\04\

15.5K 1.1K 43
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Setelah mengantar handuk Yena, Jungkook kembali ke ruang santai berniat melanjutkan nonton santainya.

Tak lama Jungkook mendengar suara pin apartemen nya yang berbunyi. Otak Jungkook langsung berpikir cepat, yang mengetahui sandi apartemen nya tentu hanya dirinya, Kim Taehyung, Park Jimin dan pujaan hatinya Hana. Dengan cepat Jungkook melihat siapa yang datang.

Jantung Jungkook berdetak cepat melihat gadis terkasihnya datang dengan wajah berantakan, pipi dan hidung memerah serta mata yang mengeluarkan air mata.

"Ah-ahjussi.." Panggil Hana lirih sekali. Dengan cepat Jungkook meraih Hana ke dalam pelukan hangatnya. Sementara Hana kembali menumpahkan air matanya.

Jungkook tidak banyak bertanya hanya mencoba menenangkan Hana dengan usapan lembutnya.
Setelah di rasa Hana sudah membaik, Jungkook melepas pelukan dan memandang gadisnya dengan sorot mata penuh kekhawatiran dan kehangatan.

"Mau bercerita?" Tanyanya pelan.

Hana mengangguk mantap sebagai jawaban.

"Ahjussi, Ha-hana tadi di rumah. Hana se-sebenarnya— hiks.."

"Sshhh.. tidak apa pelan-pelan saja."

Hana menghela nafas halus dan menundukkan kepala untuk menetralkan diri supaya lebih tenang, hendak mengangkat kepala untuk memandang Jungkook. Mata indahnya tak sengaja melihat tas branded wanita di sofa, Hana memutuskan untuk menyisir pandangan ke arah sofa Jungkook dan sekitarnya.

Disana juga terdapat jaket cream milik wanita, Hana melihat di rak terdapat high heels milik wanita dewasa. Dan itu di antara sepatu-sepatunya yang sengaja di tinggal di apartemen Jungkook.

Menyadari jika Hana sedang melihat barang yang tidak lain milik Yena, membuat Jungkook gelagapan. Tiba-tiba melepas pelukannya dan tungkai Hana berjalan cepat menuju kamar Ahjussi-nya itu.

Brak,

Dan lihatlah.

Seorang wanita dewasa tengah memakai handuk disana, selesai mandi. Bahkan rambutnya masih sangat basah, badan putih wanita itu berkilat akibat tetesan air rambut.

Hati Hana tiba-tiba mencelos, memandang wanita disana yang tidak sebanding dengan dirinya. Sangat dewasa dan cantik.

"Hana pergi saja, astaga pasti Ahjussi sangat sibuk sekali, ya?!" air mata Hana kembali datang melihat situasi saat ini.

Ada apa dengan dirinya?

Segera saja Hana pergi dari sana dengan Jungkook yang terus memanggil namanya. Hana kira Jungkook hanya akan memperbolehkan dirinya yang masuk ke dalam daerah kekuasaan pria itu, ternyata wanita lain juga diperbolehkan.

"Hana— Hana!! Hey.." Dengan cepat Jungkook mencengkram tangan mungil Hana, membuat gadis itu tidak bisa lari lagi. Padahal pintu apartemen sudah di depan mata.

"Dengarkan saya dulu!! Saya bakal jelaskan!"

"Dia siapa??"


"Dia—"

"Kenapa? Ahjussi tidak bisa jawab?! Mau Ahjussi katakan wanita suruhan Ibu Ahjussi lagi?!! Tapi tidak biasanya Ahjussi meladeni sampai dia bisa mandi di kamar Ahjussi! Malah tadi hanya memakai handuk saja! Atau jangan-jangan Jika Hana tidak datang Ahjussi akan—" Ucapan Hana terhenti ketika gadis itu memikirkan hal lain yang kini melintas dengan cepat di kepalanya. "—ahh atau memang habis ngelakuin hal 'itu' ya?!!"

"Hal itu apa? Kamu salah paham sayang, saya tidak per—"

"Hana berniat ingin mengadukan semua kegelisahan dan sakit hati Hana tadi, tapi sepertinya tidak jadi. Hana pergi."

Dengan segala kekuatan super mega milik Hana, gadis itu menghempaskan tangan Jungkook dan pergi dari apartemen pria itu.

Jungkook tidak tinggal diam.

Pria itu mengejar Hana sampai depan lift, belum sempat lift itu terbuka Jungkook sudah membopong Hana di bahunya seperti karung. Gadis itu berteriak keras sambil memukul punggung Jungkook.

Jungkook membawa Hana ke kamarnya, ia sudah menduga bahwa Yena pasti masih ada disana mengingat tadi ia tidak melihat wanita itu dimana pun.

Di dalam kamar Jungkook terlihat Yena sedang mengeringkan rambut panjangnya.
Hana diturunkan dari bahu kekar itu dan mendapat pukulan-pukulan di dadanya.

Jungkook membiarkan saja begitu, "Yena, sepertinya kau tidak bisa berada disini. Gadisku sudah salah paham." Ucapnya tanpa menghiraukan Hana yang masih memukul kecil.

Hana berhenti memukul kemudian melihat wanita yang di panggil Yena oleh Ahjussi-nya.
Betapa kagetnya Hana melihat wanita itu memakai pakaian tidur kesukaannya. Ahh— jika ingin tahu, itu salah satu baju tidur couple nya dengan Jungkook.

Mata Hana kembali memanas melihat itu, ia mendongak melihat Jungkook yang juga sedang melihatnya.

Jungkook gemas dengan bibir Hana yang mengerucut maju itu, "Heyy... Kenapa nangis lagi?" Jungkook memegang kedua pipi gembul Hana, mengusapnya perlahan.

"B-baju Hana." Gumamnya.

Ahh.. Jungkook juga baru sadar jika Yena sudah memakai baju Hana. Sialnya ia tidak memberitahu untuk tidak menyentuh apapun di kamarnya ini.

"Nan-ti," Jungkook melihat Hana dengan tatapan ragu, wajah Hana sangat menggemaskan ketika melihatnya seperti itu. Matanya. Haduhh— Jungkook tidak kuat dengan tatapan lucu itu."Ekhm— Nanti kita beli lagi hmm?" Hana menggeleng kuat, ia kesal sekali pada wanita disana itu.

"Yena, cepatlah." Tegur Jungkook melihat Yena hanya diam memperhatikan adegan itu.

Bagai petir menyambar Yena tergelak dari lamunannya, dengan cepat Yena pergi dari kamar Jungkook. Ketika melewati Jungkook dan Hana, Yena hendak melontarkan pertanyaan namun di urungkan karena Hana dengan tiba-tiba memeluk Jungkook.

Jungkook mengisyaratkan dengan mata agar Yena segera keluar dari kamarnya, dan Yena mengikuti perintah itu walau di hatinya yang terdalam masih sangat penasaran akan sosok gadis yang memeluk Jungkook.

"Hana?" Panggil Jungkook, gadisnya tidak bergerak sama sekali. Masih memeluknya kuat sampai buah dada gadis itu membentur tubuhnya dengan lengket. Jungkook sih sebenarnya suka sekali.

"Hana.. Itu Yena sudah keluar. kamu mau ti—"

Jungkook mendapat gelengan dari gadisnya, membuat ia mendesah kecil. Tanpa pikir panjang, Jungkook mengangkat tubuh kecil Hana. Menggendong nya seperti anak koala.

"Tidur ya?"

"Jangan tinggalkan Hana."

"Iya. saya ke depan sebentar saja ya?"

Jungkook membawa Hana ke ranjang besarnya, menidurkan tubuh Hana dengan pelan seolah takut menyakiti gadis itu. Menyelimuti dengan pelan agar Hana merasa nyaman.

"Ahjussi.." Hana menarik tangan Jungkook ketika pria itu hendak pergi keluar.

"Tidak apa, saya hanya sebentar."

Hana melihat pintu ditutup pelan oleh Jungkook. ia menghela nafas pelan, membuang segala emosi dan perasaan yang terus hadir di hatinya sedari tadi, dan itu sangat mengganggu. Dan juga hatinya mendadak gelisah karena wanita tadi.

•••

"Yena" Panggil Jungkook, Yena sedang di dapur duduk dikursi barnya.

"Ah.. iya?"

Melihat gelagat gugup dari Yena membuat Jungkook tersenyum kecil. Cantik memang, begitu pikirnya. Jungkook memang akan jujur jika melihat wanita cantik, ia akan mengatakan cantik.

Tanpa pikir panjang Jungkook duduk di sebelah wanita itu. "Dia— dia adalah cinta saya." Katanya.

"Ya?"









"Min Hana, dia cinta saya bahkan jiwa saya adalah dia."

Tbc

Sa ae Om Om 🌚

Vote dan komennya jangan lupa luv! 😘

See you 💕

OM JEON [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang