Epilogue

8.1K 569 253
                                    

Karena readers Om Jeon udah 100K jadi aku publish Epilog-nya buat kalian.

Makasih banyak yang udah suka dan mendukung cerita ini sampai skrg jadi 100K readers 😭😭🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️

Love you kalian semua, 😭😭💜💜💜

Ini hadiah dari aku dan JK buat readers-nim,

Ini dia mau datang lamaran kerumah aku guyss, doain ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia mau datang lamaran kerumah aku guyss, doain ya. 😭😭🤡💜💜💜


Dan bonus lagi, 🌚

Dan bonus lagi, 🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Happy reading, ma luv 💜

•••

Kaki kecil yang berlari di lorong rumah besar itu membuat beberapa pelayan yang sedang membersihkan perabotan berjengit kaget, "Nona, hati-hati!" Ungkap seorang pelayan.

Tidak mempedulikan ucapan tadi, kaki kecil itu terus berlari dan berhenti di depan pintu berwarna coklat.

Tok, tok, tok, tok..

"Oppa?! Do you want to build a snowman?
Come on, let's go and play! I never see you anymore Come out the door — "

Belum selesai dengan nyanyiannya, pintu coklat itu perlahan terbuka. "Ini bukan bulan Desember atau hari bersalju, Eunkyung.."

"Aku tahu." Jawab gadis kecil yang di panggil Eunkyung itu di iringi dengan gerakan badannya ke kanan-kiri. "Hanya, Kyungie ingin bermain dengan Oppa.." Eunkyung menyembunyikan kedua tangannya di belakang tubuh, tanda gadis kecil itu sedang gugup.

Mendapatkan gelengan dari Oppa-nya membuat Eunkyung murung.

"Kau bisa bermain dengan yang lain, Oppa sedang sibuk."

"Sibuk apa?"

"Eum, kau tidak perlu tahu, Kyung."

"Oppa.." Lirih Eunkyung sembari menarik-narik lengan yang lebih besar darinya itu.

OM JEON [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang