Di lokasi syuting drama televisi, You Qi berdiri di samping Kamerad Yang Meng, menyaksikan penata rias yang sedang memakaikan pakaian wanita juga rambut palsu kepada Yang Meng. Dengan mempertimbangkan karakteristik fisik Yang Meng, beberapa karakter yang dipilih You Qi, peran wanita. Pada awalnya Yang Meng merasa keberatan, tetapi setelah melihat bayarannya, akhirnya diapun mengangguk setuju.
Meski begitu, Yang Meng menegaskan berperan sebagai seorang wanita boleh-boleh saja, tetapi dengan syarat harus berupa adegan aksi, dan tidak mau berperan adegan mesra.
Hari ini adalah adegan air, dimana ceritanya si wanita itu tidak bisa berenang, dan peran itu diserahkan kepada Yang Meng. Yang Meng dituntut harus bisa berperan anggun ketika jatuh ke dalam air, selain itu dia juga harus menunjukkan ekspresi takut saat berjuang menyelamatkan dirinya, tapi tidak terlalu menyedihkan. Pada akhirnya, kepala Yang Meng belum masuk ke dalam air, dia ingin menunjukkan kepada oran-orang melihat keputusasaannya.
"Putus asa, putus asa...".
Yang Meng berulang kali melatih ekspresinya di hadapan cermin sambil merias wajah.
Ketika sesi pemotretan You Qi selesai, dia segera berlari ke ruangan Yang Meng.
Merasa sudah mendapatkan ekspresinya, Yang Meng memalingkan wajahnya ke arah You Qi sambil menunjukkan ekspresi putusasanya, dia meminta agar You Qi menebaknya, "Coba tebak, ekspresi apa?".
You Qi berpikir, "Tidak bisa buang air besar".
"Minta dihajar?". Teriak Yang Meng.
Tanpa disangka-sangka, sutradara yang berdiri sedikit jauh mereka mendengar teriakan nyaring itu, dia segera menunjuk Yang Meng dan berkata, "Jangan berteriak lagi, cepat latih emosi, jika tidak, ketika giliranmu bermain, akan membuang waktu hanya untuk mencari ekspresi!".
Yang Meng dengan cepat menutup mulutnya, ada sedikit rasa takut dan putus asa dalam hatinya.
Akhirnya, syutingpun dimulai, sutradara mulai berteriak, "Tenang semua, syuting akan dimulai!".
Yang Meng terjun ke dalam air, dia berjuang untuk sementara waktu, kemudian menenggelamkan kepalanya, dan setelah menunggu lama di dalam air, dia tidak mendengar teriakan sang sutradara, Yang Meng segera keluar dari air, dan melihat semua orang menatapnya dengan tatapan kosong.
"Ada apa?”. Tanya Yang Meng.
Suara batuk di sebelahnya, "Sudahkah kamu membaca naskahnya?".
"Saya tidak baca, kenapa harus membacanya?". Yang Meng berkata.
Wajah sutradara menjadi sangat jelek, You Qi memunggungi sutradara, dia berbisik kepada Yang Meng. "Menurut naskah, kamu seharusnya didorong, bukan menjatuhkan sendiri".
Yang Meng, "...".
Hasilnya, dengan sedih Yang Meng kembali duduk untuk merias wajahnya.
You Qi menjelaskan kepada sutradara, "Lantai di tepi kolam sekarang terlalu licin. Dia tidak sengaja jatuh".
Sutradara tidak mengatakan apa-apa, wajahnya tetap datar.
Setelah selesai merias wajah, Yang Meng-pun datang lagi.
Kali ini dia mendengarkan arahan sutradara dengan seksama, dia mengingat bagaimana cara menghindar dan melompat. Dia kembali berjalan ke kolam, memperhatikan gerakan sutradara, mendengar 'mulai', dan segera memusatkan konsentrasinya.
Sepasang tangan kuat mulai mendorong dada Yang Meng, Yang Meng berusaha memegang tangan itu, sampai akhirnya dia terjatuh.
Suatu ekspresi tak terduga datang ketika akting dimulai, tapi sayangnya gerakannya sedikit tidak alami, dan itu membuat orang yang melihat bukan menaruh simpati, melainkan benar-benar ingin menginjak kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomansaMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...