Sepanjang terjun, Bai Luoyin terus mengutuk Gu Yang. Padahal bisa menahan tanpa harus merobek celana kan? Angin masuk ke dalam celana, pantatku kedinginan!
Parasut berhasil dibuka, sampai akhirnya mereka berdua mendarat di atas rumput liar.
Tubuh Gu Hai menyentuh tanah terlebih dahulu, kemudian dia bertindak sebagai hamparan empuk untuk Bai Luoyin. Saat Bai Luoyin jatuh di atas tubuh Gu Hai, tangan Gu Hai mencengkram pantat Bai Luoyin, tiba-tiba dia terkejut, saat melihat ke bawah, terlihat celana panjang Bai Luoyin sudah menganga lebar, Bai Luoyin hanya mengandalkan celana dalamnya dari terpaan angin dingin.
"Celanamu terkoyak angin?". Gu Hai tampak khawatir.
Bai Luoyin benar-benar ingin mengutuk. Angin mana yang bisa merobek celanaku, kalau bukan karena orang gila yang menarikku!!!
"Coba lihat kenapa".
Saat Gu Hai berusaha untuk mengubah posisi kaki Bai Luoyin, tiba-tiba Gu Hai didorong pergi oleh Bai Luoyin, dan berjalan ke tempat yang jauh dari Gu Hai, kemudian duduk. Matanya melihat sekeliling, menyimpulkan di mana mereka berada sekarang.
Begitu Gu Hai akan melangkah menghampiri, dia sudah terbunuh oleh tatapan peringatan Bai Luoyin.
"Jauhi aku".
"Kamu akan seperti ini saja!". Gu Hai kesal. "Dari awal kita bertemu, kamu sudah menarik wajahmu, bicaramu seperti sudah makan bubuk mesiu. Sudah lebih dari sepuluh hari tidak bertemu, kamu sudah gatal ya ingin bertengkar?".
Bai Luoyin mengangguk. "Iya, aku terlalu penurut. Siapa yang selalu memaksa melompat denganku? Jika kamu melompat dengannya, bukankah sekarang kamu tidak akan melihatku lagi?".
"Bai Luoyin, kamu sengaja ya ingin membuatku marah? Sia-sia aku selalu merindukanmu!!".
"Siapa suruh rindu?". Bai Luoyin menatap Gu Hai sekilas, "Aku bahkan tidak melihat kalau kamu merindukanku. Lihat dirimu, kamu sangat berbunga-bunga, sepertinya kamu sangat menikmati hari-hari di Hongkong kan?".
Gu Hai sangat kesal, "Kamu tidak melihat kalau wajahku berseri itu karena aku melihatmu?".
Pura-pura tidak mendengar, Bai Luoyin terus mengejek dengan sinis, "Daripada terus mengejarku dalam kesusahan, lebih baik cari pasangan sepenanggunganmu yang sedang dalam kesusahan, siapa tahu parasutnya tidak terbuka, dan kamu bisa segera menemukan mayatnya!".
Mendengar itu, Gu Hai benar-benar berdiri, mata Bai Luoyin yang tajam, segera terhalang oleh tubuh Gu Hai. Tangan Gu Hai merangkul bahu Bai Luoyin, dan memaksa mendorongnya ke bawah, kemudian tangan Gu Hai berpindah ke pinggang Bai Luoyin. Bai Luoyin terus berusaha untuk melepasnya sambil menendang...
"Aaah!".
Suara meringis itu membuat gerakan tangan Gu Hai terhenti.
Ekspresi Bai Luoyin kesakitan.
Gu Hai memandang heran Bai Luoyin, kemudian menancapkan jarinya ke dahi Bai Luoyin. "Aku beri tahu, tidak usah berakting! Aku tidak memakai tenaga, kenapa kamu masih harus pura-pura seperti mengalami luka berdarah?".
"Sialan siapa yang berpura-pura?". Dengan marah Bai Luoyin mendorong Gu Hai pergi, kemudian berbalik, dengan puluhan duri menancap di celana dalamnya.
Gu Hai tertawa, "Izinkan aku mengatakannya, kamu jangan marah, karena kamu tidak patuh, mungkin ini balasannya kan?".
Tangannya menjangkau Bai Luoyin.
Bai Luoyin mendorongnya, "Pergi, aku tidak membutuhkanmu".
"Kamu akan susah mencabutnya sendiri sampai bersih".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...