Happy reading, 💜
•••
Keadaan berjalan tidak seperti biasanya.Pagi tadi Jungkook menjalani meeting dengan kolega bisnisnya. Namun di tengah rapat justru pria Jeon itu terus melamun sampai manajernya menegur dengan segan. Jungkook terus berusaha berkonsentrasi karena pertemuan kali ini sangat penting menyangkut urusan anak perusahaannya yang akan di bangun di Jeju.
Siangnya Jungkook meminta Jisoo membatalkan makan siang bersama Jimin karena mendadak moodnya hancur mengingat sudah sembilan hari Jungkook tidak bertemu dengan Hana. Gadis Min itu terus-terusan menjauh darinya karena hal yang di anggap Jungkook sepele dan kesalahpahaman yang belum di selesaikan.
Jungkook rindu gadis itu, sungguh. Cukup dengan dirinya yang dulu pergi ke Jepang dan tidak bertemu gadisnya, Jungkook frustasi sekali.
"Presdir?" Panggil Jisoo dengan ketukan pelan di pintu.
"Masuk."
Jisoo datang dengan membawa beberapa Map di tangannya. "Presdir, ini berkas pegawai baru yang lulus seleksi tahap ketiga."
Jungkook menerima Map itu dan membaca sekilas salah satu berkas. "Hmm, informasikan pada mereka bahwa hari ini saya menunggu untuk penyeleksian akhir."
"Apa? T-tapi ini sudah siang Presdir. Mengapa tidak dimulai besok pagi saja—"
"Laksanakan saja perintah saya Kim Jisoo." Potong Jungkook.
"Ah— iya. Baik Presdir. Saya permisi."
Jungkook merasakan kepalanya sakit karena terus-terusan memikirkan Hana, tidurnya menjadi tidak nyenyak dan makan pun tidak berselera. Untung saja Jungkook tidak terserang demam.
Setelah makan siang yang di pesannya melalui jasa kurir, Jungkook bersiap-siap untuk meng-interview karyawan baru.
Memang mendadak dan Jungkook tidak menerima bantahan, Jungkook ingin melihat karyawan mana yang siap menerima apa saja darinya.
"Presdir, semua sudah siap."
"Hmm, panggilkan salah satu dari mereka."
"Baiklah."
Dan siang menjelang sore itu Jungkook terus melakukan pekerjaannya meng-interview calon karyawannya. Meluapkan emosinya pada orang yang tidak bersalah sehingga membuat beberapa orang merasa jengkel namun di tahan agar Jungkook tidak tahu.
"Jisoo, beritahu nama-nama ini." Jungkook memberikan beberapa berkas pada Jisoo yang lulus seleksinya. "Mereka bisa bekerja besok."
"Ya, Presdir." Jisoo menghitung sekitar dua belas orang yang lulus dari tiga puluh orang. Jungkook benar-benar memilih yang terbaik kali ini.
"Saya akan pulang sekarang." Pamit Jungkook karena memang jam pulang kantor masih lama. Jisoo hanya mengangguk karena tidak mungkin Jisoo melarang atasannya itu.
Jungkook meminta supirnya menjemput karena pikiran Jungkook saat ini sedang kalut dan tidak memungkinkan untuk menyetir sendiri.
Dalam perjalanan pulang ponsel Jungkook bergetar sekali menandakan pesan masuk. Mata Jungkook terbelalak kaget melihat nama pengirim, dengan cepat di bacanya pesan itu.
Hana❤
Ahjussi, pin apartemen nya apa?
Jadi Hana sedang di apartemennya sekarang?
Oke, bolehkah Jungkook merasa senang sekarang? Oh, entah kemana perginya pening di kepalanya saat ini.
"Ahjussi, tolong percepat. Saya ingin segera sampai ke apartemen." Ucap Jungkook pada supirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
OM JEON [M] ✔
Fiksi Penggemar(Mature 21+) - [TAMAT] "Jeon, pria dewasa yang terjebak cinta pada si gadis kecil." ↪ Setting Place : Korea Selatan