"Terima kasih kepada semua ahli dan para profesor yang telah berpartisipasi dalam pertemuan pertukaran program implementasi proyek navigasi radio ini. Saya mewakili perusahaan merasa terhormat untuk menjadi tuan rumah dalam pertemuan ini...".
Suara Gu Hai perlahan terdengar di ruang pertemuan itu. Ada lebih dari tiga puluh insinyur yang ikut berpartisipasi dalam acara itu. Konsep tata letak itu tidak biasa, peserta di sisi kiri Gu Hai semuanya pria, sementara di sisi kanannya adalah wanita, menjadi seperti dua kelompok yang duduk saling berhadapan. Jika dilihat-lihat, itu tidak seperti acara pertemuan pertukaran proyek, tapi seperti acara pertemuan kencan buta.
Meski begitu suasana masih tetap serius, setidaknya tidak terlihat ada sikap yang memalukan dari wajah Gu Hai.
Posisi duduk Bai Luoyin menghadap Yan Yajing. Setiap kali Bai Luoyin melirik Yan Yajing, dia selalu menemukan kalau Yan Yajing sedang menatap Gu Hai, meskipun kenyataannya semua orang yang hadir di sana menatap Gu Hai, tapi jelas tatapan mata Yan Yajing sangat berbeda.
"Sekarang mari kita sambut tuan Bai Luoyin, orang yang bertanggungjawab atas proyek ini, untuk memberikan beberapa patah kata!".
Tidak sampai suara tepuk tangan berhenti terdengar, Bai Luoyin langsung menenangkan diri, membuka bibirnya, dan menjabarkan semua rencana pelaksanaan proyek militer tersebut.
Semua peserta mendengarkan dengan seksama, tidak terkecuali dengan Gu Hai, tatapannya selalu terfokus pada bibir indah Bai Luoyin, menatap bibir yang terbuka dan tertutup memperlihatkan dua baris gigi putih di dalamnya. Selama dia berbicara, otot-otot pipinya terus bergerak ringan, membuat orang tidak bisa tidak untuk membayangkan gerakan tertentu...
"Itu saja yang bisa saya sampaikan".
Setelah riuh tepuk tangan berakhir, Gu Hai kembali berbicara singkat tentang Bai Luoyin.
"Baru saja saya mendengar ulasan dari Tuan Bai Luoyin, jika saya simpulkan, ada lima poin utama...".
Sambil tersenyum Bai Luoyin menatap Gu Hai, dia berkata dalam hatinya. Lihat saja jika kamu tidak serius mendengarkan, maka margaku bukan lagi Bai!
Di akhir pertemuan, para tentara dan karyawan wanita itu saling berjabat tangan, begitupun antara Bai Luoyin dan Gu Hai mereka berdua saling berjabat tangan, berpura-pura bersikap sopan. "Hubungi saya kapanpun juga".
Yan Yajing yang sudah berdiri di depan pintu untuk menunggu Gu Hai, masih terlihat kalau Gu Hai masih berjabat tangan, seolah tidak mau lepas.
"Presiden Gu, apa mau kembali ke kantor sekarang?". Suara lembut Yan Yajing tiba-tiba terdengar.
Gu Hai berkata tanpa menoleh, "Tidak sekarang, saya masih ada urusan dengan Mayor Bai. Kamu kembalilah!".
Bai Luoyin dengan sopan tersenyum kepada Yan Yajing.
Pintu segera ditutup, dan seorang Presiden segera membelai wajah Bai Luoyin, seolah-olah seperti belum melihatnya selama beberapa hari, tatapan matanya hampir saja menembus kulit Bai Luoyin. Bai Luoyin menggelapkan Gu Hai dengan tatapan penuh hasrat. Tidak kuat menahannya, Gu Hai langsung menyegel bibir Bai Luoyin, sudah tidak sabar bibir dan giginya untuk bersatu.
Ketika bibir mereka berpisah, sambil terengah-engah Gu Hai berkata, "Ketika saya melihatmu berbicara tadi, hatiku berdetak kencang".
"Kami benar-benar bisa menjaga sikap!".
Bai Luoyin benar-benar ingin memajang Gu Hai di layar lobi perusahaan, sehingga semua karyawan wanita bisa melihat wajahnya saat ini.
Gu Hai mengambil keuntungan dari keangkuhan Bai Luoyin, segera dia menyelipkan tangannya ke dalam celana militer Bai Luoyin, dan mengusap dua bulatan pantat Bai Luoyin yang kenyal di balik celananya, sementara mulutnya mengeluarkan suara desahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...