55. 血淋淋的代價 - Harga Berdarah

3.5K 168 6
                                    

Sudah hampir waktunya untuk makan malam, tiba-tiba terdengar decitan pintu terbuka. Mata Gu Hai menatap pintu, seorang anak laki-laki tampan berdiri di depannya dengan ekspresi yang terkejut.

"Ayo, Tongtian...". Bai Hanqi memberi isyarat kepada Meng Tongtian, "Masih kenal tidak dengan orang ini?".

Gu Hai tersenyum pada Meng Tongtian, ada sedikit keraguan mengenalnya. Dalam kesannya, Meng Tongtian seorang anak manja yang selalu duduk sendiri di halaman rumah, dan kini dalam sekejap sudah menjadi dewasa.

"Kenapa tidak, kenal?". Meng Tong tersenyum cerah, "Bukankah itu kakak Gu Hai?!".

Bai Luoyin menyeringai.

Mereka berdua sama sekali tidak merasa terganggu, mereka terus bercengkrama, seolah-olah lepas kontak selama delapan tahun itu tidak menciptakan celah di antara mereka.

"Kakak Hai, saya masih menyimpan mainan yang kakak beli".

"Kamu lebih impersonal daripada saudaramu".

"Oh iya, kakak Hai... Punya Weibo tidak?".

"Punya, Tapi jarang membukanya".

Selama mereka mengobrol, Meng Tongtian terus memegang tangan Gu Hai. Tanpa sadar Bai Luoyin menatapnya untuk waktu yang lama.

"Sudah selesai", Bai Luoyin mengingatkan dengan wajah dingin.

"Ada?! Hmm... Kalau begitu mari kita saling berteman!!!". Meng Tongtian masih mendekati Gu Hai.

Bai Luoyin berteriak dengan wajah hitam, "Kembali ke kamar, kerjakan PR-mu!".

Meng Tong melirik Bai Luoyin dengan kesal, lalu menatap Gu Hai, dan berbisik, "Jangan lupa, jangan lupa...".

Selama makan itu, Bai Hanqi terus memberi makanan kepada Gu Hai, "Makanlah lebih banyak, tidak usah sungkan".

"Paman, teruskan saja makanmu, jangan hiraukan saya, saya akan makan banyak di sini". Setelah berbicara, dia mengulurkan tangannya, mengambil mangkok Bai Luoyin, dan memasukkan mie ke dalam mangkok itu.

Mata Bai Hanqi tertegun, Bai Luoyin merasa suasananya tidak tepat, dengan cepat, segera mengambil kembali mangkuknya, dan berkata, "Tidak usah, saya bisa melakukannya sendiri".

Bai Hanqi menundukkan kepalanya, melanjutkan makannya, setelah menelannya, suasana hatinya sedikit tenang, kemudian dia memandang Gu Hai, "Oh iya, Dahai, kapan kamu akan menikah?".

"Menikah?". Gu Hai menyeruput mie di mulutnya dan bertanya, "Menikah dengan siapa?".

"Gadis yang waktu itu! Bukankah kamu sudah merayakan makan malam pertunangan?".

Berbicara tentang itu, sumpit bibi Zou berhenti, dan kemudian menatap Gu Hai.

"Oh, dia...". Gu Hai dengan santai menjawab, "Batal".

"Batal?". Ekspresi Bai Hanqi menyedihkan, "Kenapa bisa batal?".

"Kepribadiannya tidak cocok". Gu Hai menanggapi.

Mie di mulut Bai Luoyin sedikit tersendat.

"Hhh...". Bai Hanqi menghela napas. "Dasar anak muda, tidak tahu bagaimana melakukan sesuatu. Yinzi juga sama, sudah lebih dari dua belas kali dikenalkan, tetap saja dia merasa tidak cocok".

Pernyataan itu membuat Bai Luoyin dan Gu Hai tersedak.

"Selusin...". Wajah Gu Hai berubah menjadi tujuh warna, "Kamu luar biasa".

"Mana?". Teriak Bai Luoyin, "Mana ada lebih dari selusin? Kok saya tidak pernah tahu".

Bibi Zou menatap Bai Hanqi, "Kamu itu benar-benar ya, anakmu saja tidak mau bertemu, bagaimana bisa dikatakan tidak cocok?".

KECANDUAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang