Sudah tujuh tahun semenjak Jiang Yuan tinggal di kompleks militer bersama Gu Weiting, hanya beberapa kali saja Bai Luoyin mengunjunginya. Terkadang jika Jiang Yuan merindukan putranya, dia akan pergi ke markas Bai Luoyin dengan identitasnya. Tapi dalam tahun terakhir ini, Bai Luoyin dan Jiang Yuan sudah sering bertemu daripada Bai Hanqi.
Mengingat tahun baru semakin dekat, dan beberapa unit sudah banyak yang berlibur, maka Jiang Yuan tidak bisa duduk diam saja.
Beberapa hari terakhir ini, Bai Luoyin benar-benar disibukan dengan pekerjaannya. Selain pelatihan fisik dan pelatihan keterampilan yang harus dilakukan setiap hari, ia juga masih harus memeriksa pekerjaan rutin lainnya, sebagian sisa waktunya dia habiskan di ruang penelitian. Disamping itu, jika ada misi khusus, iapun masih harus memeras waktu untuk menyelesaikannya. Setiap harinya dia hanya memiliki jam tidur kurang dari lima jam, dia sangat lelah, bahkan sambil makan siang bisa sambil tertidur.
Ketika Jiang Yuan menemui Bai Luoyin, Bai Luoyin sedang marah pada setumpuk data.
"Xiaobai, ibumu datang untuk menemuimu". Tiba-tiba seorang insinyur datang menghampiri, berkata sambil tersenyum kepada Bai Luoyin.
Mata lelah Bai Luoyin itu melirik, dengan malas berkata kepada Deputi di sampingnya. "Tolong katakan padanya, kalau saya sangat sibuk, jika tidak ada hal penting suruh dia pulang".
Deputi segera kembali. "Lapor Mayor. Ibu anda menyampaikan ada hal yang sangat penting, hanya perlu waktu sepuluh menit saja, setelah itu beliau akan segera pergi".
Bai Luoyin segera meninggalkan pekerjaannya, dan berjalan keluar.
Saat itu Jiang Yuan masih duduk di dalam mobil, dan ketika melihat Bai Luoyin keluar dari pintu, Jiang Yuan hendak turun dari mobilnya, namun tiba-tiba Bai Luoyin memberi isyarat kalau dirinya tidak harus turun dari mobil.
"Kita bicara saja di dalam mobil".
"Aduh, wajahmu terlihat kusam! Apakah kamu lelah hari ini?".
Bai Luoyin menyalakan sebatang rokok, dan dengan ringan berkata. "Sangat banyak pekerjaan, saya harus menyelesaikannya sebelum akhir tahun agar bisa menikmati tahun baru. Andai saja saya tahu kalau saya harus tersiksa seperti ini, lebih baik menjalani tahun baru di tentara, daripada harus seperti ini".
Jiang Yuan memandang Bai Luoyin dengan perasaan sedih. "Ibu bawakan banyak suplemen, semuanya ada di bagasi, jangan lupa untuk mengambilnya ketika kamu turun dari mobil".
Bai Luoyin melirik Jiang Yuan dengan tatapan yang dalam. "Apakah maksud kedatangan ibu hanya ingin memberikan saya suplemen itu?".
"Tentu saja tidak". Jiang Yuan menggenggam tangan Bai Luoyin. "Dua hari yang lalu ibu bertemu teman sekelas ketika zaman sekolah dulu. Kau bisa panggil dia bibi Zhang. Bibi Zhang memiliki seorang putri, dia seumuran denganmu, dia lulusan pascasarjana dari Universitas Perdagangan Internasional, dan baru saja lulus dua tahun lalu, sekarang gaji bulanannya sudah diatas dari 10.000...".
Wajah Bai Luoyin tenggelam begitu dia mendengar hal itu. "Sebenarnya apa yang ingin ibu katakan?".
"Usiamu sudah 26 tahun, apa mau terus melajang seumur hidup? Itu masa-masa para gadis akan dipinang oleh orang lain. Sayang sekali, hidupmu sudah baik! Kau sudah menjadi tentara selama delapan tahun, sudah mapan. Dan sekarang sudah waktunya memikirkan pernikahan".
Bai Luoyin menepuk-nepuk tangan Jiang Yuan, "Saya benar-benar sangat sibuk!".
Jiang Yuan melihat kalau Bai Luoyin akan keluar dari mobil, segera dia menahannya.
"Yinzi, gadis itu benar-benar baik, ibu sudah lama mengenalnya, dia begitu cantik. Bibi Zhang seorang Pegawai Negeri, dan dua tahun lagi dia akan pensiun, suaminya merupakan seorang kepala sekolah. Keluarga yang bagus!".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...