\20\

10.3K 710 45
                                    

Maap if ada typo gaishh 😵

•••

Pagi di jam sepuluh lewat lima presensi Jungkook muncul di depan pintu rumah keluarga Min. Wendy yang membukakan pintu tersenyum pada pria Jeon itu. Jungkook melihat jika Wendy sudah memakai gaun cantik di tubuhnya.

"Masuklah."

Jungkook di persilahkan duduk di sofa ruang tamu dan tidak lama muncul Yoongi yang ikut bergabung dengan Jungkook.

Jungkook hanya bisa tersenyum canggung pada Yoongi.

"Kita menunggu Hana sebentar." Ucapan Yoongi hanya di balas anggukan kecil oleh Jungkook.

Sekiranya dua puluh menit menunggu dan Hana belum selesai bersiap-siap. Yoongi memutuskan memanggil ke kamar gadis itu.

Di dalam kamar Hana sudah rapi dengan gaun cantik di tubuhnya. Barusan rambutnya di gulung oleh Wendy. Make-up gadis itu juga kelihatan lebih dewasa, tetapi biar bagaimana pun usaha Wendy me make-up Hana, wajah gadis itu tetap saja kelihatan polos.

"Eonni bukankah ini berlebihan?" Ungkapnya.

"Eyy .. Sudah kau sudah sangat cantik! Ayo kita berangkat sekarang." Wendy mengamit tangan Hana mengajak gadis itu turun ke bawah.

Membuka pintu kamar Hana mereka mendapati Yoongi yang baru sampai, "eoh, sudah siap? Hampir saja aku memanggil kalian."

"Maaf Papa Hana terlalu lama." Ungkap Hana.

"Tidak apa, wah! Putri Papa sangat cantik hmm.." Puji Yoongi.

Hana memerah malu di puji oleh Papanya sendiri, "mana ada!" Gumamnya.

Akhirnya ketiganya turun ke bawah dan menemukan Jungkook yang sudah bosan menunggu. "Jeon ayo berangkat." Kata Yoongi membuat lamunan Jungkook buyar. Jungkook melihat kedatangan Hana di sebelah Wendy merasa terpukau akan kecantikan gadisnya itu. Jarang-jarang sekali Jungkook melihat Hana-nya tampil seperti itu. Tidak pakai make-up saja sudah cantik di tambah seperti ini.

Haduh, keinginan Jungkook untuk menikahi Hana semakin besar!

"Jungkook jangan di lihat seperti itu, Hana berkata malu." Kata Wendy. Jungkook yang tersadar segera mengalihkan perhatiannya. Jungkook gemas sekali dengan Hana! Sialan memang!

"Hei! Mau sampai kapan berdiri disana?!"

•••

Di salah satu Gereja di pusat kota seoul telah ramai di isi oleh tamu undangan. Acara pemberkatan dan janji pernikahan segera di laksanakan.

Disana, Hana melihat Mamanya sedang di gandeng oleh Kakek Bae. Mamanya terlihat sangat cantik di balutan gaun putih tulang itu.

Tidak bisa di pungkiri jika wajah bahagia Mamanya dan Seokjin di perhatikan oleh Hana dengan seksama. Apakah Mamanya akan bahagia nantinya? Apakah Mamanya tidak akan menyesal?! Apakah— dan banyak masih pertanyaan di benak Hana yang jawabannya tentu ada di diri Irene sendiri.

Tidak terasa sumpah janji pernikahan telah di sebutkan lantang oleh kedua mempelai yang sekarang sudah menjadi pasangan suami istri. Hana menunduk kesal ketika pasangan itu berciuman di depan sana. Tangannya terkepal kuat untuk meredam emosi.

Sebuah tangan hangat menggenggam tangannya. Hana melihat pelaku tersenyum padanya, "Semua akan baik-baik saja sayang ... "

"Papa ... " Lirih Hana dengan air matanya yang sudah ingin turun.

"Tidak. Jangan menangis di hari bahagia Mamamu." Ucap Yoongi menasehati putri manisnya. Di usapnya pipi Hana yang sudah dikotori oleh air mata nakal.

OM JEON [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang