Tepat setelah memeriksa tata letak tempat pernikahan, Bai Luoyin menerima telepon dari militer.
"Kolonel Bai, pengajuan anda untuk tinggal di luar telah disetujui. Jika sudah tidak ada lagi tugas khusus, dan pekerjaan sudah selesai, anda bisa pulang. Jika kemungkinan ada masalah rumah yang tidak dapat diselesaikan, andapun masih boleh kembali ke kompleks kawasan militer, yang sudah dipersiapkan untuk anda dan pasangan anda".
Bai Luoyin merasa sungkan, nada bicaranya sedikit lebih sopan dari biasanya.
"Jadi merepotkanmu".
"Tidak masalah". Petugas dari sisi sana berkata, "Ini berkat perjuangan Mayor Zhou. Jika anda ingin berterimakasih, berterimakasihlah kepadanya!".
Menutup telepon, Bai Luoyin tersenyum. Kemudian melirik ke arah Gu Hai yang ikut mendengarkan dari samping.
"Bagaimana? Sudah saya katakan kan kalau Mayjen kita orang yang baik? Kamu suka tidak percaya sih!".
Gu Hai mendengus acuh tak acuh. Kebenarannya, dia sangat berterimakasih kepada Zhou Lingyun yang telah membantu menyelesaikan dilemanya selama ini.
"Biarkanlah dia menjadi saksi!". Bai Luoyin menyarankan, "Saya pikir, selain dia baik, dia juga sangat dihormati, sangat berwibawa, auranya sangat kuat, selain dia tidak ada lagi yang paling cocok".
Gu Hai merenung sejenak, kemudian dia bertanya, "Bagaimana dengan saudaraku?".
"Dia!". Giliran Bai Luoyin berpikir, "Bagaimana kalau jadi pembawa acara pernikahan saja?".
Gu Hai berkata dengan ekspresi mencibir, "Ini pernikahan yang sangat meriah. Jika kamu menjadikan si muka datar itu jadi pembawa acara, kamu tidak takut kalau dia akan mengubah suasana acara pernikahan menjadi acara pemakaman?".
"Sekali-kali mengubah suasana bagus juga". Ide Bai Luoyin sangat bertentangan dengan yang biasa, "Saya rasa dengan mulutnya yang pedas itu bisa menciptakan suasana yang berbeda".
Gu Hai menjatuhkan dagunya ke tangannya, kemudian berkata lirih, "Biar saya pertimbangkan lagi".
"Ayolah, jangan jangan terlalu banyak berpikir ini-itu".
Bai Luoyin langsung menghubungi Gu Yang.
Gu Yang menjawab panggilan, "Ada apa? Apakah kamu menyesali pernikahanmu?".
"Tuh kan, dengar tidak apa yang dia katakan sebagai manusia?". Gu Hai marah, "Seperti itu, kamu masih membiarkan dia menjadi pembawa acara?".
Bai Luoyin tersedak.
Gu Hai berpikir dan iba-tiba merebut ponsel Bai Luoyin kemudian berkata kepada Gu Yang, "Bukan menyesali pernikahan, tapi aku dengan tulus mengundangmu untuk menjadi pembawa acara pernikahan! Gu Hai sangat berpikiran luas dan murah hati. Bukan hanya itu, aku juga akan mengundang semua orang yang pernah mengejar Bai Luoyin, mengundangnya duduk dalam satu meja, kemudian kita menikmati minuman yang menyenangkan".
Gu Yang yang sudah terdiam lama, dan Gu Hai terus menunggu tanggapan Gu Yang.
"Baik, aku akan jadi pembawa acara pernikahan kalian".
Gu Hai segera meletakkan ponselnya dan menatap Bai Luoyin.
"Bagaimana dengan itu?".
Bai Luoyin menatap Gu Hai penuh penasaran, "Apakah kamu benar-benar ingin mengumpulkan orang-orang yang pernah naksir kepadaku?".
"Iya, bukan sekedar mengundang, saya akan menerapkan tradisi, jadi mereka harus mau mengikuti aturan upacara, jika tidak, jangan harap mereka bisa masuk".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN 2
RomanceMusim ke-2 烈焰浓情 (lièyàn nóng qíng - Cinta Yang Membara) Bab 1 - Bab 106 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyīn - Hero...