part 42

650 49 15
                                    

Sementara itu dirumah dinda yg ada di belanda.

Mama dinda pun sedang bersiap siap untuk berangkat malam ini juga ke indo.

Cklekk..
Suara pintu rumah pun terbuka,tertampak disana yg akan masuk adalah seorang berparas tinggi,kulit putih,mata biru,berrambut kuning sangat khas dengan wajah bule nya.

Ya tak lain tak bukan ia adalah papa nya dinda.

"pa,udah pulang?"tanya mama dinda kepada papanya yg hendak mendekatinya.

"yes"sahut papanya.

"where are you going?"tanya balik papanya yg tengah melihat mamanya sedang membawa sebagian pakaian nya.

"mama mau ke indo,dinda lagi sakit"jawab mamanya.

"what"seru papa nya yg sedikit terkejut.

"hoe komt het dat het pijn doet" tanya papanya lagi.

"mama juga gak tau pa,wil mee?"jawab mamanya.

"nee, je bent gewoon dat kind dat altijd lastig is"seru papanya menolak.

"iya,anak itu memang selalu merepotkan,baiklah Ik vertrek binnenkort"ucap mamanya.

Papanya belum terlalu pasih berbahasa indo,jadi mereka di rumah sering menggunakan bahasa belanda dalam kegiatan sehari hari,sering juga bahasa inggris.

***
Dinda merasa haus lalu ia menggapai cangkir yg ada di sebelahnya ,tetapi cangkir itu malah pecah dan membuat venzo bangun dari tidurnya.

"din?"panggil venzo yg masih mengucek mata ngantuk nya.

"ven,haus"rengek dinda.

"kenapa gak bangun in gue din"balas venzo.

"gak tega"jawab dinda.

"sama ae ,gelasnya pecah kan gue juga ke bangun nyet"sahut venzo sambil mengambilkan minum untuk dinda.

"nih."

Dinda pun mengambil dan meminumnya.

"makasyi"senyum nya kepada venzo.

"sama sama,tidur lagi din istirahat yg cukup"jawab venzo kembali duduk di kursinya yg berada di samping dinda.

"gak bisa tidur kalo udah ke bangun."

"loh masih sakit gak boleh begadang"balas venzo.

"gak bisa."

"tidur din."

"kamu aja yg tidur."

"kamu juga,kan kamu lagi sakit."

"gak mau!"

"yaudah lah terserah kamu aja,gue ngantuk mau tidur"ucap venzo memejamkan matanya

"is yaudah"ngambek dinda.

Tiba tiba venzo pun membuka matanya kembali dan matanya pun bertemu dengan mata dinda,mereka saling tatap diam,seperti sedang menyebutkan keinginan masing masing.

"entah kenapa,kalo liat mata kamu aku nyaman banget ven,di saat semua orang pergi,bahkan orang tua aku yg tidak syg sama aku lagi pun,tapi kamu masih tetap disini ven,kamu masih tetap setia,masih tetap jagain aku,aku harap kita bisa selamanya seperti ini"ucap dinda.

Baru kali ini dinda berkata seperti itu kepada venzo,sebenarnya telah lama ia ingin mengeluarkan keluh kesah nya ke pada venzo tentang orang tua nya,dan tentang semua masalahnya.

"din,peluk aja gue biar loh tenang"ucap venzo dan memberikan senyuman ke dinda.

Dinda pun memeluk venzo.

"din,dengarin gue,siapa aja boleh benci loh,siapa aja boleh gak suka sama loh,tapi enggak dengan gue din,gue akan selalu jagain loh,dimana pun selagi gue bisa din,lebih dari 10 tahun kita udah sama sama,mana mungkin gue gampang buat ngelupain loh,apa lagi ninggalin loh din,siapa aja yg nyakitin loh,gue gak akan tinggal diam,gue yg akan maju paling depan buat ngelindungi loh,separuh jiwa gue udah ada di dalam hidup loh din"jelas venzo yg masih setia memeluk dinda.

Terdengar isakan kecil tangis dinda di dalam pelukan venzo.

"gue gak tau lagi harus ngucapin makasih gimana lagi buat loh venzo,ilove you"ucap dinda di dalam tangisan nya.

"cukup dengan loh tidur dan istirahat sekarang din,tidur ya"ucap venzo membujuk dinda.

Di iringi dengan anggukan dari dinda.

"yaudah jangan sedih lagi ya,princes gak boleh sedih entar mahkotanya jatuh"ucap venzo membujuk dinda lagi.

"yaudah tidur aja di dalam pelukan gue din,biar kamu tambah tenang."

Akhirnya setelah mengatakan itu semua dinda pun bisa mulai tidur meski tertidur di dalam pelukan venzo,itu memang lah hal yg paling menenangkan bagi dinda, ia tak akan pernah melupakan malam yg indah ini.

***
Terharu dong author😢💛sweet banget.

Vote terus ya 💙
See you💙
Makasih banyak!💙

Kenangan Terakhir [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang