66. 俺不是本地人 - Aku Bukan Orang Lokal

3K 160 12
                                    

Setelah mengatakan itu, Bai Luoyin merasakan beban yang tertahan selama delapan tahun, akhirnya muntah hari ini.

Gu Yang tetap diam untuk waktu yang lama, menatap mata kebencian Bai Luoyin yang perlahan memudar, sekarang ekspresinya lebih banyak memakai perasaan. Meskipun perkataannya mampu membuat Gu Yang jungkir balik, tapi Gu Yang tidak lagi melihat permusuhan di dalam matanya.

"Sudah?". Tanya Gu Yang.

Bai Luoyin menjawab dengan angkuh, "Sudah".

"Melihat aku dipermainkan oleh kalian berdua, apakah kali ini membuatmu bahagia?".

Bai Luoyin mengerutkan alis, "Iya".

Gu Yang hanya menyeringai, sepertinya dia tidak peduli.

Bai Luoyin menendang Gu Yang dengan lututnya, dan menatapnya dingin, "Aku serius! Jangan pikir aku sedang bercanda!".

"Aku tahu". Wajah Gu Yang tiba-tiba berubah. Ketika dia menoleh ke arah Bai Luoyin lagi, sorot mata Bai Luoyin menjadi gelap dan dalam, "Aku terima semua tuduhan dan balas dendammu, tetapi kaupun perlu tahu kalau saat ini aku sangat ingin menghancurkan Gu Hai, dan aku masih punya banyak cara. Sementara kamu hanya punya dua opsi, mau terus memerlakukanku dengan sikap seperti ini yang penuh permusuhan, atau memerlakukanku seperti layaknya orang biasa yang tanpa dendam apapun, dan kita tidak akan saling mengganggu".

Mata tajam Bai Luoyin menembus tatapan Gu Yang.

"Aku tidak ingin menjadi musuhmu, karena kamu adalah saudara Gu Hai juga temanku, karena itu aku tidak punya alasan untuk melawanmu. Tapi jika ada orang yang tidak beradab maka dia harus membayar atas perbuatannya. Aku sudah toleran kepadamu, sekarang setelah aku mengatakan semuanya, mari kita mencapai kesepakatan. Setiap dokumen rahasia yang telah dipegang Gu Hai dan kamu, semua dihancurkan, dan kembali memulihkan perusahaan masing-masing, dan tidak akan ada lagi saling merusak perusahaan satu sama lain".

Gu Yang mengembalikan ekspresinya yang kosong. "Sudahlah, anggap saja uang itu untuk membantu kalian".

"Berhentilah membangun citramu sendiri, kamu sudah berutang pada kami, dan kamu harus membayarnya".

Mendengarkan beberapa retorika, Gu Yang bersikap toleran. Baginya dia tidak pernah kekurangan uang, juga tidak pernah menganggap uang sebagai hal yang berharga.

"Ada lagi?".

Bai Luoyin berpikir sejenak. "Untuk saat ini aku belum bisa memikirkan yang lainnya".

"Kalau begitu, bisakah kamu memberitahuku beberapa kalimat saja?". Gu Yang berkata sangat sopan.

Bai Luoyin mengangkat dagunya, layaknya seorang Komandan yang mendengarkan pendapat bawahannya.

"Kesepakatanmu ini hanya berlaku untuk aku dan Gu Hai. Kamu tidak menyinggung masalah diantara kita berdua. Maka dari itu aku akan menambahkannya, mulai sekarang, lupakan tentang kecelakaan mobil delapan tahun yang lalu, dan kamu harus bersikap biasa, begitupun denganku yang akan bersikap biasa. Apa itu sikap biasa? Aku rasa kamu sudah paham tanpa aku jelaskan lagi".

Bai Luoyin berkata dengan rendah hati, "Aku benar-benar tidak mengerti, tolong lebih jelas lagi".

Gu Yang sedikit menyipitkan matanya, "Itu artinya, jika aku mengungkapkan rasa sayang lagi kepadamu, tolong jangan membalas dengan hal yang menyakiti hatiku, perlakukanlah aku dengan rasa kasih tulus dari lubuk hati, menganggap sama seperti semua orang di dalam kehidupan ini, jangan membuangku, kita masih bisa berkomunikasi dengan baik, dan menyingkirkan semua prasangka buruk di hatimu".

Bai Luoyin mengambil napas dalam-dalam. "Perasaan tidak bisa dipaksakan. Kau pasti tahu kalau hati manusia itu paling bebas. Kalaupun menyimpang, itu tergantung pada dirimu sendiri, jika kamu bisa mengendalikannya, maka semua harapan dan keinginanmu akan datang dengan sendirinya...". 

KECANDUAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang