3 bulan sudah berlalu , tapi venzo belum juga kembali kepada dinda.
"din,loh gak capek apa tungguin venzo terus"seru sandra jengkel melihat tingkah sahabatnya itu setiap hari selalu saja menangis dan menangis.
"gak san,gue yakin venzo bakal kembali lagi sama gue pokoknya gue gak bakal nyerah!"jawab dinda menepis semua pikiran sandra untuk menggagalkan penantian nya.
"ya udah sih terserah loh,gue yg capek ingetin loh terus"tutur nya lalu pergi meninggalkan dinda.
"kenapa sih semua orang salah in gue kalau gue itu tungguin venzo, gue sendiri aja gak capek , kenapa mereka semua sibuk"oceh dinda yg merasa kesal dengan ke adaan di sekitarnya sekarang.
Tiba tiba ada seseorang yg memanggilnya.
"din , din loh di suruh ke lapangan noh sekarang"ucap seseorang itu dengan menongolkan kepala nya saja di jendela.
"siapa yg nyuruh"tanya dinda bingung.
"gak tau , kesana aja"jawab nya dan berlalu pergi meninggalkan dinda.
Dinda pun akhirnya menuruti apa yg orang itu ingin kan,ia pun sekarang tengah berjalan menuju lapangan kampus tersebut.
Ternyata di sana telah banyak orang berkumpul , entah ada apa gerangan,yg jelas ia melihat seorang karel yg tengah berdiri di tengah banyak nya balon berbentuk hati dengan memegang bunga dan coklat di tangan nya.
"ada apa sih"gerutu dinda kesal sambil berjalan menuju karel.
"nah udah datang bidadari" ucap salah satu siswi disana.
"ada apa rel?"tanya dinda kepada karel dengan melirik bunga dan coklat yg sedang di genggam karel.
"ini buat loh"jawab nya sambil menatap dalam mata dinda.
"kalau mau kasih kan bisa di kelas aja rel,ngapain di depan umum gini , malu tau"jawab dinda yg ingin menggandeng tangan karel untuk segera menjauh dari sana.
"bentar din"menarik kembali gandengan dinda hingga jarak mereka saat ini sangat lah dekat.
"dugg aduh gue kenapa sih"batin dinda saat mata nya melihat manik mata indah milik karel.
"din will you be mine?🌹" ucap karel menyatakan cinta nya kepada dinda di tengah ke ramai an itu.
"degg"
Lagi lagi jantung dinda berdegub , tapi kali ini bukan deguban rasa cinta atau syg, ia merasa saat ini hati nya sangat teriris dan merasa terkena panah yg sangat sakit.
Aneh bukan,jika seseorang di tembak,kebanyakan dari gadis gadis merasa senang , tapi lain hal nya dengan dinda ia merasa sangat sakit , ketika mendengar kata cinta.
Air mata nya kini telah turun begitu saja membasahi pipih nya,tanpa ada rasa menepis nya sedikit pun , ia masih terus saja berdiri mematung di tempat itu , tak lama ia tersadar dan spontan ia langsung berlari begitu saja dari lapangan itu.
Semua orang terkejut , kenapa dinda malah menangis disaat karel menyatakan cinta nya, ada apa dengan dinda.
Sementara itu karel hanya membiarkan dinda pergi , ia ingin memberikan dinda waktu untuk sendiri , karel pun sangat bingung , apa yg telah terjadi kepada dinda , ia sangat ingin bertanya kenapa kepada dinda , tapi sekarang bukanlah waktu yg tepat untuknya.
Siswa siswi pun hanya memberikan dukungan kepada karel.
"semangat bro.."
"kejar terus bro sampe dapat.."
"perjuangin bro kalo cinta jangan di lepas..."
Kali ini sandra yg memberikan dukungan kepada karel
"tunggu waktu yg tepat dinda pasti bisa nerima loh rel..."
Sandra sangat tahu dinda sekarang tengah merindukan venzo , dan mengingat semua tentang venzo , sandra pun sering bertanya kepada dinda , kapan ia ingin membuka hati untuk orang lain , namun dinda malah menangis saat mendengar kata kata yg sandra ucapkan itu.
"iya thanks teman teman"jawab karel dengan sedikit rasa kecewa yg ada di hatinya.
Di taman belakang masih saja terdengar isakan seseorang,siapa lagi kalau bukan tangis dinda.
"karel maafin gue,entah kenapa gue belum bisa mencintai loh,padahal selama ini loh udah baik sama gue rel..."
"di hati gue masih ada nama dia yg terlalu kekal untuk gue lupain, seseorang yg telah pergi,sampai sekarang belum kembali,orang2 bilang dia udah jahat sama gue, tapi entah kenapa gue masih aja mau kalau dia itu kembali lagi sama gue hikss hiks."
"sebenarnya gue juga capek kejebak di dalam zona seperti ini , tapi apa boleh buat,mungkin sudah takdir dari tuhan."
"gue cuma bisa berharap aja sama suatu saat."
Tanpa dinda ketahui ternyata ada seorang pria yg tengah mendengar ocehan demi ocehan yg tadi ia lontarkan, dia adalah karel,karel sudah tahu sekarang alasan kenapa dinda menolak nya tadi , tapi karel belum tau persis siapa orang yg di maksud nya tadi.
Tak ingin di ketahui oleh dinda jika ia sedang mendengar pembicaraan dinda,karel pun langsung saja cabut dari tempat persembunyian nya.
"din"panggil seseorang di belakang dinda.
"iya"jawab dinda menoleh kepada orang itu.
"ayok pulang , udah bel"ucap sandra yg ingin mengajak dinda untuk pulang.
"emang udah bel?"tanya nya bingung .
"udah sayang,dari tadi udah bell, ayok"jawab sandra yg sedang menahan sedikit kesalnya kepada dinda.
"hehe iya yah,gue ambil tas dulu"tutur nya yg ingin menuju kelas.
"tas loh udah ada di mobil gue,ayo cepat pulang"balas sandra.
"ih baik banget syg aku"girang nya yg ingin memeluk sandra.
"bukan nya syg loh itu venzo?"tanya sandra keceplosan.
"e......"
"udah gak usah di jawab ayo pulang" menggandeng tangan dinda.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Terakhir [ END ]
Ficțiune adolescențidulu kau selalu menjadi alasan ku untuk tersenyum di saat awal ku membuka mata dari tidurku. sekarang kau telah pergi meninggalkan ku hanya menyisahkan kenangan kenangan terindah kita. kau pernah bilang akan kembali kepadaku, tetapi sampai saat in...