Sudah klik votes?
Dan buat yang komen belum bisa baca part 45 dan 46 atau partnya tulisannya jadi double-double atau setengah doang, coba refresh akun Wattpad kamu. Hapus BarraKilla dari perpustakaan kamu terus TAMBAHIN lagi. Atau log out akun Wattpad kamu terus log in lagi. ATAU... perbarui akun Wattpad kamu. Sudah melakukan cara itu? JAWAB! CEPET! NTAR AKU MARAH LHO🙄 wkwkwkwk
Kok gitu, sih, Kak? Drama banget. Caper. Kena karma lo ntar.
*SENYUMIN AJA. Ada yang lebih parah. Udah nggak votes, nggak follow akun ini, komentarnya kayak bos aku aja. Dibayar sama dia juga enggak. Sedih banget ada spesies kayak gitu di bumi ini. Semoga spesies kayak gitu nggak berkembang biak, apalagi dengan cara membelah diri. Wah, bahaya!!!!! Oke, next. Silakan baca BarraKilla aja deh.
"Nggak apa-apa, Killa. Sekali-kali kita makan enak, ya."
Kata-kata sekali-kali itu berubah menjadi terakhir kali.
"Besok... Ayah mau ke makam Mama kandung kamu," ujar Wiratmaja.
Killa jadi paham arti kalimat itu kemarin. Ayahnya pergi. Ayahnya sekarang bersemayam di samping makam Lilis- mama kandungnya. Akhirnya, ayah dan mama kandungnya bersatu. Akhirnya juga, Killa tahu di mana letak makam Lilis. Akhirnya, ia ditinggalkan sendiri lagi dan lagi.
"Kamu udah siap 'kan?"
"Siap, Yah!"
Tetapi, Wiratmaja tetap tidak mau mengajak Killa. Wiratmaja memilih untuk berangkat sendiri.
"Kenapa, Yah?! Kenapa Killa nggak diajak?" suara serak Killa terdengar lirih.
Saat semua orang sudah pulang, Killa tetap tinggal di sana.
Antara percaya dan tidak.
Killa masih belum merelakan kepergian Wiratmaja. Ia memejamkan mata, berharap itu hanyalah sebuah mimpi belaka. Berharap ada seseorang yang membangunkannya dari mimpi buruk itu. Nyatanya, tidak ada seorang pun yang mengatakan itu mimpi. Karena memang nyata adanya.
"Ayah mau beli rokok dulu," ujar ayahnya kemarin malam. "Killa di rumah aja, ya. Tunggu Ayah sampai pulang."
Ternyata, Wiratmaja tidak sepenuhnya keluar untuk beli rokok. Sebenarnya, Wiratmaja menemui Vio.
Mengapa Wiratmaja menemui Vio secara diam-diam? Karena Vio akhirnya tahu kalau Killa bukan saudara kandungnya. Vio tahu tentang siapa Killa itu dari mulut Anisa yang tentunya sudah diberi tambahan bumbu-bumbu drama kebencian. Vio marah pada malam itu. Tidak terima karena selama ini dibohongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BarraKilla
RomanceLENGKAP! Follow akun ini sebelum baca🐧 Warning! Peringatan! Cerita ini bisa membuat kalian mengumpat, menangis, dan tertawa (jika satu SELERA)🍭 "Barr, aku juga nggak tahu kenapa Raden nyium aku." "Shit! Diem, Bego!" "Maaf." "Tahu nggak, kenapa gue...