\56\

8.1K 649 83
                                        

Bingung mo nulis apa, makanya update lama, sowwrryyyy gaish :(


Happy reading, 💜
•••

Ada satu hal yang paling membuat Hana penasaran saat ini.
Jika ingin tahu, itu adalah tentang orang tua suami sahnya—dari tiga belas jam yang lalu, Jeon Jungkook.

Pasangan pengantin itu kini sedang berbaring nyaman di ranjang apartemen milik Jungkook yang mulai saat ini menjadi tempat tinggal Hana juga.

Hana ingin sekali menanyakan orang tua Jungkook, namun pria itu begitu sensitif jika di tanya masalah Ibu atau Ayahnya. Hana juga sadar jika Jungkook sekarang ini sedang dalam hubungan yang tidak baik dengan orang tuanya—atau mertua Hana. Ahh—benar, mertua.

Elusan yang diterima Hana di perut buncitnya begitu nyaman untuk dirasa, begitu hangat juga saat tubuhnya di peluk erat dengan tubuh kekar suaminya. "Ahjussi.."

"Hhm? Kau belum tidur?" Jungkook memang mengelus perut Hana sembari memejam mata, berharap rasa kantuknya membawa ke alam mimpi dengan segera.

"Belum.."

Jungkook memutuskan membuka mata, mengangkat sedikit kepalanya dan menopang dengan sebelah tangan, posisi berbaring miring ke kiri sembari melihat istri kecilnya, "Kenapa? Ada apa dengan istri saya ini? Ingin sesuatu, ya?" Tanyanya, tangan Jungkook mulai mengelus rambut Hana yang sudah memanjang dan kembali berwarna hitam. Augh! Padahal Jungkook juga suka dengan gaya rambut pendek berwarna coklatnya dulu.

"Ahjussi, Hana hanya ingin bertanya."

Hana merasa dirinya kali ini harus memberanikan diri, "Hana.. Ingin bertanya tentang Ayah dan Ibu Ahjussi.."

Mimik wajah Jungkook total berubah di ikuti dengusan tanda tidak suka dengan pembahasan yang akan Hana buka, dirinya memutuskan kembali berbaring dengan benar dan menarik Hana ke dalam pelukannya, "Tidur saja. Saya lelah."

"T-tidak bisa! Ahjuss—"

"Jeon Hana, saya tidak ingin membahas itu sekarang.."

"Hana ingin tahu! Kenapa?! Kenapa tidak di jelaskan saja?!" Ketus Hana, wanita hamil yang kini telah menjadi istri Jungkook itu mendorong tubuh suami—tiga belas jamnya dengan kuat.

Hana membalikkan tubuhnya menjadi memunggungi Jungkook, menggeser tubuhnya agar tidak bersentuhan dengan pria itu, "Jangan mendekat!" Ketus Hana ketika Jungkook ingin memeluknya lagi.

Dengan segala usaha dan tekat tidak menyerahnya yang Jungkook miliki, pria Jeon itu akhirnya berhasil memeluk istrinya—dari belakang.

"Tidak boleh marah-marah Mommy.." Bisik Jungkook, nafas pria itu berhembus tepat di tekuknya membuat Hana merinding.

Tidak mendapat jawaban dari Hana membuat Jungkook gemas, Jungkook juga tahu jika Hana belum tidur. "Begini, saya hanya tidak mau kau mendengar ucapan kebencian dari keluarga saya.. Saya—akan merasa sangat bersalah padamu jika kau menangis karena itu, saya tahu kau cengeng sekali.. "

"Hana tidak cengeng!" Bantah Hana.

Jungkook tersenyum, memeluk Hana semakin erat agar kehangatan di dapat juga, "Ya~ Hana memang tidak cengeng." Balas Jungkook dengan nada mengejek, "Aduhh—sakit sayang.." Jungkook memegang perutnya yang baru saja di sikut oleh Hana.

"Diam!"

"Tidak bisa, Mommy marah-marah lagi.."

"Jadi, Ahjussi menganggap Hana tukang marah, begitu?!"

Jungkook gelagapan, "E-eh? Ah—haha.. Tidak, tidak.."

"Sana! Jangan dekat-dekat!" Hana mendorong Jungkook dengan punggungnya, walau itu sama sekali tidak berhasil.

OM JEON [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang