part 22

648 50 11
                                    

Sepulang sekolah ,dinda langsung menangis sejadi jadi nya di dalam kamar.

"kenapa sih semua nya jadi begini"kesal dinda.
"semua aja pergi,venzo,sandra,habis ini siapa lagi yg mau pergi ,pergi aja sana gue gak peduliiiiiiiii"jerit dinda sambil menangis di dalam selimutnya.

"mama,dinda kangen mama,kenapa mama gak pernah punya waktu sama dinda,mama gak pernah perhatiin dinda,bahkan ngejenguk dinda pun mama udah jarang,mama sama papa selalu aja perhatian sama aline,dinda juga  butuh kalian"tangis dinda.

"kenapa disaat dinda down begini kalian gak pernah ada buat dinda ma,pa hikss hiksss,dinda anak kalian apa bukan sih,dinda tau udah banyak harta yg kalian kasih buat dinda,banyak pengorbanan kalian bekerja buat dinda ,agar kebutuhan dinda terpenuhi,tapi dinda gak butuh itu semua ma,pa dinda hanya butuh kalian disamping dinda saat dinda lagi terpuruk."

"kenapa sih hidup dinda gak adil begini,tuhannnnnn"jerit dinda.

Kini semuanya telah kacau,keadaan dinda sekarang semakin terpuruk akibat perginya orang orang yang ia sayangi.

Sudah satu minggu dinda tidak masuk ke sekolah,satu minggu pula ia hanya mengurung diri di dalam kamar nya.

"dinda sayang buka pintunya"panggil oma.

"gak mau,dinda gak mau di ganggu,pergiii"teriak dinda.

"oma,mending kita pergi aja kasihan non dinda entar biar bibi yang kasih piring nya"ucap bik rina.

"yaudah bik,oma titip dinda ya"sahut oma sambil menuruni anak tangga.

"non..non dinda buka non ini bibi mau kasih piring berisi roti buat non"ucap bik rina.

Lalu dindapun membukakan pintu nya.

"ini non"ucap bik rina sambil memberikan sepiring roti untuk dinda.

"udah kan,sana kamu pergi"bentak dinda.

Sekarang sikap dinda benar benar berubah,ia menjadi kasar dan pemarah kepada orang orang di sekitarnya.

"aduh non dinda berubah banget,apa bibi telpon den venzo aja ya"bingung bik rina.

"yaudah lah bibi telpon aja"

Telpon pun terhubung.

"hallo den"ucap bik rina

"hallo bik ada apa?"tanya venzo.

"ini den,udah tau belum kabar tentang non dinda"ucap bik rina.

"belum bik,dinda kenapa,udah satu minggu juga venzo gak ketemu dinda"cemas venzo.

"non dinda seperti stres den,siapa aja yg ada di depan dia ,dia bakalan ngebentak orang dengan jeritan jeritan nya"jelas bik rina.

"kok bisa gitu bik"bingung venzo.

"gini den,sebelum kejadian itu ,non dinda sempat habis berantem sama non sandra,mungkin gara gara itu non dinda jadi stres den"ucap bik rina.

"yaudah bik,sekarang venzo kesana ya"balas venzo.

"iya den bibik tunggu"sambil menutup telepon nya.

"aduh dinda lo kenapa kayak gitu,ini semua salah gue,ven lo jahat banget sih ,gue udah sakitin dinda,udah buat dia kayak gitu"batin venzo.

"ma mama"panggil venzo kepada mamanya.

"apa ven"jawab mama.

"maaa"tangis venzo

"kenapa sayang"bingung mama.

"dinda jadi stres ma,gara gara venzo udah nyakitin dia"ucap venzo sambil berada di pelukan mama.

"kok bisa gitu?"tanya mama.

"iya ma"tangis venzo.

"yaudah sekarang kamu jenguk dinda dirumahnya sekarang,kamu minta maaf ,perbaiki semuanya"jelas mama.

"venzo belum terlambat kan ma?"tanya venzo.

"gak sayang,belum terlambat kok"senyum mama.

"iya ma venzo pergi dulu ya"semangat venzo sambil mengambil kunci mobilnya.

"semangat anak mama pasti bisa"balas mama.

******
Jangan lupa vote ya
See you💙

Kenangan Terakhir [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang