part 43

645 45 11
                                    

Hari ini mama dinda sudah ada di indo,ia sekarang sedang menuju rumah sakit yg di tempati oleh dinda.

"din,sarapan ya,mau makan apa?"tanya venzo yg sudah bangun sedari selesai sholat shubuh tadi.

"bubur ayam aja ven"jawab dinda.

"yaudah,tunggu ya,gue beli in di depan dulu"pamit venzo diiringi anggukan oleh dinda.

2menit berlalu venzo belum juga datang dengan bubur ayam yg telah di nanti dinda,mungkin antrean nya masih panjang jadi akibatnya dinda harus lama menunggu venzo tiba.

Baru saja dinda ingin memejamkan matanya untuk tidur,terdengar suara gerakan dari gagang pintu masuk.

"ah akhirnya udah selesai ven"sahut dinda,dan tiba tiba terpelanga saat melihat yg ada di depan sana bukanlah venzo dengan buburnya melainkan mama kandungnya yg telah lama tak melihatnya.

"ma"lirih dinda tak percaya jika itu adalah mamanya yg sedang menjenguknya.

"sakit apa kamu?"tanya mamanya yg tak ingin basa basi.

"ma,dinda kangen"tangis dinda di depan mamanya.

"udah jangan merengek seperti anak kecil,saya tidak punya banyak waktu di sini,masih banyak yg harus saya urus disana"jawab mamanya to the poin.

"ma,udah 2 tahun kita gk ketemu,apa mama gak bisa kasih waktu sedikit aja buat dinda ma,dinda pengen ngerasain berada di pelukan mama,ngerasain cinta dan kasih syg dari seorang mama"ucap dinda yg tak tahan lagi ,sudah dari dulu ia memendam semua ini.

Mama dinda pun hanya terdiam di tempatnya,tiba tiba venzo datang membawa semangkuk bubur ayam untuk dinda.

"assalamualaikum"ucap venzo.

Dinda dan mama nya pun serentak menoleh ke arah venzo.

"hai tante"sapa venzo.

"coba kamu jelaskan ke saya venzo ini semua sebab apa?"tanya mamanya lagi.

"gini tan"meletak kan semangkuk bubur ayam di meja sebelah kasur dinda.

Venzo pun akhirnya menjelaskan semua yg telah terjadi dengan sejelas jelasnya kepada mama dinda.

"apa,aletta"terkejut mama nya setelah mendengar nama aletta.

"sialan anak itu lagi anak itu lagi"kesal mama nya.

"mangkanya itu tan,venzo khawatir jika sewaktu waktu aletta bakal nyakitin dinda lebih parah lagi"sahut venzo.

"kamu harus jaga dinda ven,jangan smpai aletta nyelakain dia lagi"ucap mama nya.

Mama nya memanglah orang yg cuek kepada dinda,tapi ia tetap syg dengan dinda,hanya saja gengsi yg menguasai hati nya terlalu besar,dan membuatnya enggan untuk mengakuinya.

Tapi,apakah mamanya menyetujui hubungan perteman an nya dengan venzo? Tentu saja,mama nya sangat menyetujui perteman an dinda dengan venzo,baginya venzo adalah malaikat pelindung untuk dinda dari dulu hingga sekarang.

"iya tante,venzo gak akan tinggalin dinda kemanapun"setuju venzo dengan ucapan mama dinda tadi.

"baiklah bagus kalo begitu"ucap mamanya.

"iya tan."

"kamu juga harus hati hati jgn terlalu dekat dengan aletta"ucap mamanya kepada dinda dan pergi keluar kamar meninggalkan mereka.

"iya thanks"jawab dinda melihat lirih mamanya yg pergi begitu saja tanpa berkata manis kepadanya.

"udah din jgn sedih"ucap venzo menghampiri dinda dan berusaha membuat dinda tersenyum.

"iya ven setidak nya dia masih syg sama gue"ucap dinda sambil tersenyum ke arah pintu kamar.

"ayo makan din."

Kenangan Terakhir [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang