Begitu Gu Yang melangkah, Zhou Lingyun langsung mengikuti.
Dua tentara polisi militer bersenjata yang sedang berjaga menghentikan langkah Zhou Lingyun. "Apa yang akan anda lakukan?".
Dengan tenang Zhou Lingyun melirik, "Pergi untuk membantu Gu Yang mencegat pesawat".
"Bukankah tadi mengatakan kalau anda tidak dapat membantu? Saya mendengar, anda sendiri yang mengatakan kalau pesawat negara tidak boleh digunakan untuk masalah pribadi".
"Ini bukan masalah pribadi. Pilot tingkat nasional dibajak di udara. Aku ingin memastikan keselamatannya, ini masalah tugas. Perlu untuk mengawasi kekuatan tempur Angkatan Udara". Zhou Lingyun menguraikan alasan.
Kedua tentara polisi militer itu saling memandang satu sama lain sambil menunggu otorisasi, setelah sepakat, salah satu dari mereka menarik lengan Zhou Lingyun, dan berkata. "Saya akan pergi dengan anda!".
------------
Bai Luoyin membawa pesawatnya menembus awan, sampai di ketinggian yang sangat tinggi, dan kecepatan yang maksimal, bisa dikatakan perjalanan mereka akan lancar sampai tujuan.
Setelah lama semua terdiam, Tong Zhe mulai angkat bicara.
"Bisakah aku merokok di sini?".
"Terserah".
"Jangan".
Bai Luoyin dan Gu Hai berbicara pada saat yang bersamaan. Dua pendapat yang bertentangan membuat gerakan tangan Tong Zhe yang sedang memegang bungkus rokok jadi terhenti. Sisi lain Bai Luoyin yang tampak acuh tak acuh, sementara Gu Hai terus menjelaskan kalau itu tidak akan mungkin, jika pesawat biasa masih bisa, tapi jika merokok di dalam pesawat tempur, itu akan sangat mengganggu pilot.
Tong Zhe memandang Bai Luoyin. Tampak seorang pilot yang sangat luar biasa, sosok dan tempramennya tidak dapat diremehkan.
"Ya sudah". Tong Zhe memasukkan kembali bungkus rokok itu ke dalam sakunya.
Tiba-tiba Bai Luoyin mengulurkan tangannya ke arah Tong Zhe, "Minta".
Segera Gu Hai memegang erat tangan Bai Luoyin, dan berkata dengan lembut, "Setelah sampai nanti masih bisa merokok, tidak akan butuh waktu lama untuk sampai".
Dengan dingin Bai Luoyin mengibaskan tangan Gu Hai, matanya memandang Tong Zhe.
Gu Hai dapat merasa kalau ada yang salah pada diri Bai Luoyin, tetapi demi keselamatan penerbangan, Gu Hai mengabaikannya.
Segera, asap memenuhi ruang pesawat.
Tong Zhe dapat melihat sejak kedatangannya tatapan Gu Hai begitu dalam pada Bai Luoyin, terkadang Tong Zhe juga suka memerhatikan dengan seksama kalau Bai Luoyin seperti memiliki watak tidak peduli, tidak tahu apakah itu karena dia perlu berkonsentrasi dalam menerbangkan pesawat, atau karena dia memiliki beberapa kecurigaan terhadap Gu Hai.
Singkatnya, Tong Zhe merasa ada sesuatu yang mendalam di antara mereka berdua.
Tiba-tiba, sinyal abnormal muncul di layar LCD, segera saraf Bai Luoyin mengencang. Spontan dia memberikan rokoknya kepada Gu Hai, dan langsung mengendalikan tuas kendali dengan penuh konsentrasi, sambil menatap panel instrumen.
Tiba-tiba, pesawat tempur Gu Yang muncul di garis penglihatan, pilot itu bertatap muka dengan Bai Luoyin, tetapi mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Dalam pertunjukan udara terakhir di langit gurun Gobi, mereka dari di kamp yang berbeda, mereka hampir saja memiliki kesempatan untuk bertarung, tetapi akhirnya batal karena cedera kaki Bai Luoyin.
Pesawat itu terbang ke sisi kanan Bai Luoyin, saat memalingkan kepalanya ke samping, dia melihat kalau pesawat itu terbang miring. Niat tempurnya jelas. Bai Luoyin cepat merespons untuk menghindari serangan, beban beberapa ratus kilogram langsung menekannya dari semua arah pada waktu yang bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomantikMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...