Special Bangbangcon!
Nohh aku kasih update, lagi rindu berat sama bts :'(Vote dan komennya aku tunggu yahh, yang belum pernah komen, kuylah komen dulu sini :')
•••
Pengakuan kehamilan yang di katakan Kim Jisoo membuat dirinya menjadi jauh dari Jungkook. Pria Jeon itu melarangnya bekerja, sekretaris Jungkook kini bukan dirinya lagi. Terhitung sudah tiga bulan semenjak pengakuan saat itu. Jungkook hanya mengirim kebutuhan Jisoo dan bayinya ke flat nya, namun tidak pernah menemui wanita Kim itu.
Sekretaris Jungkook kini adalah pria tampan bernama Jung Hoseok. Hoseok merupakan teman dari Namjoon, pria Kim itu yang merekomendasikan Hoseok padanya dan Jungkook merasa senang dengan kehadiran Hoseok.
Nafas lelah Jungkook terus keluar. Malam sudah datang, tetapi dirinya enggan untuk pulang. Walaupun di rumah Jungkook jarang berbicara pada Yeri dan kamar tidur yang terpisah, namun itu semua belum cukup untuk Jungkook. Dirinya merasa ini salah, ini seharusnya tidak terjadi. Yang seharusnya berada di sisinya adalah Hana, hanya Hana.
Oh, bagaimana kabar gadisnya itu?
Terhitung sudah tiga bulan Jungkook tidak bertemu Hana. Diam-diam Jungkook sering menangis—seperti perempuan, mengingat wajah gadisnya, senyum yang Jungkook rindukan, juga rengekan manja— Jungkook rindukan semua. Pengawal Jungkook— Mark Tuan, mengatakan jika sesudah sampai di Kanada Hana menghilang begitu saja. Tanpa tahu kemana gadis itu pergi. Titik terang pencarian Jungkook hanya sekedar jika Hana berada di Kanada.
Jungkook memandangi jalanan Seoul dari jendela ruangannya, yang kini tertutupi salju tipis. Tadi pagi memang salju turun untuk pertama kalinya.
Dering telpon di meja kerjanya membuat lamunan Jungkook terhenti, di lihat Jungkook nama penelpon dan nomor itu tidak terdaftar di ponselnya.
Ragu-ragu di angkatnya telepon itu, hal yang pertama di dengarnya adalah suara sirene mobil polisi— atau ambulan? Jungkook tidak tahu.
"Halo?"
"Ya. Siapa?"
"Tuan Jeon, kami dari pihak polisi ingin melaporkan. Istri anda, nyonya Jeon Yerim kini mengalami kecelakaan dan sekarang sudah di bawa kerumah sakit pusat Seoul. Kami harap anda segera datang dan—"
"Ya. Saya akan kesana." Putus Jungkook, di ambilnya jaket tebal miliknya—pilihan Hana dulu.
Sesampainya Jungkook di rumah sakit, polisi sudah menunggunya disana. "Tuan Jeon?"
"Ya."
"Sebenarnya—"
"Sebentar, saya akan melihat keadaan Yeri terlebih dahulu."
"A-ah baiklah Tuan Jeon, dari sini anda bisa lurus dan kemudian belok kanan."
Jungkook berjalan cepat kesana, Jungkook tertegun melihat Ibu dan Ayahnya sudah ada disana. Bahkan orang tua Kim Yerim.
"Jungkook!" Panggil Ibunya.
Perlahan Jungkook mendekat, melihat tulisan ruangan disana, "A-apa yang terjadi?" Tanyanya. Walaupun Jungkook tidak menyukai Yeri—banyak membenci, tetapi Jungkook masih ingat jika Yeri adalah sahabat perempuannya dulu sekali.
Tangisan Ibunya dan Ibu Yeri kian mengeras. Jungkook kemudian mendudukkan Ibunya di kursi tunggu. Tanpa basa-basi lagi Jungkook berbalik arah, menemui polisi untuk meminta keterangan.
"Bisa anda jelaskan?" Tanyanya langsung.
"Nyonya Jeon terlibat kecelakaan satu jam yang lalu, di persimpangan. Dan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
OM JEON [M] ✔
Fanfiction(Mature 21+) - [TAMAT] "Jeon, pria dewasa yang terjebak cinta pada si gadis kecil." ↪ Setting Place : Korea Selatan