Jadi aku mau tanya, cerita ini ngefeel tidak sih?
Karna percuma kan kalau udah sejauh ini tapi feel nya msh gak dapet.. Dann karna aku msh penulis abal-abal ya maklumin aja (〃゚3゚〃)Happy reading.. 💜👌🏿
•••
Hana dan Yeonjun terus berlatih adegan tarian solo mereka, waktu perlombaan adalah besok dan ini adalah latihan terakhir.
Setelahnya anggota lainnya masuk ke dalam barisan, menari bersama sampai musik berhenti.
"Kerennnn!!" Teriak Kai. "Aku rasa kita akan menang!"
Dengan nafas terengah-engah Hana mematri senyum manisnya. Ber-tos dengan Soobin di sebelahnya.
"Kau cantik." Goda Soobin. Hana hanya terkekeh mendengarnya.
"Kau juga tampan." Balas Hana akhirnya.
"Jjahh.. Semuanya karena ini adalah latihan terakhir bagaimana jika kita makan bersama dulu sebelum pulang?" Usul Beomgyu yang langsung di angguki semuanya.
"Mina, kau juga sangat hebat." Puji Yeonjun.
"E-eoh, terima kasih Yeonjun."
"Ekhm— jadi bagaimana jika kita berangkat sekarang? Makan bersama?"
"Ayo!"
Setelah berganti baju, Hana dan Mina menyusul yang lainnya ke parkiran. Sepanjang koridor tidak ada yang memulai pembicaraan. Entah karena Mina yang terlalu malu dan takut untuk memulai atau karena Hana yang kini tengah murung dan tak menghiraukan Mina.
Sampai diparkiran mereka akhirnya berangkat ke restoran yang di rekomendasikan Yeonjun. Makan bersama disana dengan di iringi lelucon dan tawa. Mereka mencoba agar tidak gugup dan memikirkan perlombaan besok. Setelahnya makan bersama, mereka pun pulang untuk istirahat.
Hana kini berada di mobil Yeonjun, memperhatikan langit sore di kota Seoul yang masih sangat sibuk. Yeonjun yang akan mengantarnya pulang, lagi.
"Hana."
"Hmm?"
Yeonjun melirik Hana yang kini masih terlihat lemas. "Kau kenapa?"
"Aku— aku tidak apa-apa."
"Bohong. Kau tahu kita sudah berteman sangat lama, dan aku tahu bagaimana dirimu."
"Tidak."
Jawaban Hana membuat Yeonjun mendengus terang-terangan. "Apa Ahjussi belum mengabarimu?"
Kebungkaman Hana membuat Yeonjun berasumsi jika ucapannya benar. "Perlu aku antar ke apartemennya? Atau ke kantornya?"
"Tidak, Yeon." Tolak Hana.
"Lalu apa?!" Yeonjun benar-benar berada di batas kesabarannya. Kali ini pria Choi itu merasa kesal karena seorang pria dewasa seperti sedang memainkan hati satu-satunya sahabat perempuannya.
"Aku—"
"Kau tahu siapa wanita yang bersamanya saat itu, 'kan?"
"Ya."
"Lalu apa hubungan wanita itu dengan Jungkook?" Yeonjun sudah terlalu malas memanggil Jungkook dengan embel-embel Ahjussi, lagi pula pria Jeon itu tidak tahu.
"Aku tidak yakin."
"Sudah dua minggu Min Hana, dia tidak menghubungimu selama itu. Dan— dan lihatlah, sekarang kau seperti... " Yeonjun tidak menlanjutkan ucapannya karena sudah benar-benar kesal.
Hana juga menyadari keganjilan ini. Kekasihnya itu menghilang, terakhir kalinya Hana mendapat kabar adalah malam itu, dimana ia tahu jika Jungkook sudah berbohong padanya. Dirinya merasa aneh, merasa penasaran, merasa— sangat merindukan pria Jeon itu. Sangat— sangat rindu.
"Terima kasih Yeon."
"Hmm, istirahat lah."
Setelah melihat mobil Yeonjun yang menghilang dari pintu pagar rumahnya, Hana masuk ke dalam rumah.
Membersihkan tubuhnya yang kini sangat lelah karena dari pagi berlatih menari dengan keras.
Hana membaringkan tubuhnya yang kini sudah segar, mengambil ponsel yang di cargernya dan melihat tidak ada notifikasi apapun dari kekasihnya. Nihil.
Dicobanya menelpon dan jawabannya tetap sama, nomor prianya bahkan tidak aktif.
Hana berpikir sedang apa kekasihnya itu sekarang. Kenapa kekasihnya tidak bisa di hubungi?
Apa kali ini ada hubungannya dengan Kim Yerim yang di lihatnya malam itu bersama Jungkook?
•••
"Hana, kau luar biasa!"
Pakaian Hana yang kini sudah di basahi keringat, mereka baru saja selesai tampil. Dan hasilnya mereka sangat puas, tidak sia-sia dengan latihan keras mereka.
"Kalian juga sangat luar biasa." Puji Hana.
"Baiklah, sekarang istirahat di ruang tunggu. Kita akan mengetahui pengumumannya nanti sore."
Ke tujuhnya akhirnya bisa bernafas lega.
Hana memeriksa ponselnya yang kini menampilkan notifikasi dari seseorang.
"E-eoh? Ahjussi?"
Yeonjun yang mendengarnya menoleh ke arah gadis itu. "Kenapa?"
"Yeonjun, aku harus pergi sekarang. Tidak apa, ‘kan?"
"Perlu aku antar?"
"Ti-tidak."
"Tapi—"
"Aku tidak apa-apa. Aku pergi!" Hana mengambil tasnya kemudian berlari dari gedung tempat perlombaan. Menuju suatu tempat yang sudah lama tidak di kunjunginya, dan diam-diam gadis itu berharap jika rasa penasaran akan Jungkook akan terjawab setelah ini.
"Taksi!"
•••
Sudah lama Hana tidak kesini. Ke tempat yang dulu pernah di tinggalinya beberapa hari.
Hana menunggu pintu di buka, dengan menggigit bibir bawahnya karena gugup.
Bunyi pintu terbuka membuat Hana mendongak, mematri senyum tipisnya akan sosok pria di hadapannya.
"Lama tidak bertemu."
Hana mendengar suara bariton itu lagi, setelah sekian lama tidak saling bertukar kabar.
Guk, guk, guk.
Se ekor anjing lucu langsung menerobos keluar dan bergelayut, mengendus lucu di kaki Hana membuat gadis Min itu tertawa.
"Aigo, lucunya." Diangkatnya anjing itu.
"Sepertinya dia juga merindukanmu." Ucap pria itu, kemudian keduanya masuk ke dalam. Hana duduk di sofa dengan anjing lucu itu terus-terusan mengendus manja padanya.
"Aduh, aduh.. Kau terus menjilatiku. Ahjussi, lihatlah anjingmu— aduhh.."
Pria yang di panggil Ahjussi itu menampilkan senyum kotaknya yang indah, terkekeh melihat Yeontan— anjing kesayangan begitu merindukan Hana.
"Kau sangat cantik, makanya Yeontan suka padamu."
"Aishh.. Tae Ahjussi! Bantu aku!" []
Tbc
Baiqlah, aku gantung lagihh..
Dan konflik nya juga mulai muncul.
Siapa yang rindu Taehyung Ahjussi? Ini dia udah muncul lagi lho..Aku akan update secepatnya lagi, krna emang geregetan juga.. Chapter ini untuk ngedukung chapter berikutnya aja makanya Jungkook tida ada. 🌚
See you! 💜🦋
With luv,
iim:)
KAMU SEDANG MEMBACA
OM JEON [M] ✔
Fanfiction(Mature 21+) - [TAMAT] "Jeon, pria dewasa yang terjebak cinta pada si gadis kecil." ↪ Setting Place : Korea Selatan