Ketika Gu Hai kembali ke ruangan, Bai Luoyin masih tertidur nyenyak, mulut Gu Hai ingin mengintrogasi tapi dia masih menahannya. Kamu tidak mengalami cedera serius, tapi ingin menakutiku dengan membungkus diri dengan kain kasa, tapi tetap saja aktingmu terbuka juga kan? Kemudian Gu Hai kembali berbaring di samping Bai Luoyin, dan sengaja membuat banyak gerakan besar ketika dia berbalik, tapi Bai Luoyin masih tidak menyadarinya.
Gu Hai meletakkan tangannya di dada Bai Luoyin, dia sangat ingin membuka kain kasa yang membungkusnya itu untuk melihat apakah benar ada luka, tapi tiba-tiba Bai Luoyin memeluknya dengan erat, wajah yang mengkhawatirkan itu kini terpapar jelas di wajah Gu Hai. Sepertinya itu pencegahan secara tidak langsung, sepertinya dia ingin memberitahu, 'saya sudah seperti ini, dan kamu masih punya hati untuk mencurigaiku?'.
Kenyataannya, suasana hati Gu Hai bertolak belakang.
Kebohongan Bai Luoyin sudah mampu membuat Gu Hai terkena serangan jantung. Apakah dia tidak marah? Justru Gu Hai ingin mencekik Bai Luoyin. Tetapi setelah dia berpikir, dia bertanya-tanya. Kenapa dia berani membohongiku? Dengan begitu bukankah kamu bisa menemuinya? Padahal kamu selalu merasa khawatir kepadanya, dan berharap kalau suatu hari nanti dia bisa mencurahkan isi hatinya. Sekarang dia sudah melakukannya meskipun dengan cara yang mengesalkan, tapi itu cara dia untuk meminta perhatian dan cintamu, bukankah seharusnya kamu merasa bahagia?
Antara cinta dan benci, Gu Hai menatap wajah Bai Luoyin, pada saat yang bersamaan dia menikmati drama itu dengan sedih dan bahagia, hatinya seperti berkelahi. Melihat Bai Luoyin berbuat seperti itu, semakin dia tergila-gila olehnya. Dia berharap bisa menjadi manja setiap harinya, dan menikmati kebahagiaan yang dibutuhkan Bai Luoyin.
Gu Hai mengeluarkan emosinya yang tidak bisa dijelaskan. Mungkin hidupku telah tertanam di tanganmu!
------------
Bai Luoyin tertidur sampai pukul sembilan pagi. Sebelumnya, pagi-pagi seorang perawat datang untuk memberi obat. Tapi Gu Hai menyuruhnya agar meletakkan obatnya dan menyuruhnya keluar.
Ketika Bai Luoyin bangun, Gu Hai sedang menatapnya dengan mata lembut.
Menikmati perlakuan itu di pagi hari, Bai Luoyin menepuk-nepuk pipi Gu Hai, hatinya merasa sangat senang.
Kemudian Bai Luoyin bergerak dengan cepat, tapi tiba-tiba dia sadar akan sesuatu, segera dengan cepat dia mengerutkan keningnya sambil memasang ekspresi yang menyakitkan.
Gu Hai mengimbangi permainan Bai Luoyin, dia tampak cemas, "Ada apa? Apa lukamu sakit?".
Bai Luoyin langsung tersenyum, "Tidak apa-apa".
Gu Hai sengaja mendekati Bai Luoyin, dan berkata, "Biar saya lihat lukamu!".
Bai Luoyin segera menunjukkan ekspresi hati-hati, sambil mengatakan perkataan yang penuh perhatian.
"Tidak usah dilihat, kamu akan merasa tidak nyaman ketika melihatnya".
"Kalau begitu saya harus melihatnya. Jika tidak, justru saya akan merasa tidak nyaman".
Akibatnya, baru saja tangan Gu Hai menyentuh Bai Luoyin, Bai Luoyin langsung menghindar seperti terkena sengatan listrik, wajahnya terdistorsi, lapisan penderitaan palsu muncul di matanya, senentara mulutnya mengisap udara.
Gu Hai bertanya dengan sangat gugup, "Sangat sakit?".
"Tidak apa-apa". Bai Luoyin memasang ekspresi tegar.
Setelah melihat penampilan Bai Luoyin yang luar biasa itu, Gu Hai tidak bisa menahan rasa takutnya. Berapa kali orang ini sudah berbohong padaku, sehingga mampu berakting begitu sempurna?
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...