Dering ponsel dindapun berbunyi lagi.
Messeg:
(mama tunggu ya sayang jangan lama mama mohon kamu datang)"pak gedung tua arah rumah sakit lama ya"ucap dinda kepada pak taxsi.
"iya mbak."
"aduh ini ada apa sih sebenarnya"cemas dinda memainkan jari jemarinya.
"semoga aja mama tidak kenapa napa semoga"batin dinda yg sedari tadi tidak tenang karena pesan misterius itu.
20 menit sudah sampai ,tepatnya sekarang dinda sudah berada di depan gedung tua tersebut.
"yaallah lindungi lah hamba yaallah,semoga tidak terjadi apa apa,jika itu benar mama maka lindungi lah ia yaallah aamiin"doa dinda sebelum berjalan menuju gubuk belakang gedung tua itu.
"demi mama,gue harus ke sana"tekatnya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak akan terjadi apa apa.
Dinda sudah berada di depan gubuk tersebut,dan dia juga sudah masuk ke dalam gubuk itu.
"maa,mama ,mama dimana mama"teriak dinda menyelusuri gubuk itu.
Tiba tiba pintu gubuk itu pun tertutup sendiri,entah itu angin ataupun ada orang yg sengaja menutupnya.
"siapa"teriak dinda ketakutan,hingga akhirnya ia mundur ke arah sudut ruangan gubuk itu.
Tak lama hentakan kaki pun berbunyi kearah pintu yg tertutup tadi,karna minim nya cahaya disana yg membuat penglihatan dinda terbatas.
Semakin dinda cemas suara hentakan itu semakin dekat ,dan dekat,sangat dekat,hingga dinda pun merasakan ada orang yg merangkul bahunya di samping sebelah kiri.
"kamu siapa"ngeri dinda.
Keringat dingin nya telah bercucuran,ia sangat takut dengan pasal seperti ini,ia takut jika itu adalah pembunuh,atau lebih dari seorang pembunuh berdarah dingin mungkin.
"mau apa kamu?"tanya dinda lagi dengan sedikit teriakan takut.
Dinda merasakan ada benda sedikit tajam dan dingin tapi hanya ujungnya saja yg menempel di leher dinda.
****
Sementara itu di rumah dinda.."bik,dinda udah pulang?"tanya oma cemas kepada bik rina.
"belum nyonya"jawab bik rina.
"coba bibik telpon venzo,tanya in bik dinda ada gak sama dia,perasaan oma gak enak"ucap oma.
"iya nyonya."
Bibik pun menelpon venzo.
"hallo assalamualaikum bik,ada apa?"tanya venzo di sebrang sana.
"waalaikumsalam den,bibik mau nanya,den venzo udh pulang belum terus non dinda sama den venzo gak?"tanya bibik panjang lebar ke venzo.
”venzo udah pulang bik,emang dinda belum pulang"jawab venzo bingung.
"belum den,mangkanya bibik telpon aden"cemas bik rina.
"tadi sih emang bareng dinda venzo bik,tapi dinda nya turun di tengah jalan,di depan toko roti katanya mau beliin oma roti"jelas venzo.
"yaaampun gimana entar non dinda di culik"cemas bik rina dan gelisah karena mendengar penjelasan venzo.
"bibik tenang aja dulu bik,yaudah biar venzo yg cari dinda,bibik jangan bilang oma dulu ya soal ini entar oma syok"jawab venzo menenangkan bik rina.
"iya den,bibik percaya sama den venzo ,makasih ya den"tutup bibik.
"aduh gimana nih"gelisah bibik lagi dia sangat takut nona kecil nya itu akan di sakiti oleh orang orang jahat di luar sana.
***
Sementara itu."aduh goblok banget sih loh venzo,kenapa bisa bisanya loh tinggalin dinda sendirian ,bodoh banget gueee"batin venzo menyalahkan dirinya sendiri.
"kalo sampe dinda terluka gue gak akan memaafkan diri gue sendiri"kesal venzo ,mengambil kunci mobil nya dan keluar untuk mencari dinda.
***
Huhu,jangan tegang tetap tenang guys wkwkPengen kali aku becek" tuh orang yg jahat sama dindaaa!😭😂
Etss gak boleh gitu guys,entar dia jadi kyk pemeran antagonis yg ada di drakor sebelah ckck.
#janganlupavote!
#followmeBuatYgBelum💙see you next😘💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Terakhir [ END ]
Teen Fictiondulu kau selalu menjadi alasan ku untuk tersenyum di saat awal ku membuka mata dari tidurku. sekarang kau telah pergi meninggalkan ku hanya menyisahkan kenangan kenangan terindah kita. kau pernah bilang akan kembali kepadaku, tetapi sampai saat in...