30. GELAR KARYA SISWA

1.1K 133 53
                                    

Komentar sebanyak-banyaknya di chapter ini biar updatenya cepet ya!😋

Makin ke sini udah lelah nggak nunggu update? Maaf ya yang nunggu hehe ... Tapi dalam satu Minggu cerita ini pasti update kok. Makasih yang udah setia :)

Yuk buat Grup chat di wa, pada mau nggak nih🤭

Acara Gelar Karya Siswa berlangsung dengan sangat meriah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Acara Gelar Karya Siswa berlangsung dengan sangat meriah. Selama tiga hari berturut-turut, kegiatan tersebut sama sekali tidak dilangsungkan pelajaran. Arjun, selaku ketua OSIS yang meng-handle acara ini merasa sangat puas. Beberapa kali ia mendapatkan lontaran pujian dari guru-guru. Tentu saja, karena acara ini sudah dirancang dengan sangat matang.

Penampilan dari masing-masing ekstrakulikuler membuat siapa saja takjub.

Dan ini adalah hari terakhir acara berlangsung. Elang, Saka, Nolan, dan Miko sedang duduk di tribun, hendak menyaksikan modern dance yang bakal tampil beberapa menit lagi.

"Lama amat tampilnya, udah nggak sabar nih gue," komentar Elang sambil menatap ke arah lapangan di hadapannya.

"Sabar dong, ngebet banget kayaknya," sindir Nolan, ia melirik Elang yang duduk tepat di sampingnya.

"Mukanya ada yang mirip kayak Jennie Blackpink nggak, ya? Kalo ada gue mau gue karungin satu," ujar Elang lagi, yang seketika saja mendapatkan jitakan kuat dari Saka.

"Mana ada bego!"

"Ya emang nggak ada goblok!" Elang membalas Saka dengan jitakan pula. "Gue ngomongnya mirip, bukan beneran ada."

"Kalo semisal ada dan lo karungin, terus mau diapain Lang?" tanya Nolan.

"Gue bikin satu tusuk!" cetus Elang. "Ya gue jadiin bini lah, gitu aja malah tanya. Otak lo belum di oven sebelum berangkat sekolah, ya?"

"Nih anak ngeselin nih lama-lama, pengin gue jeblosin ke Neraka," komentar Saka sembari mencebikkan bibir.

"Yang ada itu jeblosin ke penjara, itu kata Emak gue," sahut Elang.

"Siapa?" Nolan memicingkan satu alisnya.

"Kata Emak."

"Yang nanya," sambung Nolan dan Saka secara bersamaan. Mereka tertawa terbahak, Miko yang sedari tadi diam menyimak juga ikut terkekeh.

"KAMPRET!" umpat Elang kesal.

"Sabar Lang," ucap Miko sambil tersenyum kecil.

Elang menatap sohibnya itu, kemudian mengangguk dan tersenyum. "Emang cuma lo Ko yang pengertian sama gue. Nggak kayak double kingkong kampret ini." Elang melirik tajam Nolan dan Saka.

"Sak, enaknya di apain nih bocah?" tanya Nolan pada Saka.

"Kita cari ulet bulu aja yok, ngeselin emang lama-lama nih," jawab Saka.

How to Burn the Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang