"ayok ke kamar din"ajak sandra.
"ayok"jawab dinda.
"ayok ikut"sahut rafa.
"gak boleh ikut,kamu cowok"di bantah oleh sandra.
"yaudah ven,ayo pulang"ngambek rafa karena tidak di izin kan ikut ke kamar dinda.
"loh aja pulang,gue masih mau jagain princes gue duluu"sahut venzo.
"aduh bucin nya"jawab rafa.
"udah udah,dinda harus istirahat,venzo mending kamu pulang aja,dinda biar sandra yg urus,kamu pasti capek kan,pulang aja ya rafa juga"seru sandra dan langsung ke atas membawa dinda ke dalam kamar untuk istirahat.
"noh dengerin nyet"sahut rafa kepada venzo.
"apasih loh , nyet nyet"sinis venzo ke rafa.
"haha udah udah ayok pulang,gue nebeng."
"ogah,pulang aja sendiri"sambil meninggalkan rafa.
"ya allah ,tega nya teman.."
Sementara itu di kamar dinda..
"din,tidur ya istirahat jgn banyak gerak"jelas sandra kepada dinda sambil merangkul dinda agar mudah tiduran di kasur.
"baik nyonya"balas dinda dengan semangat."yaudah,gue kebawah dulu, mau bilang in bik rina buatin bubur,sama mau makan juga udah laper"jawab sandra dan meninggalkan dinda di dalam kamarnya.
"bahagia banget gue hari ini"batin dinda dalam hati.
Oma pun sudah terbangun dari tidur singkatnya,ia langsung ke dapur untuk menemui bik rina.
"bik,dinda udah pulang?"tanya oma di karena kan ia melihat sandra yg sedang makan di meja makan.
"hai oma selamat siang"sapa dinda manis ke oma.
"siang"jawab oma singkat.
"udah nya,non udah di kamarnya"balas bik rina yg sedang memasak bubur untuk dinda.
Oma pun segera bergegas menuju kamar cucu kesayangan nya itu.
"sayang,cepat sembuh ya,jgn banyak gerak,istirahat yg cukup"ucap oma yg baru saja memasuki kamar dinda.
"iya oma sayang"balas dinda sambil memeluk oma.
"uh gadis kecil"batin oma yg juga membalas pelukan dinda.
"oma"panggil dinda.
"apa sayang?"jawab oma.
"tadi mama kesini?"tanya dinda.
"hem"sambil mengembuskan nafas kasar"iya tadi dia kesini,habis itu pulang"jawab oma.
"ya cepat banget,padahal dinda kangen banget"balas dinda dengan raut wajah nya yg murung.
"udah jangan sedih,kan masih ada oma disini."
"tapi dinda kangen mama"sendu dinda mengeluarkan butiran butiran air dari matanya.
"udah jangan nangis ah oma gak mau cucu oma sedih"balas oma segera mengusap lembut air mata yg keluar dari mata dinda.
"kenapa mama gak pernah sayang sama dinda hiks hiks"bukan nya malah berhenti,tapi dinda semakin bersedih akibat mengingat mama nya yg sangat tidak peduli dengan nya.
"dia sayang kok sama kamu,tapi butuh waktu aja buat ngungkapin semuanya."
"kenapa gitu?"tanya dinda.
"pokoknya gitu"jawab oma singkat dan ingin beranjak dari kamar dinda,karena sandra sudah datang dengan membawakan semangkuk bubur untuk dinda.
"hem"jawab dinda.
"kamu makan yg banyak biar cpt sembuh"timpal oma lagi sebelum keluar kamar dinda.
"iya"
"kasihan dinda ,pasti dia kangen banget sama mama nya"batin sandra dalam hati melihat sahabat nya yg sedang sendu itu.
"din,makan ya gw suapin"ucap sandra.
"iya san,makasih ya ,udah ngerepotin"jawab dinda.
"elu mah kek baru kenal kemarin aja"balas sandra dan menyuapkan satu demi satu sendok ke dalam mulut dinda.
"hem enak"balas dinda dengan mengacungkan dua jempol nya ke arah sandra.
"ya lah,bik rina gitu loh"jawab sandra dengan tertawa renyah.
"haha,bik rina is the best"teriak dinda hingga bik rina bisa mendengar samar samar suara dinda yg berteriak menyebut namanya.
"ada ada aja non dinda"senyum bik rina di balik dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Terakhir [ END ]
Teen Fictiondulu kau selalu menjadi alasan ku untuk tersenyum di saat awal ku membuka mata dari tidurku. sekarang kau telah pergi meninggalkan ku hanya menyisahkan kenangan kenangan terindah kita. kau pernah bilang akan kembali kepadaku, tetapi sampai saat in...