part 71

430 35 12
                                    

"ven dari mana aja"tanya hanin saat melihat venzo yg baru pulang dari luar.

"keluar aja ma,jalan jalan"jawab nya.

"kamu masih mikirin soal mimpi itu?"tanya hanin takut jika venzo sudah mengingat dinda.

"ah enggak ma,mungkin cuma kebetulan aja mimpinya sama"ucap venzo yg sedang pura pura, padahal ia sangat penasaran apa arti dari mimpi itu.

"yasudah kalo gitu mama mau ke supermarket dulu"pamit hanin.

"gak mau venzo temenin"tanya venzo.

"gak usah,supermarketnya kan di belakang,gak terlalu jauh juga,mending kamu makan habis itu istirahat ya syg"jawab hanin yg menolak tawaran dari anaknya,lalu pergi keluar apart untuk menuju supermarket sekitar.

Ini adalah kesempatan bagi venzo untuk mencari tahu siapa perempuan yg ada di dalam mimpinya itu,venzo masuk ke dalam kamar mama nya , ia berharap menemukan sesuatu agar ia bisa sedikit mengingat.

Ia membuka lemari,laci,bawah kasur,serta di belakang gorden,namun saat ini ia belum bisa menemukan apa apa.

"sial,gak ada apa apa disini"gerutu nya.

Tiba tiba suara pintu depan terbuka menandakan mama nya telah pulang,venzo pun bergegas untuk keluar kamar mamanya,untung saja tadi ia tidak terlalu memberantakan kamar mama nya,jadi ia tidak terlalu repot untuk membereskan nya.

"venzo mama pulang"teriak hanin dari arah depan.

"iya ma"balas venzo yg menuju panggilan itu.

"udah makan?"tanya hanin.

"be..belum ma"jawab venzo sedikit terbatah batah.

"kenapa kok belum?"

"belum laper."

"yaudah kalo belum laper,ni ada eskrim mama beli dua" memberikan satu bungkus kepada venzo.

"makasih mama"ucap nya.

"iya sama sama sayang"jawab hanin.

****

"sayang,ada karel di bawah"panggil sang mama kepada dinda.

"iya ma,dinda lagi siap siap"jawab dinda dari dalam kamarnya.

"iya syg."

Salma sangat senang anak nya sudah mulai bisa menerima karel sedikit demi sedikit,walau ia tau masih besar cinta nya kepada venzo dari pada karel.

"dinda lagi siap siap,tunggu bentar ya rel"ucap salma kepada karel sambil duduk di sebelah karel.

"mama senang sekarang dinda mulai bisa perlahan membuka hatinya buat kamu"ucap salma kepada karel.

"ia ma,karel bakalan bantuin dinda buat lupain kesedihan kesedihan cinta dia bersama venzo, karena yg di lupain itu kesedihan nya ma,bukan orang nya,dinda harus belajar ikhlas buat ngelupain seseorang,semoga suatu saat nanti dinda bisa terima semua nya ya ma"ucap karel kepada salma.

"iya sayang"jawab salma sambil memberikan senyum hangat nya.

Dinda mendengar ucapan karel tadi,ia merasakan campur aduk saat ini, ia bingung , apakah ia sanggup untuk melupakan venzo,apakah ia bisa menerima karel di hatinya,tapi rasanya semua itu sangatlah sakit , entahlah dinda hanya bisa menerima semua ini layaknya arus air yg terus mengalir.

"ayok rel gue udah siap,kita keluar dulu ya ma"pamit dinda kepada salma.

"kita pamit ya ma"di iringi karel dengan mencium tangan salma.

"iya hati hati sayang"ucap salma kepada keduanya.

"baik ma"jawab karel yg tengah menyusul dinda yg telah masuk duluan kedalam mobilnya.

Dinda merasakan mood nya sangat berantakan sekarang, ia menjadi kacau saat mengingat sesuatu tentang venzo apa pun itu yg berhubungan dengan venzo.

"dinda kenapa?"tanya karel yg melihat ketidak tenangan di dalam diri dinda.

"aku gak...aku gpp kok"jawab nya.

"beneran gak papa"ucap karel sambil menggenggam sebelah tangan dinda dan sebelah nya lagi untuk menyetir mobilnya.

"iya karel aku gpp"jawab nya.

"yaudah,kalo ada apa apa bicara sama aku ya jangan di pendam , aku bakal jadi pendengar yg baik buat kamu"ucap karel yg menenangkan dinda,ia tahu ada sesuatu yg membuat dinda gelisah,namun ia tak ingin memaksa dinda untuk bercerita ia lebih memilih dinda bercerita dengan sendirinya.

"kamu baik rel,kenapa aku gak bisa mencintai kamu rel"batin nya dalam hati.

"aku yakin kok din suatu saat kamu bakal cinta sama aku"jawab karel seolah olah tahu apa yg sedang dinda pikirkan.

Dinda hanya ternganga apa mungkin karel punya ilmu membaca pikiran orang,jangan jangan ia ada ilmu hitam atau..

"hahahaha"kekeh karel saat melihat raut wajah dinda yg tiba tiba berubah menjadi bingung.

"kenapa bingung ya,aku bisa baca pikiran kamu"ucap karel.

"e..enggak"jawab dinda gugup.

"kok gugup gitu sih haha"goda karel.

"mana ada gugup"jawab dinda cepat sambil memalingkan wajahnya ke arah jalanan.

"aku tau semua loh din apa yg kamu pikirin sama yg kamu bicarain di dalam hati"jawab karel yg masih fokus dengan jalanan.

"dukun ya loh"cibir dinda.

"dih sembarangan"jawab karel.

"ya kalo bukan dukun apaan?"tanya dinda.

"dukin"jawab karel receh.

"nah kan dukun ih , jangan dukun in gue rel entar loh pelet gue lagi"ucap dinda ngeri.

"hahah gila lu,gue bukan dukun kali"jawab nya.

"terus?"tanya dinda yg masih ngeri.

"gue cuma bisa baca pikiran aja,gue belajar ilmu psikologi"jawab karel.

Dinda hanya ber oh-riah.

"hati hati mangkanya jangan suka ngomongin aku dalam hati."

"iya terserah kamu dah"balas dinda.

"hahah"tawa karel yg senang melihat ekspresi wajah dinda yg sangat menggemaskan.

Hallo syg² ku💙 maaf lahir batin ya semua! Maaf kalo aku ada salah disengaja maupun tidak ya hehe, maafin venzo juga kalo ada salah , maafin dinda,maafin naurein yg paling banyak buat  salah dan bikin kalian emosi wkwk.

Udah lama aku gak upload ya,maafin lagi mager banget soalnya,janji deh aku bakal up satu hari 2part>'< jangan lupa di vote sama komen,biar aku tambah semangat ya!

See you💙

Kenangan Terakhir [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang