08. HANYA MENYAMPAIKAN

2.6K 217 27
                                    

08. Hanya Menyampaikan

Tingkah konyol Elang kini sudah berhenti, digantikan oleh raut wajah bingung ketika Kana—pacarnya tiba-tiba muncul dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tingkah konyol Elang kini sudah berhenti, digantikan oleh raut wajah bingung ketika Kana—pacarnya tiba-tiba muncul dihadapannya. Elang menatap cewek itu sambil mengerutkan keningnya. Bukan cuma Elang, keempat cowok ganteng itu juga ikut memusatkan perhatiannya ke arah Kana seolah meminta penjelasan kenapa tiba-tiba datang ke sini.

"Ibu negara mau ngapain ke sini?" tanya Elang dengan senyuman lebar, kemudian ia kembali berkata, "oh biar calmam tebak nih, pasti mau nagih minta di cium, kan?"

Elang sedikit menunduk untuk menjajarkan tinggi tubuhnya dengan sang kekasih. Memperhatikan Kana yang baru saja meloloskan desahan kasar, Elang pun langsung menusuk-nusuk jarinya di pipi cewek itu.

"Kok ibu negara malah diem? Nggak kangen calmam gitu?" tanya Elang, dan kini ekspresinya terlihat rumit. Bibirnya mencebik, pura-pura menahan kesal.

"Lang, jangan bercanda mulu. Gue ke sini bukan mau ketemu lo," ujar Kana sambil menatap Elang—yang menyebut dirinya calmam alias calon imam.

"Nah ibu negara mau ketemu siapa kalo gitu? Kan di sini ada calmam, masa liriknya yang lain. Nanti calmam marah lho," ujar Elang.

Memutar bola matanya jengah, Kana akhirnya memilih tidak menghiraukan ucapan pacarnya yang menurut Kana sendiri setengah waras itu. Entah kenapa dulu ia bisa menerima cowok bermodelan seperti ini.

Mengabaikan Elang, Kana menoleh hingga tatapannya jatuh ke arah Ragas, yang juga sedang menatapnya. Sedikit mengukir senyuman, akhirnya Kana berkata pelan. "Ragas, ada yang mau gue omongin sama lo."

Mendengar itu, seketika saja bola mata Elang melotot. Raut wajahnya berubah kesal, tidak terima jika Kana malah ingin berbincang dengan cowok lain meskipun itu Ragas. Ia pun menarik tangan Kana karena sudah telanjur kesal, "Bu negara kenapa malah ngomong sama orang lain? Ini calmam ganteng ada di sini lho. Kok salah server gitu."

Melihat itu, Saka tertawa kencang. "Mampus tuh."

Tidak mau kalah dari Saka, akhirnya Nolan juga ikutan mengolok Elang yang sudah kepalang emosi. "Rasain tuh, siapa sendiri tadi minta janda anak tiga. Lihat, kan? Ini karma buat lo."

Bahkan, Miko yang notabenenya cowok dingin dan jarang ngomong pun bisa tertawa melihat kekesalan Elang. Dan Elang sungguh sebal mendengar ejekan yang terlontar untuk dirinya.

Tidak membalas dengan seruan kalimat serupa, Elang memilih menggantikan dengan pelototan tajam untuk mereka.

"Ibu negara sayangnya calmam Elang udah berani main selingkuh, ya?" sindir Elang kesal.

Ragas tidak peduli dengan respons Elang, lagipula ia tahu jika Kana tidak mungkin meninggalkan Elang. Walaupun dari luar mereka terlihat jarang akur, tapi percayalah, Elang dan Kana adalah pasangan paling cocok menurut versi Ragas.

How to Burn the Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang