Mata sengit Zhou Lingyun menyapu setiap barisan, dan tentu saja Bai Luoyin harus berada di posisi terdepan, dan ternyata kosong. Pria itu terdiam di atas podium hampir satu menit, menunggu laporan Bai Luoyin yang terlambat, tetapi telinganya tidak mendengar kabar apapun.
"Kemana Komandan Batalyon?". Suara Zhou Lingyun terdengar menggelegar.
Tidak ada yang berani menjawab, seluruh tempat latihan diselimuti rasa depresi yang kuat.
Zhou Lingyun bertanya lagi, "Apa ada yang tahu? Kepada siapa dia meminta izin?".
Masih tidak ada yang menjawab.
Alis tebal Zhou Lingyun mengerut, tangannya menunjuk Kepala Staf, dengan suara rendah ia berkata. "Aku serahkan prajurit kepadamu, aku harus pergi untuk melihat Bai Luoyin".
Kepala Staf tampak khawatir, "Cepatlah lihat, jangan sampai ada sesuatu yang tidak diinginkan".
Dalam kesan semua tentara, Bai Luoyin merupakan orang yang tidak pernah terlambat dengan alasan apapun, apalagi sengaja menghindari latihan.
Zhou Lingyun berjalan cepat menuju asrama Bai Luoyin. Cahaya lampu di dalamnya masih menyala, dia segera mendorong pintu. Ruangan itu terasa penuh kehangatan, tidak terasa seperti kosong. Tetapi ketika Zhou Lingyun menghampiri tempat tidur Bai Luoyin, membuka selimut, dan itu kosong, tidak ada satu orangpun di ruangan itu.
Ketika kembali ke luar, terlihat jelas jejak ban mobil yang membentang tanpa batas di depan matanya.
Tidak ada izin? Tidak melapor? Keluar inisiatif sendiri?... Zhou Lingyun masih berpikir, tiba-tiba ponselnya berdering.
"Komandan, cepat datang dan lihat, sesuatu telah terjadi". Terdengar suara cemas dan bingung.
Zhou Lingyun bertanya. "Ada apa?".
"Orang.... Orang yang anda bawa itu.
Dia... Dia bunuh diri..."."Apa?!". Zhou Lingyun terkejut, "Bagaimana keadaannya sekarang?".
"Kita tidak tahu. Kita tidak bisa membuka ruangan itu. Kita hanya bisa melihat banyak darah melayang di dalam, karena itu kita tidak bisa melihat fisiknya".
Zhou Lingyun langsung menutup telepon dan bergegas pergi meninggalkan asrama Bai Luoyin, berjalan menuju pangkalan eksperimen.
Ketika itu, Gu Yang sengaja menggunakan alat tumpul untuk melubangi kulitnya. Karena tidak ada gravitasi, akibatnya darah itu dengan cepat memenuhi seluruh ruang bertekanan rendah itu. Karena tubuhnya tidak memakai pakaian khusus dan juga berada di dalam ruangan bertekanan rendah, maka hal itu dengan cepat menyebabkan darahnya mendidih. Seketika kesadarannya menjadi hilang, dan hidupnya benar-benar terancam.
Situasi seperti itu sangat berbahaya, jika tidak segera ditolong, kemungkinan semua organ dalamnya akan hancur.
Zhou Lingyun segera membuka ruangan itu, saat ada udara masuk, tubuh Gu Yang langsung terjatuh ke lantai.
"Cepat hubungi petugas darurat!".
Selusin dokter militer dengan cepat tiba, dan segera menyelamatkan Gu Yang, butuh waktu satu jam, untuk membawa keadaan Gu Yang di bawah kendali. Kemudian mereka memindahkan Gu Yang ke ruang ICU Rumah Sakit Umum Angkatan Udara, dan selama itu Zhou Lingyun terus menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...