Tiga hari kemudian, Bai Luoyin meluangkan waktunya untuk pergi kencan buta, pertemuan ini akan dianggap sangat penting oleh Mayor Bai.
Gadis itu tiba terlebih dahulu di kafé yang sudah disepakati, diapun segera memilih meja dekat jendela. Sambil menunggu, sesekali dia melihat-lihat pemandangan di luar jendela untuk meredakan suasana hatinya yang gugup. Tidak lama kemudian sebuah kendaraan militer perlahan-lahan melaju memasuki garis penglihatannya, sontak jantung gadis itu berdetak lebih kencang. Dia sudah tahu kalau Bai Luoyin itu seorang tentara, jadi orang yang duduk di dalam mobil itu pasti...
Orang pertama yang keluar dari mobil itu adalah sopirnya.
Ketika gadis itu melirik, terlihat wajah orang itu diluar bayangan ekspetasinya, ada sedikit kekecewaan di hatinya. Memiliki pria tampan juga bukanlah sesuatu yang bagus, pesona seseorang itu akan tercermin dalam semua aspek, saya harus mengenalinya lebih jauh lagi.
Gadis itu dengan cepat memalingkan pandangannya.
Bai Luoyin sudah berada di dalam kafe, dan langsung menuju nomor meja yang sudah ditempati gadis itu.
"Hai, saya Bai Luoyin".
Gadis itu mendongak dan terpaku.
Seorang perwira tampan muncul di depannya, tubuhnya yang hidup, tinggi dan kuat, tampilan yang begitu sempurna, sangat mendominasi, bibirnya yang sedikit terangkat, memperlihatkan senyumnya yang tulus dan lembut. Dibandingkan dengan wajah biasa yang sebelumnya, tentu saja penampilan Bai Luoyin lebih menonjol.
Jantung gadis itu seperti hendak melompat ke luar.
"Hai, namaku Di Shuang". Gadis itu mengulurkan tangannya.
Bai Luoyin dengan sangat sopan berjabat tangan dengan gadis itu, dia merasakan telapak tangannya yang berkeringat.
Tidak banyak yang mereka bicarakan, kesan pertama Bai Luoyin tentang Di Shuang tidaklah buruk, gadis itu sangat murah hati, dan semua kata-katanya realistis, pada pandangan pertama itu Bai Luoyin dapat menilai kalau gadis itu merupakan wanita bijak. Begitu juga, kesan pertama Di Shuang tentang Bai Luoyin bahkan lebih baik, tampan dan sedikit bicara, meski begitu setiap kata-katanya begitu sempurna terdengar di telinga, pembawaannya begitu menarik, membuat orang di depannya tidak mampu menahan perasaannya.
"Ini kencan pertamaku". Di Shuang tersenyum dan berkata, "Awalnya kupikir dengan kencan seperti ini tidak terlalu penting, dan hari ini saya merasakannya".
Mendengar kejujuran Di Shuang, Bai Luoyin tidak begitu peduli, dia hanya ingin segera menjelaskan situasi kedepannya.
"Untuk saat ini mungkin saya masih belum bisa meninggalkan militer. Jika kamu benar-benar ingin bersamaku, kamu harus siap untuk ditinggalkan".
Di Shuang mengangguk sambil tersenyum, dia sudah sangat terlena, saat ini dia tidak bisa fokus apa yang didengarnya.
Bai Luoyin berkata lagi, "Pekerjaanku sangat sibuk, beberapa minggu bahkan beberapa bulan, mungkin kamu tidak akan bisa melihatku".
Di Shuang masih tersenyum. "Tidak masalah, saya bisa menunggu".
Bai Luoyin masih terus membombardir, "Selain itu saya sering mendapat tugas dadakan yang tidak bisa saya tolak, yang mana tugas itu mungkin sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa".
"Saya tidak takut, saya akan terus mendukungmu dari belakang".
Bai Luoyin menambahkan, "Saya rasa mungkin kita tidak terlalu cocok".
Di Shuang masih murah senyum. "Mengapa?".
"Sejujurnya, kamu itu terlalu baik, saya tidak tega kalau harus mencampakanmu. Coba pikir, jika suatu hari kamu menjadi istriku, yang setiap harinya selalu menunggu di rumah. Saya hanya bisa memberimu status, tapi tidak bisa memberimu kehangatan...".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...