13. 战争继续升级 - Perang Semakin Sengit

3.9K 173 24
                                    

Gu Hai berjalan keluar pintu perusahaan, ketika dia hendak menuju tempat parkir, tiba-tiba dia melihat mobil Bai Luoyin.

Gu Hai benar-benar tidak bisa menahan emosinya.

Gu Hai mencoba menenangkan diri, dia tidak menunjukan ekspresi apapun, dia tetap mempertahankan citra Presidennya, dan segera berjalan menghampiri Bai Luoyin.

Hasilnya, adegan selanjutnya membuat wajahnya benar-benar tenggelam.

Di pintu perusahaannya, di bawah tekanan sistem yang ketat. Salah satu karyawannya sedang asyik berbincang dan tertawa dengan seorang pria tanpa tekanan apapun. Tapi itu bukan poin utamanya, poin utamanya adalah pria itu adalah Bai Luoyin, dan wanita itu adalah karyawannya, yang mana sempat ramai beredar rumor tentang kisah percintaannya.

Gu Hai mendekat, obrolan kedua orang itupun langsung berakhir.

Di Shuang berbalik dan melihat Gu Hai, tidak hanya tidak panik, dia juga dengan penuh semangat berkata kepada Gu Hai. "Presiden Gu, ini kekasihku, Bai Luoyin. Tidak usah diperkenalkan lagi kan? Dia adalah orang yang bertanggungjawab atas proyek perusahaan kita yang baru saja ditandatangani. Apakah saya masih melanggar aturan perusahaan jika saya berpacaran dengannya?".

Mata Gu Hai menyapu Bai Luoyin dari awal hingga akhir, energi yang tersembunyi di dalamnya cukup untuk meratakan seluruh gedung kantor.

"Apa yang dia katakan itu benar?".

"Menurutmu?". Mata gelap Bai Luoyin melirik Gu Hai. "Aku, Bai Luoyin, apa pernah mengatakan kata-kata yang tidak bisa dipertanggungjawabkan?".

Gu Hai langsung melangkah maju, mendekat, dan menekan tubuhnya pada tubuh Bai Luoyin, tatapan mata mematikan itu seperti mata pisau yang siap menyayat Bai Luoyin, dengan kata-kata yang ditekan Gu Hai berkata, "Kau - mencari - mati".

Bai Luoyin segera mendorong bahu Gu Hai, dan menyeringai.

"Bukankah aku melakukan ini demi kamu? Aku mengabulkan permintaanmu. Bukankah ini sesuatu yang bagus, karena aku sekarang tidak lagi lajang, sekarang kau tidak perlu repot-repot lagi ditengah pekerjaanmu yang terus memikirkanku. Aku melihat bahwa perusahaanmu itu benar-benar berharga untukku, selain Presiden dan wakil Presiden, semuanya cocok untukku".

Bai Luoyin berkata sambil meraih tangan Di Shuang dan menariknya ke hadapan Gu Hai.

"Mulai sekarang, dia calon kakak iparmu, tolong jaga dia ketika dia bekerja perusahaanmu".

Di Shuang tersipu. "Presiden, saya jadi malu".

Gu Hai menghempaskan tangan mereka agar terpisah. Mulut Di Shuang sedikit cemberut, sementara wajah Bai Luoyin telah berubah warna.

"Gu Hai, kamu harus bisa mempertanggungjawabkan perkataanmu dan perbuatanmu!".

Gu Hai berkata dengan wajah hitam, "Aku tidak tahu apa itu tanggung jawab, yang aku tahu hanyalah bahwa kau tidak punya perasaan!".

Bai Luoyin menyeringai, "Tidak punya perasaan? Apakah kata itu masih cocok dipakai untuk kita? Presiden Gu, apakah kau tidak pernah berpikir? Coba lihat di mana kau berdiri sekarang. Kau sudah punya status, sekarang kau akan menjadi suami dari orang lain, seorang ayah dari anakmu. Kau tidak punya hak lagi untuk mengatakan itu kepadaku!!".

Gu Hai sangat marah, dia langsung mendorong kepala Bai Luoyin ke atap mobil.

"Bai Luoyin, kau benar-benar bajingan, binatang buas yang tidak punya perasaan!!".

Bai Luoyin mendorong keras tubuh Gu Hai, dan meraung. "Aku memang bajingan, kau selalu memanggilku bajingan selama delapan tahun di hatimu kan? Aku tidak peduli lagi meskipun kau menyebutku sampai beberapa tahun lagi!!".

KECANDUAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang