OM JEON [M] ✔

\06\

Vote dan komen lediss ledisss..
Kalau ada typo ksh tau aja.

______________________

"Mama ninggalin Hana dan Papa demi lelaki itu."

"A-apa?"

Hana mendongak menatap wajah terkejut Jungkook yang masih kentara sekali.

"Ya. Lelaki itu. Kim Seokjin, kakak tirimu."

"Sial" Umpat Jungkook lirih sekali. Jungkook melepas pelukannya dan pergi begitu saja meninggalkan Hana sendiri di kamar yang dingin.

Hana tahu, bukan dirinya saja yang terluka. Tapi Jeon Jungkook juga.

"Ahjussi.."

•••

Bagaimana mendeskripsikan perasaan hancur Jungkook saat ini sangatlah sulit. Dengan rokok sebagai pelampiasan serta angin malam yang sangat dingin tidak membuat Jungkook beringsut pindah dari balkon ke kamarnya. Padahal Jungkook tahu, Hana sedang terluka bahkan melebihi lukanya. Jungkook merasa sangat malu.

Kim Seokjin.

Jungkook terus mengingat nama itu. Kakak tirinya, lahir dari rahim yang sama namun berbeda Ayah. Begitu cerita yang Jungkook dengar.

"Hyung—"

Jungkook tidak melanjutkan kata-katanya. Semua terhenti disana.

Terakhir kali Jungkook bertemu saudaranya itu setahun— ahh tidak-tidak. Tiga bulan yang lalu saat Jungkook menemani Hana ke Mall. Disana ia bertemu Seokjin.

—bersama ibu Hana.

.
"Ahjussi.."

Jungkook sedikitpun tidak menoleh, hatinya terasa sakit mendengar suara kecil Hana yang bergetar memanggilnya.

"Jeon Ahjussi..."

Jungkook membuang puntung rokoknya yang kesekian itu. Memandang ke arah kota Seoul jauh lebih menarik saat ini baginya daripada melihat gadis yang sangat di cintainya menderita.

Jungkook terpaku stagnan di tempat ketika sepasang tangan kecil dan lembut melingkari pinggangnya, Hana memeluknya dari belakang dan membuat jantung pria Jeon itu semakin tak karuan.

"Kenapa mendiamkanku? Itu bukan kesalahan Ahjussi."

Jungkook meremat pinggiran balkon ketika suara Hana di dengarnya. Ohh gadisnya bahkan jauh lebih terluka. Dengan cepat Jungkook membalikkan tubuh dan segera memeluk Hana kuat sekali, mencium feromon gadis tersayangnya sehingga membuat si Jeon tenang.

"Hana... Betapa malunya diriku." Gumamnya.

Hana sangat paham, Jungkook menyayangi Seokjin. Jungkook pernah bercerita mengenai Seokjin padanya dan Hana bisa melihat ketulusan seorang adik dari dalam diri Jeon Jungkook.

Hana melonggarkan pelukan tanpa melepas, "Sudah malam. Ahjussi ayo tidur, angin malam tidak baik juga untuk kesehatan."

Alibi gadis itu untuk menghentikan pembicaraan yang di mulai oleh Hana sendiri.

•••

Jungkook terus memandang wajah didepannya. Tidur gadisnya sangat damai.
Padahal waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, tapi Jungkook enggan untuk bangun dari ranjang hangatnya.

"Eugh..."

Mata Hana perlahan terbuka, hal pertama yang dilihatnya adalah wajah tersenyum Jungkook yang sangat tampan.

Perlahan namun pasti wajah Hana memerah dan hangat, mengingat kejadian semalam.
Jika ingin tahu, sebelum tidur entah keberanian darimana Hana mengecup bibir Jungkook.
Padahal hanya kecupan tapi itu membuatnya malu.