecelakaan, lalu lintas menjadi macet, kemudian Bai Luoyin berjalan sambil menggendongmu menuju ambulans. Ketika aku tiba di rumah sakit, Bai Luoyin sedang berada di koridor, kemudian dokter datang dan mengatakan kalau kamu sudah lepas dari kritis. Mendengar itu Bai Luoyin segera pergi, namun sebelum dia melangkah, dia berkata kepadaku, kalau kau sudah bangun, katakan dia sudah mati".

"Tidak mungkin!". Gu Hai tidak bisa terima. "Pasti kau yang mengatakannya, jadi dia melarikan diri!".

"Terserah kalau kamu tidak percaya, tapi kuakui kalau menyatakan dia pergi ke luar negeri, itu memang ideku, karena aku tidak tega kalau terus harus melihatmu setiap harinya seperti orang gila. Dan aku harus bisa memberimu harapan, kemudian aku mulai menyusun cerita, lalu aku menemui keluarga juga teman-teman Bai Luoyin, dan merekapun sepakat untuk bekerja sama. Itulah sebabnya kenapa kamu tidak dapat menemukannya di mana-mana".

Gu Hai tidak pernah menyangka selama delapan tahun itu hidup dalam penipuan, dimana setiap harinya dia mengalami kehidupan seperti di neraka. Ternyata siksaan itu hanyalah pernyataan palsu dari orang-orang yang tidak berperasaan.

"Apa ayah tahu tentang hal ini?".

"Apa menurutmu dia tidak bisa tahu?". Gu Yang mencibir. "Ketika Bai Luoyin memutuskan untuk masuk tentara. Orang yang pertama dia beri tahu adalah ayahmu, dan diapun berjanji untuk tidak pernah mengganggumu lagi".

Akhirnya Gu Hai mengerti kenapa selama delapan tahun ini, Gu Weiting sangat toleran terhadapnya, bahkan dia mau mengizinkan hal bodoh untuk keluar negeri mencari Bai Luoyin. Dia lebih suka melihat anaknya berjuang dalam kebohongan tanpa mau mengatakan yang sebenarnya.

"Xiaohai". Nada bicara Gu Yang melunak. "Mungkin itu terdengar tidak masuk akal, tapi itulah masalahnya. Kalaupun kalian tetap mempertahankan hubungan, tetap saja tidak bisa melangkah lebih jauh. Menderita sementara akan lebih baik daripada menderita seumur hidup, kita tidak bisa terus membiarkanmu di jalan yang salah, lebih baik membuat hancur pikiranmu".

"Jangan mengambil alasan bijak untuk menutupi kejahatanmu. Ini jalanku yang aku tempuh, tidak peduli berapa banyak kesulitan, meski aku menderita, aku mengenalinya, itu sudah jadi pilihanku!".