Gu Yang kembali ke asrama Bai Luoyin, dia melihat Bai Luoyin sedang bersandar di sofa, setengah wajahnya yang lelah tersembunyi di balik cahaya. Gu Yang mendekat tanpa ekspresi, kemudian duduk di samping Bai Luoyin, sambil memandang jelaga yang bertebaran, dia mulai bertanya dengan tenang, "Sejak aku keluar, kamu merokok di sini?"
Bai Luoyin tetap terdiam.
Wajah Gu Yang condong, segera telapak tangan Bai Luoyin yang terentang menutupi bibir dan pipinya.
"Banyak keringat di wajahku, jangan sampai mengotori bibirmu".
Mata Gu Yang berkedip, "Tidak bisakah kita berdua mengubah bicara dengan cara lain?".
"Bisa". Bai Luoyin menoleh dan menatapnya, "Jika kamu bisa memotong apel bentuk sungai, aku akan bicara denganmu layaknya teman".
Gu Yang mengambil napas dalam-dalam. "Buatkan aku masakan untuk makan malam, aku lapar!".
Bai Luoyin pergi ke dapur dengan langkah malas.
Tepat sebelum mencuci piring, wajah ganas itu muncul di pintu dapur.
"Aku ingin rasa yang kuat".
Bai Luoyin melihat Gu Yang dari atas hingga ke bawah, "Rasa yang kuat? Bagaimana kalau aku tambahkan arsenik?".
"Aku tidak keberatan, lagipula, kita akan makan bersama".
"Aku tidak bisa makan bersamamu". Tegas Bai Luoyin. "Komandan menyuruhku kalau aku hanya boleh makan lemak, tidak boleh yang lain".
"Zhou Lingyun?". Ketika Gu Yang menyebut nama itu, nadanya jelas tidak suka.
Bai Luoyin mengangguk, "Iya, dia ingin membentuk otot-otot tubuhku, selama periode itu dia akan terus memantau pola makanku, jika perutku mencerna makanan selain lemak, maka dia akan menghukumku".
"Bagaimana cara dia menghukummu?". Tanya Gu Yang.
Bai Luoyin menyeringai, "Makan lemak mentah".
Gu Yang menganggap kata-kata Bai Luoyin sebagai lelucon, tetapi begitu dia berbalik, suara muntah datang dari arah belakangnya. Ketika Gu Yang segera berbalik dia melihat kalau Bai Luoyin benar-benar muntah, dan muntahan itu hanya berisi busa minyak putih.
"Tolong bantu aku keluarkan lagi!". Bai Luoyin menunjuk sepotong daging di atas talenan.
Gu Yang mengambil potongan lemak itu dan memandanginya selama beberapa detik, kemudian meletakkannya di depan Bai Luoyin. Benar saja, Bai Luoyin kembali muntah.
"Jadi itu benar?". Gu Yang berkata pada dirinya sendiri.
"Sial". Bai Luoyin tampak tersiksa, "Cepat singkirkan".
Gu Yang melemparkan lemak itu ke tempat sampah luar, dan bertanya pada Bai Luoyin, "Berapa banyak lemak yang kamu makan hari ini?".
Mendengar itu Bai Luoyin kembali muntah.
Wajah Gu Yang tidak menunjukkan kegembiraan karena melihat Bai Luoyin yang tersiksa, ekspresi Gu Yang semakin tak sedap dipandang.
Bai Luoyin memegang tangan Gu Yang. "Jangan katakan itu lagi, sekarang jika mendengar kata-kata itu aku mau muntah".
Gu Yang berjalan.
"Cepat minum".
Ketika Bai Luoyin melirik, dia melihat ada dua pil di tangan Gu Yang.
"Cepat minum, setelah itu lanjutkan memasak!".
Bai Luoyin menggertakkan giginya di belakang Gu Yang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...