\32\

13.5K 801 83
                                    

Vote dan komennya di tunggu. 💜

Dan ini panjang beud yalord ಥ‿ಥ
Semoga mata kalian baik-baik saja bacanya yahh.

Oh iya.. Sssttt.. Bacanya sendirian aja di kamar ya.

Warning garis keras!!

•••

Hujan deras dan angin besar yang terus melanda kota Seoul selama beberapa jam ini.

Yoongi melihat keluar jendela kamarnya dengan terus berpelukan dengan cintanya di kamar mewah miliknya. Entah bagaimana ini bisa terjadi tapi situasi kini membuat Yoongi senang dan bahagia.

"Ada apa?" Tanya wanita yang di peluknya.

"Hmm?"

"Kau sedang memikirkan apa Yoon?"

"Hana.." Jawab Yoongi kemudian ia menghela nafas pelan. Tangan besar Yoongi kemudian mengelus punggung mulus yang di peluknya. "Aku— aku takut sekali jika Hana tidak setuju nantinya."

Yang mendengar hanya bisa terus menempelkan pipinya di dada lebar dan putih itu. Menempelkan wajah disana agar alat pendengarnya juga bisa mendengar detak jantung yang di puja.

"Aku juga takut bila seperti itu Yoongi."

"Kau tahu? Aku masih tak yakin bila Hana sudah merelakan Mamanya menikah dengan Seokjin. Di dalam hatinya— Hana.. Aku yakin jika ia mendamba jika kami masih bersama."

"Aku tahu Yoon."

"Tapi— perasaanku dan Irene memang tidak bisa di bohongi. Aku— aku mencintaimu Wendy. Sama seperti Irene yang mencintai Seokjin."

Wendy terdiam karena tidak tahu harus menjawab apa. Wanita itu hanya bisa menikmati sapuan lembut tangan Yoongi di punggung polosnya.

"Aku rasa Hana mengerti, iya kan?" Ucap Yoongi lagi setelah lama merasakan keheningan.

"Hmm?" Wendy tak mengerti.

"Hana— aku rasa putri manisku itu akan mengerti keadaan kita ‘kan Wendy?"

"Tentu aku rasa begitu Yoon. Hana akan menjadi gadis dewasa, dia akan tahu karena sepertinya anak gadismu juga sedang jatuh cinta. Aku rasa dia akan mengerti."

"Hmm.. Aku tahu."

Wendy mendongak untuk melihat wajah pria terkasihnya. "Jadi kau tahu?"

"Tentu saja. Dia putriku Wendy."

"Ugh.. Kau memang daddy yang baik."

"Tentu."

Setelahnya Wendy membenamkan wajahnya di dada Yoongi lagi karena sungguh dirinya tidak tahan melihat wajah Yoongi barusan. "Yoongi, aku baru menyadari sesuatu."

"Apa itu?"

"Para pelayan dirumahmu kau liburkan tiga hari karena ini ya?"

"Ya."

"Wah.. Aku tidak mengerti."

"Agar tak ada yang menganggu waktuku denganmu, sayang."

Wajah Wendy memerah karena Yoongi memanggilnya sayang. Duh, sangat jarang sekali Yoongi memanggilnya begitu dan di tambah suara Yoongi yang rendah dan dalam itu. Serak dan seksi.

"Hana juga?"

"Hmm.. Aku memang sengaja menyuruh semua pergi." Jawab Yoongi dengan santai.

Wendy mengeratkan pelukan di pinggang telanjang prianya. "Kau mesum sekali ternyata Yoongi.

OM JEON [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang