Warning 20+++
🌚Bocil bisalah ya minggir dulu, muehehe..
•••
"Saya ingin merasakannya denganmu saja sayang, bisakah? Saya sudah tidak tahan, di bawah sana sudah sangat keras...."
Sumpah! Hana jantung total sangat berdegub kencang mendengar bisikan seksi dan nakal itu.
Matanya masih membelalak kaget ketika wajah Jungkook menjauh dari lehernya, saling bertatapan menyelami makna di balik mata berkabut masing-masingnya."T-tidak." Jawab Hana gugup, kepalanya ikut menggeleng. Tentu saja Hana akan menolak bukan?
"Kamu harus menjadi milik saya."
Hana rasa yang di depannya bukanlah Jeon Jungkook, Jungkook tidak begini bukan? Lantas apa yang membuat Jungkook menjadi pria termesum menurut Hana saat ini?
"Tidak ada penolakan!" Tegas Jungkook dengan suara naik satu oktaf, sungguh dirinya juga tidak tahu entah dorongan dan bisikan dari mana hingga memiliki pemikiran bahwa Hana harus menjadi miliknya hari ini.
"Pa-papa, Papa akan pulang!"
Mendengar jawaban Hana membuat smirk nakal muncul di bibir Jungkook, "Papa-mu sedang di Sidney, jangan mengira saya tidak tahu. Bahkan jika ia ada disini saya masih sangat berani, saya masih sadar jika dirumah Papamu akan ada di ruang kerjanya yang kedap suara."
"Ahjussi~ " Hana merengek dalam kungkungan Jungkook, meneteskan air mata yang sedari tadi di tahannya dan perbuatan Hana sungguh kesalahan terbesarnya saat ini. Jungkook yang melihat rengekan itu merutuk dalam diam, mengutuk suara rengekan Hana yang sangat disukanya, melihat bagaimana menggemaskannya wajah gadis itu di bawahnya membuat benda di bawah sana semakin mengeras dan besar, sesak sekali!
"Berhenti menangis seperti itu Hana, sayang."
"Lepaskan Hana!!" Rengek gadis itu lagi, kali ini dengan pukulan-pukulan pelan pada dada Jungkook yang keras berotot, tangan mungil Hana tidak akan membuat pukulan itu sakit. Dengan tidak sabaran Jungkook memegang kedua tangan Hana dan membawanya di kedua sisi wajah gadis itu, sontak tangisan Hana berhenti walau air matanya masih turun sesekali.
"Ahjussi—"
Jungkook mencium kembali Hana dengan terburu-buru, tidak membiarkan Hana merengek ini dan itu lagi, sudah cukup Jungkook merasa gemas hingga ingin menerjang Hana sampai ke dalam-dalamnya sekarang juga.
Pria itu melepas pangutannya, tapi tangan nakalnya tidak diam begitu saja, tergesa-gesa membuka kancing piyama Hana yang sedari pagi tadi tidak gantinya, walau tangan Hana mencoba memberontak pun Jungkook tidak peduli, ketika sesuatu yang disebut payudara itu tertampang nyata di depannya, Jungkook total stagnan. Indah! Bahkan milik Ji— oke lupakan, milik siapapun kalah dengan milik Hana. Begitu bulat dan pas di bra hitamnya.
"Berhenti, Ah-ahjusii.. Jangan dilihat lagi!" Sadar jika Hana kembali memberontak, Jungkook kembali mengungkung gadis itu, kembali mencium Hana dan tangan yang tidak tinggal diam segera melepas bra hitam cantik yang sialan nya mengganggu pemandangan.
Paksaan Jungkook membuat tangisan Hana semakin keras, dirinya merasa rendah.
Tentu saja tenaga Jungkook yang luar biasa itu tidak akan pernah bisa di tandingi, "Diamlah sayang, ini akan nikmat. Percaya pada saya." Bisik Jungkook.Bolehkah Hana menyerah saat ini? Biar bagaimana pun kenikmatan yang Jungkook katakan memang benar telah dirasanya.
Melihat Hana yang tidak memberontak lagi membuat senyuman manis hadir di bibir seksi Jungkook, "Good girl.".
Jungkook mengecup, menjilat dan menggigit-gigit kecil leher Hana. Hingga sampai di payudara sintal itu, Jungkook kulum dan sebelahnya di remas pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
OM JEON [M] ✔
Fiksi Penggemar(Mature 21+) - [TAMAT] "Jeon, pria dewasa yang terjebak cinta pada si gadis kecil." ↪ Setting Place : Korea Selatan