Pukul tujuh malam, para tamu undangan mulai masuk. Ini adalah ruang resepsi kristal yang tinggi tanpa pilar dengan luas lebih dari dua ribu meter persegi yang dapat menampung lebih dari seribu orang. Selain kedua rombongan besar pengiring pengantin, serta kerabat dan teman dari kedua belah pihak, ada juga beberapa anggota lembaga masyarakat yang diundang, sebagian besar dari mereka memiliki kerjasama bisnis dengan Gu Hai, termasuk juga perwakilan dari penerima sumbangan lampu beberapa hari yang lalu untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya.
Dekorasi tempat itu ditata begitu indah, dengan panggung yang berada di tengah-tengah meja tamu, menciptakan suasana yang sempurna.
Yang Meng yang sudah tiba pada sore hari, dia duduk dengan ditemani dua anggota lain, bertugas mengelola amplop merah. Ketika jumlah tamu semakin meningkat, maka beban kerja merekapun semakin meningkat. Yang Meng bertanggung jawab untuk menghitung, sementara orang di sampingnya bertanggung jawab untuk mencatat. Karena jumlah uang sangat besar, beberapa deretan brankaspun telah disiapkan. Setelah brankas penuh, tentara akan mengawal kepergian brankas, dan beralih ke brankas kosong berikutnya, begitu seterusnya.
"Zhang Xiaomei, 1.688 yuan".
"Su Hui, 2.888 yuan".
"Zhang Cheng, 18.888 yuan".
[Dalam tradisi Tiongkok, angka 8 (bā) melambangkan keberuntungan karena bunyinya hampir menyerupai (fā) yang artinya keberuntungan/ kemakmuran. Adapun dengan kelipatan delapan (88) itu lebih sempurna karena bentuknya menyerupai shuāngxǐ (囍), yang berarti kebahagiaan ganda]
Dari mulai Yang Meng menghitung sampai detik ini, uang tunai itu tak kunjung habis, dengan kisaran mulai dari ribuan, dua ribuan, sampai ratusan ribu. Bahkan jika seorang karyawan perusahaan biasa datang ke tempat semacam ini, dia akan merasa sungkan kalau hanya memberi beberapa ribu yuan saja. Yang Meng yang telah menghabiskan semua uangnya tabungannya, tetap saja dia merasa malu oleh teman-teman sekolahnya, akibatnya dia mengusulkan dirinya untuk bekerja sebagai penerima uang.
Yan Yajing dan Tong Zhe datang bersamaan, Yang Meng segera tersenyum dan menyapanya saat melihat Tong Zhe.
"Kakak, kalian ke sini juga?".
"Seandainya aku tahu kalau kamu yang bertanggung jawab atas penghitungan uang itu, aku pasti akan memberinya dalam bentuk tunai".
Setelah mengatakan itu, segera dia menyerahkan sebuah kartu kepada Yang Meng, "Ambil 131.400".
[Dalam bahasa gaul Tiongkok 1314 (yī sān yī sì) artinya langgeng, karena bunyinya hampir menyerupai yīshēng yīshì (一生一世 - sehidup semati)]
"Kakak, kamu sangat baik! Sejauh ini, baru kamulah yang memberi paling banyak".
Sekarang giliran Yan Yajing, mengeluarkan kartu. "Ambil 131.401".
Tong Zhe melirik Yan Yajing tanpa berkata apa-apa.
Tidak lama kemudian, You Qi datang di bawah pengawalan, saat itu Yang Meng masih sibuk menghitung amplop merah. Dia tidak melihat kedatangan You Qi sampai sebuah suara terdengar di telinganya, "521521".
[521 (wǔ èr yī) dalam bahasa gaul Tiongkok memiliki arti, aku cinta kamu, karena bunyinya hampir menyerupai wǒ ài nǐ]
Masih belum mengangkat kepalanya, Yang Meng bertanya, "Apakah kamu tidak takut dibobol dengan kata sandi seperti itu?".
"Ini jumlah uang hadiah".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...