Alis Gu Hai terkunci di depan tumpukan data, sementara hati dan pikirannya entah di mana.
Bagaimana kelanjutan aku dan Bai Luoyin?
Dari pihakku sudah jelas, begitupun dari pihaknya. Ikatan dari masing-masing sudah terlepas, sudah seharusnya kita bisa bersama-sama. Jika dipikir kembali, masalah tahun ini sudah terselesaikan, tetapi tidak ada yang berani mengatakan dengan jelas apakah hubungan ini berlanjut atau hanya bersama. Ketidakjelasan ini benar-benar membuatku tidak nyaman. Gu Hai mondar-mandir di ruang kantornya sambil memikirkan bagaimana caranya mengungkapkan isi hatinya kepada Bai Luoyin. Tidak mudah untuk menemukan kata-kata yang pas.
Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, Gu Hai selalu takut kalau pengakuan cerobohnya tahun ini sebagai kegagalan. Hubungan dua tahun di masa lalu, benar-benar suatu kegagalan yang besar, dia selalu berpikir kalau dirinya selalu berada dalam tekanan emosionalnya, dan dia sadar kalau itu akar dari kesalahannya, kali ini dia harus lebih hati-hati lagi.
Berjalan dan berjalan, sampai akhirnya Gu Hai di tepi jendela. Setelah berdiri sebentar, dia melihat mobil Bai Luoyin datang.
Hati Gu Hai langsung memicu lapisan gelombang besar, dan semua sel-sel dari ujung kepala hingga ujung kaki terasa berguncang. Segera dia mengubah citranya dan bergegas ke lift. Karyawan perusahaan semua saling memandang, mereka semua membuat ekspresi terkejut. Ada apa dengan Presiden hari ini? Saya belum pernah melihatnya begitu bahagia bahkan di acara tunangan sekalipun!
Apakah Gu Hai tidak bahagia? Dia masih khawatir tentang bagaimana harus menjelaskan kepada Bai Luoyin. Tidak ada cara lain selain menenangkan diri. Dan sekarang sejarah akan segera ditulis ulang!
Tapi, setelah keluar dari lift, Gu Hai menjadi orang yang berbeda, sekarang sudah berubah menjadi seorang manusia. Keluar dari pintu lobi, dia berpura-pura tidak melihat Bai Luoyin, dia terus berjalan melewati mobil Bai Luoyin, seakan memberi kesan kalau dia akan pergi ke suatu tempat.
Faktanya, karena Bai Luoyin sedang asyik bermain dengan keledai itu, akibatnya dia sama sekali tidak melihat Gu Hai. Bai Luoyin berpikir kalau dirinya masih harus menunggu sampai jam kerja selesai, jadi dia akan setia menunggunya di dalam mobil, lalu menghubungi Gu Hai setelah bubar kantor.
Kemudian Gu Hai membuka pintu mobil, dan lagi-lagi tidak ada reaksi dari Bai Luoyin. Hatinya mencibir. Apa dia buta? Bagaimana dia bisa jadi pilot?
Akhirnya Gu Hai kembali sambil memicingkan matanya.
Setelah merapikan dasinya, sambil menyembunyikan kegembiraan di hatinya, dia mengetuk jendela kaca mobil Bai Luoyin.
Bai Luoyin langsung mengeluarkan kepalanya, dan Gu Hai segera berkata, "Kenapa ada di sini?".
Bai Luoyin mendorong pintu mobil dan turun. Seragam militer yang dikenakan di tubuhnya, sepatu militer kulit yang mengkilat di kakinya, membuat sosok Bai Luoyin terlihat sangat tampan dan gagah, bahkan beberapa semut betina di tanahpun bisa terpikat.
Sudah lama hati Gu Hai ingin mengulurkan cakarnya yang tak terhitung jumlahnya untuk mencengkram Bai Luoyin dan menariknya dalam pelukannya
"Kamu melihatku dari atas ya? Kalau tidak kenapa bisa langsung turun dan ke sini?". Bai Luoyin sengaja bertanya.
Gu Hai berdeham, dan dengan tenang berkata. "Saya baru saja kembali dari luar, ketika akan masuk, saya melihat ada kamu di sini, jadi saya menghampiri untuk menyapa".
Menyapa... Sepertinya Bai Luoyin harus mencari tahu maksud dari kata itu.
Bai Luoyin tidak berbicara. Melihat itu, masih dengan aktingnya, Gu Hai bertanya dengan cara yang salah. "Kamu mencari Di Shuang? Tunggu di sini, saya akan memanggilnya keluar".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...