78. 我仅仅是爱他 - Aku Hanya Mencintainya

3.1K 166 32
                                    

Perlahan, alkohol mulai menimbulkan kekacauan di setiap sel sarafnya, topik obrolan kedua orang itu menjadi semakin luas, dan mereka menjadi semakin intens.

"Hanya karena aku membantu mengangkat teleponmu, dia marah?".

Mata mabuk Gu Hai tidak berdaya. "Iya, dia mengabaikanku. Sejak dia menghubungiku sebelum pergi, sampai saat ini aku sama sekali tidak bisa menghubunginya. Bahkan ketika aku pergi ke pangkalan pelatihan, dia sama sekali tidak mau menemuiku, aku hanya bisa duduk menunggunya di ruang tunggu satu hari penuh".

Tong Zhe berkata, "Dia tidak terlihat seperti orang yang picik!".

"Kenapa? Itu karena kamu tidak mengenalnya!". Gu Hai membicarakan semua kekurangan Bai Luoyin, "Faktanya, dia itu seperti anak kecil, dia suka marah tanpa alasan hanya demi ingin sesuatu! Kau belum pernah melihatnya ketika dia marah-marah, sungguh menyebalkan!".

Mata Tong Zhe terpesona oleh tingkah dan ekspresi mabuknya, bibir tipisnya yang mengkilap itu sedikit terbuka, ada semacam rajukan yang sangat menarik.

"Terus kenapa kamu masih menyukainya?".

Mulut Gu Hai menyimpul senyum, garis-garis wajahnya yang keras seketika melunak, sinar cinta kasih sayang di matanya memancar, yang mana belum pernah terlihat sebelumnya, gambaran yang sangat tidak sesuai dengan wajahnya. Tetapi anehnya setelah diletakkan di wajah itu tidak ada jejak rasa ketidakcocokan terhadapnya.

"Dia memiliki sisi yang menarik, tapi aku tidak akan memberitahumu, kalau aku mengatakannya, kamu pasti akan terus mengingatnya".

Tong Zhe tersenyum nakal, "Apa itu ada hubungannya dengan tempat tidur? Apa laki-laki yang tidak mengunci tubuh bagian bawahnya?".

Gu Hai tidak mengakui atau menyangkal, tetapi matanya memancarkan kebanggaan, membuktikan kalau itu bukan hanya kebutuhan yang tercukupi melainkan kebutuhan yang diperlukan.

"Aku tidak bisa membayangkan seperti apa dia saat menikmati orgasme". Tong Zhe mendesah.

Tanpa disangka, desahan itu membuat Gu Hai jengkel. Akibatnya Tong Zhe harus mendapat pukulan di wajahnya, tidak hanya, itu Gu Hai juga mengangkat dan menarik kerah baju Tong Zhe.

"Siapa yang menyuruhmu membayangkannya? Apakah kamu tahu kalau kamu sudah kurang ajar?!".

Gila! Tong Zhe ikut kesal. Apa yang salah? Padahal aku tidak membayangkannya! Aku hanya mengatakannya dengan natural...

Baru saja Tong Zhe akan menendangnya, Gu Hai sudah menekan kakinya dan menghajarnya tanpa ampun, Tong Zhe hampir saja memuntahkan makanan yang sudah dimakannya. Kalau keledai mabuk, dia akan menjadi brutal, sudah jelas, Tong Zhe bukanlah lawannya.

"Sudah dua minggu aku belum berkata apa-apa dengannya, aku merindukannya! Apa kamu tahu? Aku merindukannya! Aku sangat merindukannya, sampai-sampai aku tidak tahu lagi apa margaku! Mengapa dia begitu kejam? Mengapa dia tidak merindukanku? Mengapa?!".

Terdengar suara risleting yang terbuka di telinganya, telur Tong Zhe-pun ikut terhidang di atas piring. Laki-laki yang terperangkap oleh gairah memang sulit diatasi.

"Kamu terlalu banyak minum!".

Tong Zhe akhirnya melepaskan pelukan Gu Hai, kemudian merapikan pakaiannya, dan duduk di samping.

Gu Hai menyalakan sebatang rokok, "Aku tidak mabuk, aku sangat sadar".

Tong Zhe menyambar rokok dari mulut Gu Hai, dan mengisapnya sambil melirik perlahan, "Karena kamu sudah dikecewakan olehnya, kamu denganku saja! Lagipula, saudaramu juga sudah memperlakukanku sebagai penggantinya, dan sekarang kamu perlakukan aku sebagai penggantinya juga".

KECANDUAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang