\60-End\

9.9K 679 162
                                    

Sampe chapter ini, coba kasih uneg-uneg-nya dong sama ceritanya.

Yang sampe sini juga belum pernah vote atau komen, gapapa, terimakasih karena udah mau baca.

Love you buat kalian semua, specially buat yang selalu nge-vote sama komen. Gabisa aku sebut nama kalian satu-satu, tapi aku ingat kok uname kalian ಥ‿ಥ.

Karna ini juga cerita pertamaku, banyak kekurangannya, and I'm so sorry for that.

Btw nama jagoan JK, saia ganti ya!





Happy reading love, 💜

•••

Mata yang masih tertutup dengan kening berkerut karena tepukan pada pipi gembilnya membuat Jungkook yang masih mengantuk terpaksa terbangun. Hal pertama yang di lihatnya adalah mata bambi yang mirip sekali dengannya— sedang melihat ke arahnya juga.

"Dad..." Teriak pemilik mata bambi itu masih dengan aksen bayinya. Tepukan pada pipinya kembali Jungkook dapatkan dari anaknya. "Oh.. ayolah boy, daddy masih sangat mengantuk.." Lirih Jungkook sembari memindahkan jagoannya dari atas tubuhnya ke samping. Jungkook hendak tidur lagi namun anaknya kembali naik ke atas tubuhnya.

Jungkook menggeram kesal, mau memarahi namun tidak sanggup karena itu adalah anaknya. Jungkook kemudian bangun dan bersandar pada kepala ranjang, memegang sisi tubuh anaknya kemudian di cium-ciumnya pipi bayi itu. "Anak daddy kenapa pagi-pagi sudah bangun? Dimana mommy?"

Jungkook tidak sadar jika istrinya sedang berdiri di depan pintu kamar mandi, "Apanya yang pagi-pagi sekali? Tidak lihat itu jam berapa?" Ketus Hana dengan nada kesalnya yang membuat Jungkook kaget.

"Aduh, mom, pagi-pagi jangan marah-marah terus, nanti—"

"Apa? Nanti apa?!" Hana mengambil anaknya dari pangkuan Jungkook, "Mandi sana, Ahjussi harus ke kantor.."

"Ayolah, Hana.. Saya masih ingin bermain dengan Goo.." Rengek Jungkook memasang alasan ingin bermain dengan Googie padahal dirinya sedang malas untuk pergi ke kantor.

"Googie tidak mau bermain dengan daddy yang pemalas.."

Jungkook hanya mendesah kecil melihat Hana yang membawa Googie keluar dari kamar mereka. "Astaga.. Mengapa dia menjadi galak?" Gumam pria beranak satu itu.

Hana menaruh Googie di kereta bayinya, meletakkan mainan agar Googie tidak rewel ketika dirinya akan memasak nanti. "Anak mommy tidak boleh nakal, " Ucapnya sembari menyentil pelan hidung kecil yang— eum mirip seperti Jungkook, lagi. Hana pun mempersiapkan sarapan dengan santai, sesekali melihat anaknya yang bermain.

Tidak lama Jungkook muncul dengan kemeja dan jas yang belum terpasang. "Halo.. Anak daddy yang tampan.."

"Dad... Dad!!"

Hana berlari dari dapur, "Googie memanggilmu Dad?" Ucapnya tidak percaya.

"Eum, ya.. Sudah sebulan ini dia memangil saya begitu."

"U-uwah.. Ini tidak adil! Dia bahkan belum bisa memanggilku Mommy, atau Mom.."

"Tidak apa.." Jungkook melihat jam tangan mahalnya, "Googie baru berusia delapan bulan eumm, dua puluh hari.. Dannn— tujuh jam, eum.. Lima puluh lima menit, tujuh detik.."

Hana hanya menghela nafas, ikut berjongkok di depan kereta bayi Googie. "Tapi.. Aku juga mau di panggil mommy.." Ucapnya sedih.

Googie yang baru berusia delapan bulan hanya bisa melihat Hana dengan tatapan polosnya. Hana gemas sekali melihatnya. "Tapi— anak-anak lain di usianya sudah mulai mengoceh ini dan itu, tapi Googie.."

OM JEON [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang