\47\

8.4K 684 227
                                    


Warning 1800+ words :')

Happy reading! 💜

🛩🛩🛩

•••

Di kediaman orang tua Wendy, Taehyung sedang duduk bersama mereka di ruang makan, sedang sarapan pagi.

Hana meminta Taehyung untuk menginap karena kata 'gadis' itu dirinya merindukan Taehyung. Mengingat kejadian kemarin membuat Taehyung kembali bersemu,

"Ahjussi, Hana ingin bersama Ahjussi. Rindu sekali, tidak kuat menahannya. Kalau Ahjussi tidak mau, Hana menangis ya.."

Bodoh memang, dirinya sadar jika Hana adalah milik Jungkook, walaupun keduanya terpisah tetapi perasaan mereka tidak pernah hilang begitu saja.

Taehyung sadar sekali jika dirinya harus merelakan cintanya. Di tambah penjelasan Wendy tadi malam ketika Hana sudah tidur, mengatakan jika Hana tengah hamil. Taehyung berusaha tidak mengutuk Jungkook, padahal dirinya ingin memaki pria Jeon itu atau membunuh saja?

Tetapi perasaan itu hilang ketika mengingat kandungan Hana yang membutuhkan Ayahnya.

Keputusan menghubungi Jungkook tadi malam adalah jalan terakhir Taehyung untuk membahagiakan Hana. Taehyung rela jika cintanya pergi asalkan cintanya itu bahagia.

Jadi sebenarnya, seberapa dalamkah cinta Taehyung untuk Hana?

•••

"Kapan Ahjussi kembali ke Seoul?"

"Kau mengusirku?!"

"Ti-tidak, bukan itu maksud Hana."

"Lalu apa?"

"Hanya— ingin bersama dulu. Hana masih rindu pada Ahjuss—"

"Hana.." Potong Taehyung, tangan Taehyung memegang wajah Hana agar keduanya bisa bertatapan, "Jangan membohongi dirimu."

"Apa yang Ahjussi katakan," Hana menjauhkan tangan Taehyung.

"Kau tahu apa yang aku maksud."

"Hana ingin Ahjussi saja."

"Ya, Jeon Ahjussi. Bukan aku."

Mendengar nama pria yang masih di cintainya Hana kembali bersedih. Taehyung menjadi gelagapan karena melihat wajah Hana yang cemberut dan aneh, mau menangis.

"Astaga, jangan menangis juga Hana, haduh.." Taehyung melihat ke dalam ruamh, was-was jika Wendy melihat Hana menangis, bisa-bisa dirinya di tendang dari sini.

"Hana— sudah, sudah ya! Cup cup cup. Ka-kau ingin apa? Nanti aku belikan, hmm?"

"Kim Taehyung?! Kau apakan Min Hana?"

Sudahlah, Taehyung sudah tamat.

Taehyung terus memegang telinga kirinya yang masih terasa nyut-nyutan dan memerah. Panas sekali. Di depannya tanpa rasa bersalah sama sekali Hana sedang menjilati es krim dengan nikmat, tidak menghiraukan dirinya yang kesakitan.

"Ahjussi mau?"

Mata Taehyung memandang es krim Hana yang hanya tertinggal conenya saja. Melihat Taehyung yang cemberut membuat Hana tertawa senang.

"Aduh, Ahjussi umurnya berapa 'sih? Kenapa imut sekali, hahaha.."

"Hahaha.." Ulang Taehyung dengan tawa mengejek. Hal itu membuat Hana terus tertawa, sore hari memakan es krim di temani Taehyung yang—sebelah telinganya memerah bukanlah hal buruk.

"Hana?" Panggilan dari Ibu Wendy membuat keduanya menoleh.

"Apa apa Grandma?"

"Kau belum mandi?"

OM JEON [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang