Keesokan harinya, Liu Chong baru mengetahui kalau orang yang diajak malam itu adalah idolanya.
"Apa? Dia itu Gu Hai? Pengusaha muda yang tidak mengambil jalan yang biasa itu?".
Bai Luoyin tersenyum. "Benar, dia adalah putra Jenderal".
Mata Liu Chong tampak tetkejut. "Gu Weiting? Ya Tuhan! Dia sudah menjadi deputi wilayah besar. Dalam waktu kurang dari dua tahun dia sudah dipromosikan menjadi Letnan Jenderal. Tidak heran kalau dia bisa terlibat dalam industri militer, karena memiliki dukungan yang kuat! Untunglah, saya tidak mengatakan sesuatu yang keterlaluan kemarin, dia tidak akan balas dendam, kan?".
Bai Luoyin tersenyum tipis di mata Liu Chong, "Itu tidak akan mungkin".
Liu Chong menatap lebih kuat, "Tidak mungkin? Bukankah dia suka menyimpan dendam terhadap hal-hal kecil?".
"Dia memiliki pandangan yang rendah. Kau terlalu memikirkan perkelahian di hotel, padahal kenyataannya, karena saya yang mulai memukulnya, ketika saya sedang membuka pintu, tiba-tiba dia datang".
Perkataan Bai Luoyin benar-benar meyakinkan, mau tidak mau Liu Chong ikut percaya.
"Sudah, hari itu ketika saya mencoba untuk menengahi sepertinya saya memberi dua pukulan, jadi dia terus mengingatku. Kalau tidak, mana mungkin tadi malam dia minta pangsit yang saya bawa, andai saja saya tahu, pasti saya akan memberikannya!!".
Bai Luoyin sangat teguh.
"Baiklah, saya tidak akan menggodamu lagi, dia tidak akan peduli dengan hal kecil seperti itu".
Liu Chong membusungkan dadanya dan bertanya, "Ada apa tadi malam dia mendatangi anda?".
"Dia ingin bekerjasama dengan proyek kita. Tujuan utama datang ke sini semalam untuk membahas hal itu".
"Ternyata seperti itu". Liu Chong menggaruk kepalanya. "Lalu, apakah anda menerimanya?".
"Tidak".
Liu Chong berkata, "Kenapa? Perusahaan mereka sangat bagus. Mengapa anda tidak setuju? Anda tidak takut kalau nanti dia tersinggung?".
"Saya sudah membunuhnya sampai tidak menyisakan apapun...".
Liu Chong tidak dapat memahami arti dari perkataan Bai Luoyin, diapun segera keluar dari ruang penelitian.
------------
Tiga hari kemudian, Bai Luoyin pergi menemui Direktur untuk melaporkan perkembangan proyek.
"Ini adalah daftar orang-orang yang telah dipilih menjadi tim peneliti, dan beberapa dari mereka sudah siap untuk menandatangani kontrak. Ini semua perusahaan pilihan yang sudah sepakat untuk kerjasama. Jika anda tidak memiliki pendapat, saya akan segera mengirim orang untuk meminta tanda tangan mereka".
Dengan terperinci Direktur membacanya, terlihat alisnya mengkerut. Sementara di sisi lain Bai Luoyin sangat gugup, dia merasa beberapa perusahaan yang sudah dipilihnya itu tidak masuk dalam kriteria sang Direktur. Ini merupakan pertama kalinya bagi Bai Luoyin mengambil alih proyek besar, dan diapun sedikit merasa ragu.
Tanpa diduga, setelah Direktur itu membacanya, dia sangat menghargai usaha Bai Luoyin.
"Bagus, perencanaannya sangat teliti dan terperinci, tempat yang disepakati juga sangat stabil, bahkan memiliki beberapa terobosan. Berbeda kalau anak muda punya pemikiran, pemikiran orang tua sepertiku tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Paling tidak, saya hanya bisa memberikan saran, dan ketika mengambil keputusan, sepertinya masih harus bergantung pada anak muda sepertimu".
Akhirnya Bai Luoyin bisa tersenyum lega. "Kita masih merangkak di jalan yang gelap, sangat mustahil kalau tidak memerlukan ujung jari anda".
"Hahaha... Kudengar katanya perusahaan Hai-Yin ini pertamakalinya ikut kerjasama dengan kita ya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...